Selasa, 06 Oktober 2020

Menyalip dari kiripun boleh

sumber ilustrasi :  dokumen pribadi 
Pertemuan  hari ini dihiasi  dengan canda  tawa, terhibur   terlupakan sesaat beban berat  tanggung jawab seorang leader.

Hari ini  walaupun  diberikan  waktu yang minim saya ditunjuk  untuk  menyampaikan materi  tentang merawat  cita-cita.  10 menit,  dalam praktiknya  ternyata  tidak sepuluh  menit  tapi  20 menit. 

Presentasi  saya cepatkan, janmo limpat  seprapat  tamat. Sehingga  kesannya  seperti  dikejar kejar. Tak apalah memang agenda hari ini padat  merayap.

Belum  selesai  saya menyampaikan  materi  Bapak Kepala Dinas  hadir.  Seperti biasa  menyampaikan  pembinaan  dan info terkini di dunia pendidikan. Dalam hal pandemi  beliau  berharap  agar  kluster  keluarga  yang saat  ini  marak, segera berakhir  dan ada jalan keluarnya. 

 Beliau juga mengapresiasi  atas capaian yang luar  biasa  di sekolah sekolah, sehingga  nanti  kalau  anak anak sudah masuk akan pangkling dengan sekolahnya.
 
Kemudian  Bunda Titik  juga memberikan  motivasi  terkait  dengan kinerja ASN, sebaiknya  loyalitas  kita pada pekerjaan kita dan pada atasan  kita. Ada inovasi  lagi  dalam  sajian  dapur SNESMA,  tape kambang, donat, kue lumpur  dan lainnya  yang terbuat  dari bahan dasar  labu  botol panenan  tahun ini. 
sumber ilustrasi: dokumen pribadi 

Hebatnya  Snesma semakin  di depan dalam berinovasi dan menginspirasi. Namun  tak membuat  sekolah  lain diam diri,  mereka berlomba memajukan  sekolahnya,  ada yang mau  nenyalib dari  kiri, ada yang menyalib dari kanan  ada yang menyalib di tikungan bahkan ada yang mau menyalib  dari  atas. 

Yang mau disalib hanya senyum senyum  saja,  "mau disalip  saya sudah  berinovasi  yang baru  lagi,  sehingga yang nyalib bingung", kata Bunda Titik  sambil  membetulkan maskernya.

Sebelum  ke ruang pertemuan  saya mampir  di ruang BK, bertemu  mas Bas, bu Efty dan Bu Kushandayani.  Posisi  ruangan berada di sebelah barat  halaman , tepat bisa memandang  ke seluruh  kelas,  sehingga  "daun jatuhpun"  bisa diketahui oleh  para konselor perawat cita-cita ini.

Ditambah lagi  ada ruang  konseling  yang didesain  apik , berbahan  galfalum  dan atasnya kaca fiber  sehingga  tampak remang remang   dari luar,    kalau  di dalam  sedang ada kegiatan  konseling.

Saya  sebagai pengemudi  di jalur  pinggir  hanya memastikan  mobil saya sehat,  tidak  rewel, sehingga bisa  mengangkut  seluruh penumpang sampai  di tempat tujuan, di terminal harapan. Saya realistis, hanya mobil  sehat  yang dapat  mengantarkan  penumpang  400 anak  untuk  mencapai  terminal harapan. 

Silahkan  para driver tancap gas  menyalip mengejar mimpi,  tapi pastikan  ban roda anda tidak bocor  alus,  yang membuat  jalanan  tidak seimbang.  

Tidak lupa  Bapak  Ketua  MKKS juga menyampaikan  arahan untuk  memajukan  sekolah  masing masing sesuai  kemampuan,  jangan sampai  merepotkan  penggantinya  mana kala  mutasi  ke sekolah lain. 

Semoga  kita  semuanya  dilindungi  dan dirahmati Allah sehingga  bisa mengemudi sampai di terminal masa depan, sebuah pengabdian bermakna, mengantarkan  anak-anak  ke pintu  gerbang  cita-citanya. 

Magetan,  6 Oktober  2020



Tidak ada komentar:

Posting Komentar