Senin, 31 Agustus 2020

Semangat menulis di era pandemi

Saya kadang  kadang berfikir,  kira kira bosan apa tidak  ya  orang membaca tulisan saya. untuk itu saya pada tanggal 9 Agustus lalu membuat semacam angket. Angket saya saya sebar di FB, jadi hanya menunggu kepedulian orang lain untuk menjawabnya.

diantara teman saya di FB yang jumlahnya 4008, yang memberikan komentar 25 yang like 46.

angket itu isinya sebagai berikut:

Banyak teman atau entah siapa saja pingin bersahabat dengan saya lewat fb, tapi setelah berteman mungkin berpikir:
A. Sebel dengan orang ini , selalu saja menyuguhi tulisan tulisan untuk dibaca.
B. Senang , karena dapat informasi atau pengetahuan yang baru, tanpa beli buku.
C . No comen, no respon. Tulisan gitu saja suruh baca.
D. Ah, nulis gitu saja saya juga bisa .
Sahabatku yang baik hati yang berjumlah 3.945 , semua itu adalah asli tulisan saya, saya ingin mengadakan penelitian, jawablah a,b,c atau d. Dari statemen diatas sesuai dengan hati nurani penjenengan. Saya tak akan kecewa, lebih lebih marah, apabila jawaban anda berbeda. Terima kasih ya 😍🥰

Diantara 25 orang yang memberkan komentar itu tidak semuanya menjawab b, 5 diantaranya malah bercanda. berarti 20 orang mereka merasa senang , karena dapat informasi atau pengetahuan yang baru, tanpa beli buku. 5 orang merasa biasa saja.
Kemudian ada 46 orang menyatakan like. untuk kelompok yang ini saya masih ragu, apakah dia membaca tulisan saya atau tidak. 

Dikomentari atau tidak dikomentari bagi saya tidak menyebabkan terus tidak menulis, tetapi terus saja saya menulis, kadang satu judul, kalau kondisi sedang moot yang 2 judul, kalau kondisi sangat moot bisa sampai 3 judul. Saya ingin tahu saja keajaiban apa yang bakal terjadi dengan kebiasaan menulis ini.
 
kalau di blog saya yang membaca ada yang sampai 480 orang. Pada saat saya menulis membangun Indonesia melalui dunia pendidikan yang efektif dan menyenangkan. Yang memberikan komentar bahkan sampai 127 orang. 
 
kepada yang telah sudi membaca tulisan tulisan saya, saya mengucapkan terima kasih, aslinya penjenengan adalah luar biasa, orang orang yang bersemangat untuk merubah keadaan. Orang-orang yang menyadari pentingnta sebuah motivasi dalam hidup ini. 
 
Manusia itu asalnya dari tanah, tanah itu dalam bahasa Jawanya " lemah". Jadi kecenderungan kita itu adalah lemah.  Tidak bersemangat, malas dan cenderung cari enaknya saja. Padahal akibatnya tidak baik. Oleh karena itu kita senantiasa perlu motivasi.
 
oleh karena itu saya senang menulis tema tentang motivasi, terutama saya tujukan kepada murid murid saya agar jadi orang-orang yang hebat yang keberadaanya sangat dibutuhkan oleh orang orang di dekatnya.
 
Mereka seperti garam, yang tanpanya sambal masyarakat akan terasa hambar. Mereka seperti bulan, yang menerangi digelapnya malam, mereka seperti matahari, yang memberikan cahaya kepada kehidupan tanpa pilih kasih dan pandang bulu. 

Saya tidak ingin "diakui" sebagai gurunya, saya hanya ingin mengantarkan dia menuju jalan yang dipilihnya. Dan mereka akan melaluinya dalam suka dan duka. Kedukaanya akan mematangkan pribadinya, kemudahannya akan menyebabkan rasa syukurnya. 
 
Sehingga ketika bersama dalam pergaulan, tidak akan mudah menghina, menyalahkan, memaki dan merendahkan sesamanya.  Akan tetapi sama sama memulyakan sesama. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi.

Dalam pergaulan dunia mereka tidak merasa canggung , mereka berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa maju didunia. Kalau tokoh nasional salah satu diantaranya saya melihat sosok Ibu Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D.
 
Beliau lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962; umur 57 tahun beliau adalah  wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010 hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo, untuk menjadi menteri keuangan.
 See the source image
Sumber Ilustrasi : cnnindonesia.com

Bahasa Inggrisnya bagus, memang beliau lulusan luar negeri, orangnya cerdas, penuh rasa percaya diri walaupun seorang wanita , kalau berjalan langkahnya panjang menunjukkan semangatnya dalam hidup ini. Kedua orang tuanya seorang Profesor, baik ayah maupun ibunya. Ayahnya bernama
Prof Dr Satmoko (Ayah), dan ibunya bernama Prof Dr Retno Sriningsih Satmoko.
 
Demikian semoga kita semua selalu sehat semangat . terima kasih. 

Takeran 1 September 2020

Sumber bacaan :
https://id.wikipedia.org; 1 September 2020; 11.40
 
 
 
 






 
 
 
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar