اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ ﴿العلق:١
iqro’ bismirobbikalladzii kholaq
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Oleh karena itu dalam agama Islam membaca adalah pelajaran yang penting. Membaca Alquran walaupun tidak tahu artinya mendapatkan pahala yang besar. Membaca adalah salah satu cara belajar ilmu. Dengan membaca akan mendapatkan banyak ilmu, siapa yang banyak membaca, akan memiliki banyak ilmu.
Membaca merupakan kegiatan penting bagi seorang penulis, karena bobot tulisan seseorang sangat dipengaruhi seberapa banyak membacanya. Wijaya Kusumah (2018) mengatakan bahwa tulisan terasa hidup dan bernyawa karena diperoleh dari hasil membaca secara mendalam.
Jadi untuk seorang penulis, kualitas membacanya sudah berbeda dengan yang lain. Membacanya seorang penulis adalah secara mendalam. Membaca dengan melibatkan segenap ruh, jiwa dan raga.
Agar apa yang dibaca terkesan dalam ingatan, maka apa yang dibaca tadi dituliskan. Oleh karena itu sahabat Ali, menantu Rosulullah itu mengatakan, "ikatlah ilmu dengan menuliskannya."
Menulis merupakan cara belajar yang lebih kompleks dari pada membaca. Biasanya kalau bisa menulis pasti bisa membaca. Tapi bisa membaca belum tentu bisa menulis.
Menulis adalah ketrampilan, semakin kita terbiasa menulis maka kualitas tulisan kita akan semakin bagus. Oleh karena itu yang penting kita sadari adalah membiasakan diri untuk menulis. Wijaya Kusumah ( 2018) mengatakan bahwa cara paling efektif untuk bisa terampil menulis ya harus rajin menulis. Seperti halnya kita terampil mengendarai sepeda.
Menulis itu perlu kesabaran, ketekunan, ketelitian, dan keberanian. Jangan menunggu ilmunya banyak baru menulis, jangan menunggu sampai gelar S3, baru menulis. Banyak tulisan penulis penulis hebat, yang bermanfaat, enak dibaca, menginspirasi, walaupun belum atau tidak S3.
Penulis harus memiliki keberanian untuk menuangkan idenya, tanpa rasa kuatir, malu, takut, takut dicela, takut salah, takut dihujat orang dan sebagainya.
Oleh karena itu satu hal yang penting kita tanamkan ke benak anak-anak adalah keberanian. Sebab hanya orang-orang yang memiliki keberanian, yang akan mengambil keputusan besar.
Pada hakikatnya kesuksesan kita adalah akumulasi dari keputusan keputusan yang kita eksekusi yang benar, yang linier pada tercapainya tujuan kita. Termasuk keputusan hendak menulis.
Oleh karena itu apapun yang terjadi ya menulis. Agar tulisan kita ada perkembangan kemajuannya, agar tulisan kita berkualitas, bacalah tulisan tulisan senior anda.
Kalau anda membaca tulisan senior anda, kata kunci yang musti disiapkan adalah, inspirasi apa yang akan saya dapatkan dari membaca tulisan ini?. Apa yang dapat anda adopsi dari gaya penulisannya?. Tema apa yang bisa anda angkat untuk menulis selanjutnya?
Kalau anda menjadi senior, anda bisa memberikan masukan untuk bagusnya tulisan yunior anda. Kalau dirasa tidak enak menuliskan di kolom komentar, anda bisa japri kepada penulisnya, dan memberikan masukan.
Untuk seorang penulis ada 3 keputusan besar, yaitu membaca, menulis, mengedit. Banyak membaca tulisan senior, banyak melakukan kegiatan menulis, kemudian melakukan editing terhadap tulisan kita.
Lakukan kegiatan itu secara terus menerus kemudian rasakan apa yang terjadi. Pasti beda antara penulis dan bukan penulis. Penulis pasti orang yang banyak membaca, banyak membeli buku, banyak ilmunya. Pasti beda orang yang banyak membaca dengan sedikit membaca. Oleh karena itu membaca dan menulislah.
Magetan, 30 Agustus 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar