Selasa, 19 Januari 2021

Pengalaman menghadapi corona yang selalu mengintai

Judul buku : Awas virus corina mengintai Anda
Pengarang: Dr. (Cand) Wijaya Kusumah, S.Pd.,M.Pd
Penerbit: Kamila Press 
Cetakan pertama,  Desember  2020
Tebal buku: 184 halaman
Harga: 70.000

Beberapa  hari yang lalu saya dapat hadiah buku dari Cak Inin ( H. Mukminin ) penerbit  Kamila  Press  yang tinggal di Lamongan, dan Omjay (Wijaya Kusumah).

Setiap  buku  yang dikirimkan ke saya selalu  saya buat  resensi dan saya baca. Sebagai seorang  penulis  saya bisa membayangkan  bagaimana proses  sebuah buku sampai bisa diterbitkan. Butuh  perjuangan  yang luar  biasa untuk  nengalahkan malas, sibuk, rasa capek, ngantuk dan berbagi  godaan  kegiatan  yang menyenangkan  lainnya.

Penulis  buku  ini dalam  kondisi  positif  korona menyempatkan  diri menulis setiap  hari. Setelah  sembuh  tulisanya  dibukukan.
Penulis  ingin  berbagi  kepada  pembaca,  bagaimana  kondisinya,  bagaimana rasanya  orang  yang terpapar virus corona  itu. Semuanya  diulas dengan menarik dalam buku  ini.

Buku  ini  diberi  pengantar  oleh Ibu  Ketua Umum  PGRI,  Prof. Unifah Rosyidi.  Beliau  mengatakan tidak banyak anggota  PGRI seperti  Omjay,  Dia dapat  terus menerus  menulis di kala sakit. Semoga buku ini menjadi ladang amal buat Omjay agarvterus berbagi kepada kawan-kawan lainya melalui  tulisan.  

Tidak kalah serunya  Dr. Ngainum  Naim, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  (LP2M ) IAIN Tulungagung,  yang sahabat  penulis juga memberikan pengantar  dengan judul  Produktif  Berkarya di Tengah Wabah Corona. Walaupun  kesibukan  beliau  yang sangat  padat  merayap,  akan  tetapi  bisa  memberikan  pengantar  buku  ini dengan cantik memukau.

Mas Doktor  Naim membuat  Pengantar  dan membaca  buku  ini dengan strategi "ngemil". Sambil  duduk membuat  tulisan ini. Di setiap  duduk Beliau  membuat  2 sampai 3 paragraf, kemudian bergeser  ke kegiatan  yang lain,  dan dilanjutkan  pada duduk berikutnya  hingga  selesai.  

Saya juga begitu  membuat  resensi ini saya lakukan  dengan ngemil,  ada 4 kali waktu  untuk  bisa menyelesaikan. Yang penting  konsisten,  dilakukan  dengan senang  pasti  jadi  sebuah  tulisan  yang  enak dibaca dan bermanfaat. 

Dr. Naim  menemukan satu hal menarik dari buku  Omjay yaitu  kreativitas. Omjay  adalah  guru yang kreatif. Ada saja ide dan gagasannya.  Yang menjadi pembeda dari Omjay  adalah menulis. Apa saja beliau  tulis. 

Pembaca dapat  menggali hikmah dan ilmu  dari pengalaman Omjay,  sungguh, jika kita mau  menulis maka kita bisa mendapatkan banyak pelajaran dalam  kehidupan  ini. 

Membaca  buku ini enak dinikmati. Omjay  dengan gaya bertuturnya  yang enak , mengalir dan renyah  menjadikan  buku  ini  banyak  dibaca  dan dibeli orang.

Beliau  memang  tokoh  yang  menggerakkan  literasi  Indonesia,  apa yag dilakukan,  apa yang dilihat  bisa dituliskannya  dengan detail  selama  isolasi mandiri.

Seperti  webinar  yang dilakukan,  selalu  di rumah,  banyak  kiriman  makanan dari wali murid  SMP Labschool  dan tetangga  satu RT dan sebagainya  semuanya  ditulis  disini,  (hal.29)

Dalam tulisanya  Omjay  sering  mengutip pesan  dari orang bijak yang bisa  dijadikan  untuk  merenung  untuk  memperbaiki  perilaku  kita  seperti "orang yang tidak bisa mengubah pikirannya , maka orang tersebut  tidak akan mengubah apapun." ( hal.39).

"Mereka yang tidak berani  membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan,  siapa yang tidak berani mencoba sesuatu,  maka dia tidak akan menjadi siapa-siapa"

Dalam  buku  ini juga diceritakan  bagaimana  Omjay  bisa terentaskan  masalahnya  dari  Covid-19,  mengisi  waktunya  dengan  menulis,  mengajar,  menjadi narasumber,  ibadah tentu saja,  dan mengkonsumsi  makanan  bergizi.  Menghadapinya dengan sabar  dan optimis,  Allah  akan menolong  beliau  sekeluarga,  akhirnya  semuanya  bisa  sembuh.

Dan yang  menjadi  energi positif  juga Omjay  selalu  mengajak pembaca  untuk  gemar  menulis, membaca,  maka pantas tahun  2020 ini Dia terpilih  menjadi  guru  inspiratif. 

Segera  miliki  buku  ini,  nikmati  bagian demi bagian,  disitu  banyak mutiara-mutiara terpendam yang  siap kuta ambil  untuk  menjadikan  hidup kita  lebih bermakna.


Takeran,  20 Januari  2020













4 komentar: