Jumat, 07 Agustus 2020

Guru, Digugu dan Ditiru

Setiap  hari  di Semesta  ( SMPN 1 TAKERAN) diadakan acara apel  pagi yang diikuti  oleh semua guru  dan karyawan. Kegiatan  ini  diadakan  sejak  semester  gasal 2020/ 2021. 
Dalam kegiatan  ini  yang menjadi  pembina  apel  dijadwal  secara  bergiliran. Jadi  setiap guru  pasti  akan  mendapatkan  giliran. Dalam memberikan  sambutan  guru  akan  mempersiapkan  materi,  isi  materi  bervariasi, akan  tetapi  kami  menyampaikan  sekitar  80% adalah  tentang  motivasi.  Motivasi kerja, motivasi  mengajar,  motivasi  belajar   motivasi  ibadah,  motivasi  hidup untuk menjadi lebih baik.

Pada  hari  ini  tadi,  9 Agustus  2020, giliran  ibu  Yuli, seorang konselor.  Beliau  menyampaikan  materi  tentang  guru  (digugu  dan ditiru). Jadi, guru  itu  harus  menjadi  contoh  murid muridnya, harus menjadi  teladan  bagi  murid  muridnya,  lebih  luas  lagi  menjadi teladan  bagi  masyarakat  dimana  beliau  berada.

Ditengah pandemi  ini  kehadiran  sosok  guru  sangat  dibutuhkan  oleh  masyarakat,  orang  tua bingung  bagaimana mendidik  anak-anaknya  kalau  pandemi  tidak segera berakhir. Hingga  akhirnya  usul ke
pemerintah,  menulis  di  media  sosial agar  sekolah  segera  masuk lagi.  

Oleh pemerintah  aspirasi siswa, orang  tua dan guru  ini akhirnya  ditanggapi  dengan  baik,  hingga  muncullah SKB empat  menteri tentang  penyesuaian  pembelajaran di masa pandemi  covid-19. Yang intinya sekolah di zona kuning diijinkan  untuk  masuk  sekolah,  dengan  ketentuan antara  lain sebagai  berikut; jumlah  tiap  kelas  maksimal 18, anak-anak  harus pakai masker,  jarak tempat  duduk  1,5 meter,  harus ada persetujuan  dari Pemda, satuan  pendidikan  dan orang  tua  siswa.

Jadwal  pembelajaran  diatur  secara  bergiliran,  diatur sendiri oleh tiap tiap  satuan  pendidikan,  maksimal  empat jam per hari di sekolah. 

Kantin  dilarang  buka, kegiatan  olah raga  dan ekskul  tidak  diperkenankan , anak juga  dilarang  istirahat di luar  kelas. 
Orang  tua  siswa  juga dilarang  menunggui siswa  di sekolah. (Jawa Pos, 8 Agustus 2020.)

Kalau  kebijakan  ini  diberlakukan  didaerah yang dikhawatirkan  kalau  terjadi  sesuatu  karena  hak  hidup dan hak sehat  anak  lebih  penting  dari  semuanya, ditengah  pandemi  covid-19  ini. Lebih-lebih  kalau terjadi sesuatu sekolah  disalahkan,  kemudian  mencari  kambing  hitam. Padahal  kambing  hitam  sudah  dipakai untuk kurban. 

Oleh  karena  itu  kerja guru  di sekolah  harus  kerja yang  luar  biasa, kerja ekstra,   untuk  memenuhi  standar  protokoler  kesehatan,  mengingatkan pada  anak-anak  untuk  memakai  masker,  cuci  tangan,  jaga  jarak  , tidak  ke kantin.

Lagi lagi  kedisiplinan  sangat  diperlukan  dalam era  pandemi  ini , bahkan  diera apapun  kedisiplinan sangat  diperlukan. 
Marilah mendidik  diri  sendiri  dan anak bangsa untuk  disiplin. Karena  disiplin  merupakan  salah  satu  kunci  sukses.
Apakah  bisa? Waktu  yang  akan  bicara. 







9 komentar:

  1. Pasti bisa kalau kita sama sama menyadari pentingnya disiplin dalam diri kita

    BalasHapus
  2. Terima kasih Dunia akan terus belajar

    BalasHapus
  3. Bisa dikatakan memprihatinkan. Lihat saja, murid SD yg masih duduk di kelas satu. Jelas baca tulisnya masih nol besar. Tapi harus demikian kenyataannya. Dimasukkan belajar di sekolah, menyalahi aturan dari sana.
    Kemudian diperbolehkan kunjungan rumah murid. Di sini juga terjadi bertemunya muka antara guru dan murid.
    Pemandangan ini terjadi di sevagian besar sekolah di desa. Trus apa jadinya anak anak saya nanti.
    Keadaan ini menjadi kurang educatif, bila dipandang dari keberhasilan belajar.
    Anak anak males belajar di rumah dengan nimbingan orang tuanya. Orang tuanya juga susah bingung saat anaknya bertanya tentang pelajaran
    Jelas orang tua tidak bisa memberi jawaban yg benar tentang materi pelajaran.
    Yah begitulah fakta mengatakan. Semoga zona hijau segera datang, menggantikan zona yang meregangkan.
    Ayolah anakku kau calon tunas bangsa ini, yang akan menciptakan Indonesiamu menuju kemakmuran murah sandang pangan papan dan kesehatan , amin.

    BalasHapus
  4. Terima kasih Pak. Bermanfaat. Disiplin adalah kunci sukses (Ngainun Naim)

    BalasHapus
  5. Terima kasih Bapak Dr. Ngainun Naim. Aamiin

    BalasHapus