Latar belakang
Tahun ajaran baru dimulai sejak tanggal 13 Juli 2020, sejak Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 agar seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi menggunakan metoda daring (dalam jaringan) alias online sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Coronavirus disease (Covid-19, maka anak anak belajar dari rumah atau BDR.
Kegiatan belajar mengajar yang biasanya tatap muka langsung di kelas, canda tawa anak saat istirahat, sholat duhur berjamaah , kultum, semua aktivitas tidak bisa berjalan. Karena hak hidup dan hak sehat siswa lebih penting dari semuanya.
Akan tetapi kita tidak mungkin hanya berpangku tangan menopang dagu, menyerah pada keadaan tanpa melakukan aktifitas. Tujuan pendidikan nasional harus tetap tercapai , anak anak harus terus belajar mengembangkan potensinya demi masa depan yang lebih baik.
Guru harus tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran demi masa depan anak dan masa depan bangsa Indonesia menuju Indonesia maju.
PENGERTIAN PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
Judul di atas dapat dijelaskan menjadi dua hal. Yang pertama pengertian pembelajaran dalam jaringan dan yang kedua pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Pembelajaran dalam jaringan adalah pembelajaran yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Internet yang dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Proses belajar ini sebenarnya terjadi sejak adanya Internet di dunia ini. Orang bisa belajar apa saja mengenai banyak hal dari Internet. Tapi diawal keberadaanya belum tersentuh nilai edukatif seorang guru. Guru masih asik melakukan pembelajaran konfensional.
Pada tahun 96 saya mengajar komputer, saya mengatakan kepada murid murid saya , suatu saat nanti pengetahuan guru akan disalip oleh murud murudnya.
Siapakah profil guru yang disalip?
Adalah mereka yang tetap berada pada kelas konfensional, mereka tidak mau melakukan perubahan, mereka tidak mau belajar. Mereka mengajarkan seperti apa yang diterima 25 tahun yang lalu, sedangkan dunia sudah berubah pesat. Jadi di dunia ini kalau ingin terdepan harus melakukan perubahan dan belajar terus tiada lelah dan tiada henti.
Siapakah mereka? Mereka adalah anak muda yang semangat, pandangan matanya jauh kedepan. Mereka punya mimpi yang besar, padahal sedikit tidurnya. Mereka memiliki energi belajar yang melampaui orang pada keumumannya. Mereka melakukan excelerasi pembelajaran. Ada sekolah hebat yang menangkap keinginan anak muda ini, maka diadakanlah kelas excelerasi, belajar di SMA yang pada umumnya ditempuh dalam 2 tahun, maka untuk anak muda hebat ini hanya ditempuh dalam waktu 2 tahun.
Anak muda seperti inilah yang suatu saat akan menyalip guru-gurunya. Mereka terbang tinggi sementara yang lain tidur pulas. Mereka lari kencang, sementara yang lain jalan santai sambil menyalakan api rokoknya. Mereka naik perawat terbang menembus awan, sementara yang lain masih sibuk membeli sepeda pancal di pasar pasar tradisional.
Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Pembelajaran yang efektif dan menyenangkan adalah pembelajaran yang dilakukan dalam waktu yang singkat tapi hasilnya maksimal dan di setting dalam suasana yang menyenangkan. Menurut psikologi, Sesuatu yang menyenangkan cenderung untuk diulang kembali. Demikian juga pembelajaran yang menyenangkan akan senantiasa diulang kembali sehingga merupakan mata rantai kedahsyatan belajar yang mencengangkan.
Dryden dan Voss (1999) mengatakan bahwa belajar akan efektif jika suasana pembelajarannya menyenangkan. Seseorang yang secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya dan memerlukan dukungan suasana dan fasilitas belajar yang maksimal. Suasana yang menyenangkan dan tidak disertai suasana tegang sangat baik dan mendukung untuk membangkitkan motivasi belajar.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran akan efektif dan menyenangkan bila dalam kondisi sebagai berikut;
1. Suasana pembelajaran menyenangkan.
2. Fasilitas belajar yang maksimal
3. Tidak ada suasana tegang.
Anak-anak pada dasarnya belajar paling efektif pada saat mereka sedang bermain atau melakukan sesuatu yang mengasyikkan. Artinya belajar paling efektif jika dilakukan secara aktif oleh individu tersebut.
Hambatan hambatan dalam pembelajaran yang efektif dan menyenangkan:
1. Kejenuhan
Corey (Cherniss, 1980) mendefinisikan kejenuhan belajar sebagai suatu keadaan kelelahan fisik, mental, sikap dan emosi individu atau pekerjaan karena keterlibatan yang intensif dengan pekerjaan dalam jangka waktu yang panjang. Sementara Agustin (2009:31) menjelaskan kejenuhan belajar merupakan kondisi emosional ketika seseorang mahasiswa/siswa merasa lelah dan jenuh secara mental maupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan akademik yang meningkat.
Dari pendapatan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kejenuhan belajar adalah kondisi psikologis dimana siswa merasa lelah disik lelah mental atau jenuh secara mental sehingga apa yang dipelajari tidak membekas di otaknya.
2. Masalah
Siswa yang bermasalah tidak bisa belajar dengan senang, mereka melakukan dengan terpaksa , ketika melakukan kegiatan belajar dia memikirkan tentang masalahnya sehingga tidak bisa fokus atau konsentrasi akirnya tidak bisa paham apa yang dipelajari, karena hakikatnya dia tidak sedang belajar, tetapi sedang diskusi panjang tentang masalah byabg dihadapi.
Contoh, siswa yang sangat lapar, sehingga perutnya sakit, keringat dingin mulai keluar, kondisi demikian mustahil bisa belajar dengan baik.
Siswa yang tinggal di rumah kandang ayam, dia tidak busa belajar dengan baik karena selalu ingat akan kondisinya, kadang diesel teman, sehingga tidak nyaman. Akhirnya tidak bisa belajar dengan baik.
Langkah-langkah mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan
Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif dan menyenangkan maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Melibatkan Siswa secara Aktif
Siswa yang dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran akan membuat tidak ngantuk, merasa diorangkan, maka akan tumbuh semangat , akhirnya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.
Dalam pembelajaran daring bisa dipilih program daring yang simple tapi bisa melibatkan keaktifan siswa.
Di sekolah saya memakai program moodle. Program ini memungkinkan guru untuk mengupload materi, mengupload soal tes, dan siswa mengerjakan tes, dinilai di situ guru memberikan komentar. Siswa memberikan komentar, bisa beritanya diskusi disitu.
Sehingga bisa mengetahui guru yabg aktif dan tidak aktif. Juga bisa mengetahui siswa yang aktif atau tidak aktif.
Berikut contoh materi yang diunggah guru, pada mata pelajaran IPA.
2. Menarik Minat dan Perhatian Siswa
Dengan jenis soal yang bisa dikerjakan disitu siswa mera tertarik dan langsung mendapatkan nilai di situ . Berikut contoh nilai yang dicapai siswa. Siswa juga bisa memberikan umpan balik disitu.
3. Menciptakan suasana pembelajaràn yang menyenangkan.
Dalam program daring yang efektif ini juga bisa ditautkan dengan youtube, dipilihkan materi yang menyenangkan.
4. Variasi metode pembelajaran
Dengan ditautkan ke youtube maka variasi metode, pendekatan pembelajaran dan sebagainya bisa sangat bervariasi. Dalam pembelajaran milineal sekarang ini yang penting adalah cara membuka pintu ilmu. Sehingga tugas guru sebagai fasilitator, yang membimbing siswa hingga di depan pintu ilmu. Di internet berbagai macam ilmu telah tersedia di sana. Kalau siswa sudah tahu cara membuka pintu ilmu maka pembelajaran tatap muka dirasa sudah ketinggalan jaman. Siwa bisa berselancar disana, bermain ke sana kemari hingga puas. Bisa memilih kompetensi apa saja yang didapatkan.
5. Pastikan anda menguasai strategi pembelajaran dalam jaringan.
Sebagai guru anda dituntut menguasai IT yang merupakan basisnya ilmu pengetahuan. Apabila anda menguasai IT, maka anda akan tahu apa saja, konsep ini harus disampaikan ke siswa. Sekarang banyak orang orang sukses karena memiliki basis pengetahuan IT yang hebat. Di dunia ini orang terkaya adalah orang yang punya bisnis di bidang IT. Siapakah? Bill Gate. Bapak Mendikbud kita adalah tokoh yang berbisnis dengan berbasis IT, Go jek.
6. Pastikan anda melakukan dengan semangat.
Tidak ada usaha yang sukses yang dikerjakan tanpa adanya semangat. Termasuk juga pembelajaran berbasis daring ini. Apa indikasinya? Kalau dalam program pembelajaran dalam jaringan seperti yang saya sampaikan di atas adalah dengan rajin mengunjungi kelas daringnya sesuai jadwal yang tersedia. Kalau ada anak yang belum bergabung disapa, diingatkan, dimotivasi, lewat wa. Atau telfon. Kalau masih belum bisa tersambung, bisa dilakukan home visit.
Disamping hal tersebut juga mengoreksi hasil kerja secara cepat dan disiplin , kemudian memberi komentar. Komentar yang diberikan lebih diutamakan yang memotivasi. Apapun yang dikerjakan siswa, hargailah jerih payahnya, walaupun kecil, walaupun salah. Carilah celah yang bisa dilewati untuk memberikan motivasi.
Permasalahan.
1. Adanya siswa yang tidak mempunyai HP.
2. Adanya siswa yang tidak punya paketan.
3. Adanya siswa yang bermasalah.
4. Lemahnya sinyal internet dimana siswa berada.
5. Adanya anak-anak berkebutuhan khusus.
Himpunan penyelesaian.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut bisa diberikan solusi sesuai dwngan jenis masalahnya.
1. Siswa yang tidak punya HP bisa dibantu secara gotong royong, bisa juga untuk moment tertentu misalnya ada kebiasaan 10 Muharam guru-guru memberikan santunan untuk anak yatim dan fuqoha. Maka santunannya bisa diberikan dalam bentuk HP. Dicarikan HP bekas 400 ribu sudah dapat bagus. Kalau bisa HP baru malah lebih baik.
Kalau ini tidak bisa ditempuh maka bisa dilakukan dengan bergabung dengan teman yang punya HP. Pinjam HP teman sebentar untuk membaca materi, kemudian mengerjakan tugasnya.
2. Untuk memberikan solusi pada masalah yang kedua ini hampir sama dengan yang pertama.
3. Siswa yang bermasalah bisa dikunjungi atau home visit bersama-sama dengan guru BK. Pelajari akar masalahnya kemudian lakukan treatmennya. Siswa yang bermasalah tidak bisa belajar dengan baik, seperti halnya seorang petani yang berhasrat menabur benih tanpa menyiapkan lahannya dengan baik. Kalai sudah menjadi tanaman kemudian ada hama penyakitnya, maka harus diselesaikan hama ini dengan tuntas. Agar bisa bertumbuh sehat hingga panen berlimpah berkah.
4. Lemahnya sinyal, saya yakin dalam waktu dekat Bapak Menteri akan menggandeng berkolaborasi dengan PT Telkom berupaya agar sinyal, jaringan internet di seluruh Indonesia akan tersedia dengan bagus. Menunggu program itu terlaksana, bisa dilakukan home visit, dilaksanakan pembelajaran di rumah siswa.
5. Anak berkebutuhan khusus atau ABK, tidak mampu dengan program pembelajaran dengan jaringan ini, untuk itu juga dilakukan home visit, melakukan pembelajaran setelah diadakan asesmen untuk mengetahui kebutuhan siswa dan kesulitan belajarnya, serta kekurangan. Lebih penting lagi diketemukan potensi anaknya. Potensinya inilah yang dikembangkan agar nanti bisa mengatasi hidupnya sendiri. Setidak tidak menjadi beban orang lain.
6. Doa. Sebagai bangsa yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, semua usaha yang dilakukan lebih utama bila disertai dengan doa. Doa akan menjawab semua kesulitan dan harapan kita. Bahkan Allah akan mengabulkan doa doa kita sebelum kita selesai menyusn kalimat doa.
Penutup
Pembelajaran dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan akan menjadi media untuk mencapai kemajuan di bidang pendidikan. Untuk memberikan hasil yang maksimal harus terselenggara dengan berbagai fifak secara holistik.
Semua fihak harus mempunyai tekat yang kuat, Ikhlas dan bersemangat untuk tercapainaya tujuan bersama yaitu kemajuan dibidang pendidikan.
Kalau pendidikan di Indonesia maju, maka Indonesia dalam waktu dekat akan menjadi bangsa yang maju, karena pendidikan merupakan investasi yang paling baik untuk mencapai kehidupan masa depan yang lebih baik.
Magetan, 16 Agustus 2020
Suparno ,
Tinggal di Desa yang bersemangat dan optimis untuk bersama sama mencapai Indonesia Maju melalui pendidikan dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan.
Sumber bacaan :
Rinarahmatika55.blogspot.com: 12 Agustus 2020: 20.15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar