Senin, 05 Juli 2021

Unair di depan mata

Bahwa hasil  tidak menghianati  usaha  betul-betul  berlaku  untuk  penulis "Novel  Halo" ini Sejak SMP 1 Magetan hingga  SMA 1 Magetan  rasanya  tidak  pernah santai  selalu belajar  untuk  mengejar  impiannya.  

Sampai badannya  agak kurus. Ketika  SNMPTN  mengambil  Kedokteran  di Palangkaraya,  Kalimantan.  Tapi masih belum  beruntung,  memang  terus terang  saya tidak mengijinkan  sepenuh  hati,  karena  anak  perempuan  satu satunya  harus pergi  jauh untuk  menimba ilmu di sana.  

Sering  sambil  makan  bersama  keluarga saya membayangkan  suatu  saat  nanti  tinggal  berdua  dengan istriku, anak-anak  jauh semua,  pulang  mungkin  setahun sekali,  belum  kalau  jodohnya  orang sana. Pikiranku  sering diskusi  tak bertepi. 

Seperti  itukah  lingkaran  tugas kehidupan seorang  anak manusia,  tadinya sendiri,  kemudian  bersama  dan suatu  saat sendiri  lagi. Rumah  tadinya  ramai dengan tangis dan celoteh anak  lama-lama  sepi  dan sendiri. Lebih lebih kalau  ingat  tentang  kehidupan setelah  kematian,  mau tidak  mau  suatu  saat kita harus pergi  sendiri,  tak berteman dan tak  akan kembali. 

Di saat itu  sudah  tidak ada variabel  yang bisa dipengaruhi atau direkayasa.  Variabel nya hanya dua, iman  dan amal sholih. 

Senyampang  hayat  masih dikandung badan masih banyak  variabel  yang bisa dipengaruhi, kita masih bebas melakukan  apa saja. Maka di saat inilah   waktu kita, hari hari kita dan  Jaman kita.

Kembali  kepada  meraih mimpi,  kemudian dia mengikuti SBM PTN   dia menurunkan  grade mimpinya , tidak Kedokteran  tapi Farmasi, mengambil  di Unej. Masih belum  beruntung  harus bersabar  dan belajar  lagi. 

Kemudian  ikut  Utul  (ujian tulis) di UI, Unsud,  UGM dan Unair.  UI tidak lolos. Kemudian  di kasih amalan  oleh kakeknya. Ketika  akan  berangkat  tes itu  mencuci  kaki ibunya.  Sambil  minta  maaf atas segala kesalahan  dan minta didoakan  agar tercapai. Kemudian  air  bekas  cucian kaki  tadi digunakan untuk  mandi kramas. Hal ini merupakan  bentuk  bakti  kepada ibunya,  merendahkan  diri sejadi jadinya  terhadap  ibu dan minta di doakan sambil menangis  sesenggukan.

Kegigihanya  mencapai  impian  memang  luar biasa rasanya  pantang menyerah  sebelum  untung  dapat  diraih. Buku kumpulan soal  soal  yang besar  telah dikuasainya  semua. 

Di samping  itu juga mengamalkan  sholat tahajud , sholat  duha  dan baca Al Qur'an.  Kalau  membaca  Al-Qur’an  ndremimil  lancar  cepat seperti  bus patas. Alhamdulillah,  salah  satu kebanggaan  orang  tua adalah  anaknya  bisa membaca  al-Quran,  setidaknya  ada harapan  kiriman  pahala  jika kelak  sudah meninggal dunia.  

Kemudian saya tambahi amalan  membaca surat  yaasin 41x.  Ini amalan yang paling berat. Dimulai  setelah  sholat  duha  jam  10.00 hingga jam 17.00. 
"Yang membedakan  kita dengan orang lain  itu  adalah  seberapa  besar "tirakate " siapa  yang berani tirakat  Allah  pasti  menjadikan "kawula kang kinacek", itu salah  satu  yang saya ajarkan  kepada Dia. 

Pada suatu  ketika  lahir  Rahwana  putra begawan Wisrawa kemudian  minta diberi  tugas apa,  kemudian  Rahwana  diberi tugas  bertapa  di Gunung Gohkarno yang tidak pernah  dijamah manusia.  Jangan sekali  kali jugar  tapamu  kalau belum dapat  nugraha dari dewa. Kemudian  adiknya lahir diberi  nama  Raden Kumbakarno, kemudian dia bertanya, "tugas saya apa?" Tugasmu  menyusul kakakmu bertapa,  jangan sekali  kali jugar bertapamu  kalau belum dapat nugraha  dari Dewa.  Begitu  seterusnya  tugas  itu diberikan kepada  anak yang ke 3 dan ke 4 yaitu Raden Sarpokenoko dan Raden Wibisono. Ke empat  bersaudara  ini bertapa selama  50 tahun.

Akhirnya  ke 4 bersaudara  itu  menjadi  orang  yang sakti  mandraguna.  

Kalau  jaman  sekarang  bertapa  itu  disuruh sekolah dengan tekun  dan sungguh-sungguh  sehingga  mendapatkan  ilmu  yang barokah.   Jangan seperti  sekolahnya  Kurawa  yang tidak sungguh-sungguh, sambil  guyon, sambil  pacaran yang tidak pake SOP,  maka kurawa tidak sakti  dan kalah dalam pertempuran  Barata  Yuda  yang dimenangkan  Pandawa.

Alhamdulillah,  karena betah tirakat  tadi , Gusti  Allah  paring kawelasan,  Hindun  diterima  di FKG Unair.  Begitulah  kadang-kadang  kita minta yang jauh malah diberi yang dekat. Mungkin Tuhan kasihan  beta ribetnya  kalau diterima  yang jauh. 

Masih  2 pengumuman  lagi yang dinantikan UGM dan Unsud. Biar  yang ini dijalani temanya  saja  pemuda pemudi Indonesia  yang lain yang sama sama ingin mengabdikan diri untuk  kesehatan  bangsa dan negaranya.

Pesan dan doa  saya Semoga  tabiat  baik  ini tidak ditinggalkan  hingga  akhir  menutup  mata. 
Demikian  semoga  tulisan  ini menginspirasi  bagi  pejuang -pejuang  yang ingin memenangkan  pertempuran  untuk  meraih  impianya. 


Magetan,  6 Juli 2021








3 komentar: