Hari ini walaupun diberikan waktu yang minim saya ditunjuk untuk menyampaikan materi tentang merawat cita-cita. 10 menit, dalam praktiknya ternyata tidak sepuluh menit tapi 20 menit.
Presentasi saya cepatkan, janmo limpat seprapat tamat. Sehingga kesannya seperti dikejar kejar. Tak apalah memang agenda hari ini padat merayap.
Belum selesai saya menyampaikan materi Bapak Kepala Dinas hadir. Seperti biasa menyampaikan pembinaan dan info terkini di dunia pendidikan. Dalam hal pandemi beliau berharap agar kluster keluarga yang saat ini marak, segera berakhir dan ada jalan keluarnya.
Beliau juga mengapresiasi atas capaian yang luar biasa di sekolah sekolah, sehingga nanti kalau anak anak sudah masuk akan pangkling dengan sekolahnya.
Kemudian Bunda Titik juga memberikan motivasi terkait dengan kinerja ASN, sebaiknya loyalitas kita pada pekerjaan kita dan pada atasan kita. Ada inovasi lagi dalam sajian dapur SNESMA, tape kambang, donat, kue lumpur dan lainnya yang terbuat dari bahan dasar labu botol panenan tahun ini.
Hebatnya Snesma semakin di depan dalam berinovasi dan menginspirasi. Namun tak membuat sekolah lain diam diri, mereka berlomba memajukan sekolahnya, ada yang mau nenyalib dari kiri, ada yang menyalib dari kanan ada yang menyalib di tikungan bahkan ada yang mau menyalib dari atas.
Yang mau disalib hanya senyum senyum saja, "mau disalip saya sudah berinovasi yang baru lagi, sehingga yang nyalib bingung", kata Bunda Titik sambil membetulkan maskernya.
Sebelum ke ruang pertemuan saya mampir di ruang BK, bertemu mas Bas, bu Efty dan Bu Kushandayani. Posisi ruangan berada di sebelah barat halaman , tepat bisa memandang ke seluruh kelas, sehingga "daun jatuhpun" bisa diketahui oleh para konselor perawat cita-cita ini.
Ditambah lagi ada ruang konseling yang didesain apik , berbahan galfalum dan atasnya kaca fiber sehingga tampak remang remang dari luar, kalau di dalam sedang ada kegiatan konseling.
Saya sebagai pengemudi di jalur pinggir hanya memastikan mobil saya sehat, tidak rewel, sehingga bisa mengangkut seluruh penumpang sampai di tempat tujuan, di terminal harapan. Saya realistis, hanya mobil sehat yang dapat mengantarkan penumpang 400 anak untuk mencapai terminal harapan.
Silahkan para driver tancap gas menyalip mengejar mimpi, tapi pastikan ban roda anda tidak bocor alus, yang membuat jalanan tidak seimbang.
Tidak lupa Bapak Ketua MKKS juga menyampaikan arahan untuk memajukan sekolah masing masing sesuai kemampuan, jangan sampai merepotkan penggantinya mana kala mutasi ke sekolah lain.
Semoga kita semuanya dilindungi dan dirahmati Allah sehingga bisa mengemudi sampai di terminal masa depan, sebuah pengabdian bermakna, mengantarkan anak-anak ke pintu gerbang cita-citanya.
Magetan, 6 Oktober 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar