Minggu, 10 Januari 2021

Mengajar dengan gaya motivator

Oleh : Suparno, S.Pd., M.Pd

Judul buku : Guru Sugestif 
Pengarang: Afif Hidayatullah, S.E.,  S.Pd ,M.Ak.
Penerbit: Pancaksara Publisher Yogyakarta
Ceritakan: ke 7
Tebal buku: 162 halaman
Harga: 85.000

Buku ini cocok dibaca oleh guru  di mana saja berada  yang ingin pembelajaran  yang dusampaikan menjadi dahsyat.

Afif Hidayatullah  yang alumni UM Malang ini begitu  dahsyat  memaparkan  tulisannya  dengan gaya motivator. 

Afif  sejak kecil memang  memiliki semangat  juang yang luar biasa,  sejak kuliah bisa membiayai  kuliahnya  sendiri, dengan berjualan. Ia pernah menjadi penjual roti, penjual susu kedelai,  penjual  camilan dengan sepeda pancalnya.
Bahkan Afif  pernah merasakan hal pahit dalam hidupnya,  seperti  ketika berdagang,  hasil dagangan diambil  oleh satpam kampus,  dan pernah juga dagangan dan uangnya  dimasukkan ke selokan. 

Barangkali  itu semua yang menjadikannya  seorang  pemuda yang kuat,  hebat seperti sekarang.  Sekarang mebjadi Dosen  di dua perguruan  tinggi,  yaitu UPN Surabaya  dan  Prodi Administrasi Perkantoran Akademi Komunitas Semen Indonesia. ( hal. 141)

Guru adalah tokoh yang sangat hebat di mata anak, menurut  anak apa yang dikatakan guru  adalah kebenaran.  Inilah rasa percaya  anak yang luar  biasa  terhadap  guru.  Rasa  kepercayaan  ini jangan sampai  diciderai, jangan sampai hilang begitu  saja karena perilaku  guru  yang tidak simpatik.

Apa perilaku  yang tidak simpatik,  misalnya  tampak  tidak bersemangat,  tidak disiplin, tampak galak,  tidak ceria tidak dekat  dengan anak dsb.

Dari membaca buku ini saya bisa menyimpulkan,  guru  yang hebat adalah guru sugestif. Mereka menyajikan  materi pelajaran  dengan menggunakan  pikiran  bawah sadar yang berfungsi  memotivasi siswa dan membuat  siswa fokus terhadap  mata pelajaran  yang  telah disampaikan. 

Baca buku  ini lembar  demi lembar, rasakan,  renungkan  inti sarinya. Maka akan ada perubahan mindset  pada diri anda sebagai guru.  

Guru  Sugestif  akan mengajar  dengan gaya motivator.  Mereka semangatnya  menggebu-gebu dan antusias.  

Bagaimana  guru motivator  mengajar? Dikupas tuntas  dalam buku ini hal. 133, yaitu;

,  1. Guru  mengajar  dengan vibrasi kebahagiaan. Dalam mengajar  guru  menunbuhkan rasa kebahagiaan  pada anak,  dirinya  sendiri  juga bahagia , ceria sehingga tampak semangat,  hal demikian  membuat guru tampak ceria, tersenyum dan bahagia. Disamping  itu guru  juga bisa menjadi  contoh,   tidak  pernah terlambat,  selalu tepat waktu  dalam mengajar.  

2  Membangkitkan semangat  siswa. Dalam mengajar  tak sekedar  menggugurkan tugasnya sebagai  pengajar,  tapi juga selalu memotivasi  murid-muridnya  untuk  semangat belajar dan membanyangkan  kesuksesan  di masa depan. 

3. Tak lelah memberikan nasihat.  Guru motivator selalu memiliki mindset pantang menyerah dalam memberikan  nasihat,  dia berfikir  nasihat  adalah sumber pahala  sehingga terus  selalu memberikan  nasihat  tak kenal lelah. 
4. Guru  mitivator selalu berfikir  bagaimana agar  siswa belajar,  guru  motivator menginginkan siswa belajar  atas kemauan  sendiri,  mereka selalu bisa menjadi teman belajar, ingin benar-benar  siswa memahami materi yang diajarkan dan selalu mengajarkan  sampai bisa. (Hal. 135)
5. Tak sekedar  memberi  tugas.
Tak sekedar  itu,  guru  motivatir selalu mendampingi  tugas siswa,  mereka merasa bertanggungjawab tentang  apa yang dia  ajarkan dan dia berikan,  kepuasanya terletak  pada siswa yang semakin pandai dan semangat  belajar. 
6. Guru motivator mampu menjadi contoh.  
Guru  ini selalu berusaha memberikan  contoh yang terbaik,  baik di dalam kelas maupun  di luar  kelas,  baik di sekolah  maupun  di luar sekolah. 

Segera miliki  buku  ini  agar pembelajaran  yang anda sajikan  menginspirasi  siswa dengan dahsyat,  semangat  belajarnya  tinggi,  dan membayangkan  masa depan nya cerah. 

Selamat  jadi guru  motivator.

Magetan,  11 Januari  2021



7 komentar:

  1. Ya Sip literasi nya guru pendobrag semangat memberikan motivasi pada anak didiknya. Dan yg tdk kalah penting menuangkan ilmunya dengan apa adanya alias jujur. Tidak setengah-2. Serta mencerdaskan seseorang....dari tdk bisa menjadi bisa...itulah tugas mulia.Terima kasih sahabat blognya tetap saya baca dan sy ikuti walau kadsng terlambat berkomentar.....tetsp sehat semangat dan good luck....selalu..serta dlm Rahmat dan HidayahNya.

    BalasHapus