Senin, 03 Agustus 2020

SMPN1 Takeran sekolah berbasis IT

gambar ilustrasi: dokumen pribadi
Tiga orang guru  sedang melaksanakan  pembelajaran daring. 

SMPN 1 TAKERAN sebagai sekolah berbasis IT dalam melaksanakan pembelajaran  jarak jauh  PJJ, dengan moda daring memakai program moodle. Keunggulan program ini, Kepala Sekolah bisa mengakses aktivitas guru  dan siswa. KS bisa mengetahui  siapa yang tidak  hadir  dalam pembelajaran itu,  seluruhnya.  Untuk  login di program ini bisa klik laman berikut ini  : 

Untuk kelas 7 klik laman ini https://takeran7.gnomio.com/login/index.php

Sedang untuk kelas 8 bisa klik laman ini : https://takeran8.gnomio.com/login/index.php

Sedangkan  untuk  kelas 9 bisa di klik  laman ini :   https://smpn1takeran.gnomio.com/login/index.php

Setiap guru, atau siswa punya user dan pasword  masing masing.

Kemudahan bagi guru,  
Guru bisa mengupload materi  sebelum pembelajaran,  sesuai  dengan silabus.  Kemudian tugasnya  juga sudah  diupload  dalam  program itu,  nanti kalau siswa sudah selesai mempelajari  materi  kemudian mengerjakan tugas,  tugas  kangsung  bisa  dikoreksi  oleh guru,   dan langsung diberi  nilai. Guru juga bisa memberikan  komentar, pada kolom  komentar.
Tampilannya seperti  gambar di atas. Materi matematika  kelas 7.
Kemudian  tugasnya  seperti  pada tampilan  berikut:
dari  tugas  yang dikerjakan siswa langsung  bisa  dikoraksi dan dinilai  oleh  guru 
Gambar  tersebut  bisa  diketahui  dari  32 siswa dalam 1 kelas yang aktif  ada 26 siswa  dan yang tidak aktif ada 6 siswa. Untuk  memberikan komentar  atau  umpan balik bisa  klik view all submissions.

Kendala  bagi guru :
Belum semua guru paham dengan program ini, ada siswa  yang  tidak aktif tadi,  masalahnya  bisa  bermacam  macam.
Mungkin bangun kesiangan, mungkin  tidak  punya  paketan, tidak punya HP, mungkin  tidak  ada sinyal atau ada anak  inklusi. Mungkin juga lupa  pasword. 

Kendala  bagi siswa 
Lupa user dan pasword, bangun kesiangan. tidak  tinggal bersama  orang tua,tidak punya HP atau  paketan ,tidak  ada sinyal ,jenuh, malas, motivasi  belajar rendah.

Solusi terhadap  permasalahan 
Setiap  guru  memiliki  group  wa kelas  yang diampu,  setiap  hari  mengingatkan  siswa  untuk  segera  absen.
Contoh guru  bernama  Ibu Endah. Setiap  hari  mengabsen siswanya,  mengingatkan "ayo siapa  yang belum mengerjakan  tugas".
Maka  siswa  terus  "ruuud" mengerjakan tugas. Diliat  75% mengerjakan. 

Untuk anak yabg bangun kesiangan, minta tolong  keluarganya  untuk  setiap hari  membangunkan.  Untuk yang  tidak  punya  HP  bisa  bergabung  dengan teman  dekatnya,  bisa  pinjam  milik  keluarganya yang lain. 
Untuk  anak  inklusi  dikunjungi  ke rumahnya,  mengerjakan apa yang bisa  dikerjakan,  anak  inklusi  ini  kadang  membaca  saja  belum bisa,  menulis  satu  kata,  kata tertentu .
Yang  tidak  ada  sinyal  bisa  ditunggu  24 jam. Yang  tidak semangat,  motivasi belajar  rendah  bisa  disemangati,  guru  BK sebagai motivator, bisa  memberikan materi  motivasi  belajar.

Hitungan  ekonomi
Dalam  satu  bulan  rata rata  anak-anak  menghabiskan  pulsa Rp. 60.000.
Sedangkan  kalau  masuk sekolah  dengan asumsi  uang  saku Rp. 5000 per anak, maka dalam satu bulan harus mengeluarkan  uang 5000x25 = 125.000. Kemudian ditambah  transportasi  misalnya  diantar  sepeda motor dengan bahan bakar misalnya  Rp. 3000, maka Hitungan nya menjadi  3000x25=75.000. Sehingga  jumlah total Rp. 200.000.
Maka  dengan moda  daring ini  sebenarnya tiap  bulan bisa menghemat  uang Rp. 140.000.

Sehingga kalau "jujur jujuran"  alasan  daring  menghabiskan  pulsa  banyak  itu  tidak  benar atau  kurang  beralasan,  tapi  kalau  "pinter pinteran  omong", ya  silahkan  saja. Kuman di seberang  lautan  tampak jelas, gajah di pelupuk  mata tidak  tampak.

Yang  penting,  kita bersama  menjalani  ini semua dengan iklas, dengan kusnudhon, dengan semangat,  dengan doa  semoga pandemi  segera berlalu.  Saya  yakin  tak  selamanya  langit itu  kelabu. 

Takeran, 4 Agustus  2020.











4 komentar:

  1. Setuju sangat . memang kalau nyari alasan memang seperti itu pak. Rata, rata malah sekarabg anak beli pulsa minta ke ortunya alasan untuk daring tapi ternyata untuk ngegame ML FF sososmed yg gak manfaat. Sementara ortunya beralberalasabb daring menghabiskan quota. Itu yg perlu kita pahamkan ke ortu yg kurang paham. Seperti tadi saya lihat ada anak ngerjakan mapel tapi tetap dilayar belah dg game. Haduhhh .Maaf pak an P Pri guru di akun yg berbeda

    BalasHapus
  2. Keren lanjut. Mampir ke cakinin.blogspot.com

    BalasHapus