Dunia Mimpi

Beperapa hari  yang lalu saya setengah  terkejut , Bapak Dr.Drs. H. SUPRAWOTO,  SH,MSi, Bupati Magetan  datang ke rumah saya. Kami terima  di ruang tamu,  kami tidak persiapan apa apa. Istri saya menyajikan  secangkir teh manis. 

"Teh nya kok enak sekali" Kata beliau sambil minum teh hangat  buatan  istri saya. 

"Saya minta lagi." Lanjut  beliau.

Kami dengan senang hati  menyajikan lagi untuk beliau,  begitu  kami  menyajikan  yang kedua  kalinya  saya terbangun  dari mimpi. 

Ini saya ceritakan  pada kawan saya yang di Sidoarjo,  namanya  mbak Rini. 

"Itu mimpi  baik  mas, dikunjungi pejabat." Kata mbak Rini.  

Alhamdulillah  semoga  benar  adanya.  

Saya juga pernah  dikunjungi  Bapak Suharto Presiden RI ke 2, dan  di kesempatan  lain  Bapak Ir. Joko Widodo Presiden RI  ke 7 yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014 ini, tapi hanya dalam  dunia mimpi. "Saya kok dikunjungi  Presiden, ah tidak mungkin  ini." Pikir saya.

Dunia   itu  menurut saya ada 3 macam. 

1.  Dunia nyata, yang kita  jalani sekarang  ini. 

2. Dunia  maya,  yang ada di Internet.  

3. Dunia mimpi. Dunia bawah sadar yang terjadi saat kita tidur.  

Kembali  ke mimpi , tadi malam saya kembali  bertemu  Bapak Bupati tetapi dalam cerita  yang berbeda,  saya sekolah di SMP 1 Maospati  dalam ujian,  dalam  cerita itu kepala  sekolahnya  kok Pak Bupati.  Yah... namanya  juga mimpi,  kadang ceritanya  tidak  urut, tidak masuk akal. 

Saya lupa tidak  membawa nomor  ujian, saya tidak seragam  seperti anak SMP. Padahal  dalam alam nyata  saya tidak pernah  lupa  tidak  membawa  nomor  ujian,  saya tidak  pernah  tidak seragam ketika sekolah. Terlambat  sekolah mengalami sekali ketika di SPG. Gara-gara menunggu  teman. Saat itu  dari Pojoksari  ke Magetan  hanya naik sepeda pancal. Setiap hari pasti bermandikan keringat.  Yah lagi-lagi mimpi.  Di alam mimpi  kita bebas, boleh bermimpi  apa saja. 

Episod  sebelumnya  saya naik  kendaraan bersama  istri  saya dalam jalan  yang menanjak  tinggi  hampir 90 derajat , alhamdulillah  kami bisa  melampauinya dalam jalan sulit  itu.  Betul-betul  menegangkan,  kalau  di alam  nyata  pasti  sudah  "geblak" kendaraan  yang kami naiki. Atau  saya tidak berani  naik setinggi  itu. 

Itulah mimpi kadang  membuat  keberanian  melebihi  kemampuan.  

Ketika  saya ceritakan  ke istri,  Dia ganti  bercerita.

"Saya dulu juga sering mas seperti naik  jurang  tinggi,  jalanya sulit,  tapi alhamdulillah  bisa  mencapainya."  Cerita  istri saya.

Kalau  saya cocokkan  dengan jalan  hidupnya  kok cocok,  istri  saya GTT  12 tahun baru diangkat,  kemudian  PLPG pertama tidak lulus,  baru yang kedua bisa lulus.  

Ketika  tidak lulus  itu  sedih, sering menangis.  Saya menghiburnya agar tidak bersedih. Dia ijin kuliah S2 , saya ijinkan alhamdulillah  2 tahun bisa lulus  dengan baik.  

Mimpi itu kadang menjadi isyarat  alam yang menuntun. 

Saya punya sahabat  namanya  Mas Wakino, asli dari Pacitan,  tetapi sekarang  berdinas di SMP 1 Parang. Dia penemu Gua Gong di Pacitan sana. Sebelum menemukan  Gua itu  dia juga bermimpi,  bahwa diseberang kebun sana ada gua. 

Keesokan  harinya  dicari Gua itu  dan ketemu. Ternyata  sebuah Gua besar nan  indah. Mas Wakino  saat itu  seorang pemberani kebetulan dibekali  kemampuan  ketika  berlatih Menwa. Ketika  memasuki  Gua itu  sudah bulat  tekatnya,  matipun  berani. 

Akhirnya  sekarang  Mas Wakino  kalau  pulang ke Pacitan  disambut  seperti  seorang pahlawan perang yang memenangkan pertempuran. Mas Wakino  sangat  dihormati  di desanya.  

Semoga  pembaca  semuanya  bermimpi  indah dan menjadi  kenyataan yang membahagiakan.

Magetan,  4 Juni 2021