Senin, 30 Mei 2022

Masjid Bani Solan kebanggaan Magetan

Sudah beberapa bulan saya ingin sholat di Masjid  ini. Tapi baru terlaksana hari ini tadi. Satu  kata yang mewakili isi hati saya adalah, "takjub".

Masjid  ini berada dekat  perempatan Sukomoro,  sebelah kanan jalan kalau anda  naik motor  dari  Timur.  Kalau dari Magetan ya sebelah kiri jalan.  
Tempat  parkirnya luas , nyaman dan aman.

Arsitektur  bangunan masjid ini bertajuk lingkaran.  Begitu masuk area masjid  saya mencari tempat  wudu. Istri saya tidak tahu  tempat  wudunya,  tapi saya segera tahu.  

Tempat  wudunya  terpisah di sebelah  Selatan masjid  berbentuk  bangunan  melingkar  yang beratapkan  seperti topinya pak Polisi. 
Saya segera masuk  bangunan  itu, subhanalloh  bersihnya seperti  hotel bintang 5. Atau lebih bagus dari itu. Ada toilet,  WC duduk,  ada WC jongkok,  semuanya   berbaham mahal , dindingnya terbentuk  dari keramik  termalah, yang sayapun tidak tahu  berapa harga  dan dimana  kalau beli. 
Kemudian  saya berwudhu,  memutar kran  bagus. Pancaran  airnya  pas sesuai  dengan keinginan  saya. Habis wudhu  kesegaran  ada di wajah dan bagian tubuh saya. 
Segera  aku bergegas  ke dalam ruangan masjid. Masjidnya  berbentuk  lingkaran.  Lihat itu pintu  masuknya,  ada tulisan dorong.  Aku mendorong  pintu  itu  dan masuk bersama istriku.  Eits  salah,  ini tempat  sholat  untuk  kaum hawa. 

Aku keluar. 
"Pintu  masuknya yang itu  Pak." Arahan dari seorang penjaga  Masjid  "bercostum  security".
"Oo iya mas terima kasih,  saya salah", Jawab saya sambil menuju  pintu  di sebelah barat.

Saya masuk,  saya pandangi  di sekeliling  dan sesuka saya memandang.  Dindingnya  sebagian terbuat  dari kaca, sehingga  bisa memandang luar  masjid  yang indah.  Di sekeliling masjid  dihiasi  taman yang ditata indah. 
Aku masih di dalam ruangan  masjid.  Setelah  sholat  aku nemandangi  sekeliling  masjid  lagi,  ada imaman, tempat kotbah dan lain-lain. 
Keramiknya  terbentang  utuh, panjang membentang hingga dinding  masjid.  Ukurannya  sekitar 1,5 × 12 meter. 

Sudah,  saya mau keluar.  Hei ... itu  ada teman  lama saya masuk  masjid,  namanya pak Hartono,  rumahnya Tamanan.  Beliau  dulu wakasek,  ketika  saya jadi guru  pemula di SMP  1 Sukomoro.  Kemudian beliau  melimpah  di SMA 1 Sukomoro  hingga purna tugas. 

Saya sering bertemu beliau ditempat tempat  mulia, masjid dan  pengajian.

Setelah  bersapa  dan bertanya kabar,  beliau  bercerita  masjid  ini dibangun  oleh seorang bos  yang bekerja di PT POS Indonesia.  Asli putra Magetan  yang telah sukses di Jakarta.  

Saya berpikir dalam hati, "ini benar-benar  orang  cerdas  yang memanfaatkan harta kekayaannya  di jalan baik,  untuk  orang-orang  baik."

Lihat itu,  ada persediaan dispenser  lengkap dengan kopi  dan gula, juga ada air mineral  yang siapa  saja boleh minum. 

"Ya Allah  bangunkan rumah di surga  untuk  pendiri  masjid  ini dan siapa saja yang punya  kontribusi  untuk  masjid  ini."

Masjid ini  diresmikan  oleh Bapak Bupati  Dr. Drs. H. SUPRAWOTO, S.H.,M.Si., beberapa bulan lalu atau tepatnya  bulan puasa  lalu.

Didirikan  oleh seorang  Ibu yang baik,  
bernama Siti Choiriana atau akrab dipanggil Ana, yang mempersembahkannnya untuk  ayahnya tercinta  yang bernama  pak Solan, sehingga  masjid ini diberi  nama "Masjid Bani Sholan".

Saya mengelilingi  masjid  ini dan melihat  ada kolam bersih yang mengelilingi  masjid ini  dan ikannya banyak sekali. Berwarna  warni  berenang sambil berdzikir  memuji  kebesaran  Allah.  

Dekat  kolam ini dikelilingi  taman  indah  yang saya bisa memastikan bahwa  taman ini  pasti ditata  ahli taman  yang hebat.

Lihat itu di utara Masjid  ada taman  dan tempat  bermain anak-anak  kecil. 
Saya melihat  ada beberapa  anak  yang  sedang  bermain  dan ditunggui  ibunya. 

Ayo sahabat baik,  ajaklah keluargamu  untuk  sholat  di sini.  Saya yakin anda akan terinspirasi dari beberapa  aspek  kehidupan. 
Sebarkan cerita baik ini,  jika  berkenan.
Semoga  anda terpilih  menjadi orang  baik yang beruntung  di dunia  hingga  di akhirat  kelak.

Magetan,  30 Mei 2022


Selasa, 24 Mei 2022

Borobudur di tahun 2022

Suasana Borobudur  pada pukul  09.00 belum banyak pengunjung,  udaranya sejuk pemandangan  alam yang mempesona membuat saya tak jenuh mengunjungi  tempat sejarah  ini.

Begitu  membayar  tiket, kami masuk satu  persatu. Ada yang berbeda  dari tahun sebelumnya,  pengunjung  tidak  diizinkan  naik  candi hingga  atas. Hanya  berkeliling  dipelataran candi.

Harga tiket sekarang  untu Wisatawan  Nusantara  pelajar secara rombongan Rp.   25.000. Cukup terjangkau 

Kami melihat  mahakarya  nenek  moyang kita wangsa syailendra  yang begitu  peduli  pada tempat peribadatan  agamanya.
Gotong  royong,  gigih  , berjuang  hingga  jadi karya  besar dunia.

Saat itu pasti  ada kepemimpinan yang hebat,  menggerakkan  banyak  orang,  terencana,  berarsitektur tinggi. 

Kami turun  dari pelataran candi, lihat itu anak  anak SMP 2 Karangrejo sedang menyaksikan 2 ekor  Gajah yang sedang mandi di kolam besar. 

Setelah  kami mendekat  ternyata  ada 4 ekor Gajah yang lain yang sedang makan  rumput gajah. Ini namanya  Gajah makan gajah.  Tapi yang terakhir  adalah  nama jenis rumput.

Kami menyaksikan dari dekat, jarak sekitar 10 meter.  Ternyata  besar sekali. Tingginya 2 meter  panjangnya  3 meter.  Tapi itu  perkiraan  saya. 
Jalanya lemah gemulai,  tapi ternyata  kalau lari  juga cepat.  Gajah itu lari dari kolam  mendekati  kami. Kami setengah takut,  ternyata  mendekati rumput  yang disediakan  oleh petugas. 
Ayo kita pulang,  sudah  hampir  jam 11. Kita lewati  pasar itu. Kalau anda suka barang  barang di tawar dulu  sebelum membeli.  

Kasihan  jarang ada yang membeli. Barangnya  kualitasnya  biasa biasa  saja. Jumlah penjajanya  terlalu banyak. 

Kemudian kami naik bus untuk  melanjutkan  perjalanan menuju  musium TNI AU.


Jogja,  25 Mei 2022


Nadia, Siapa kenal Dia

Pagi ini saya mengawal anak-anak  berwisata ke Jogja . Keceriaan , canda, tawa sudah barang tentu mewarnai mereka.  

Senang rasanya memperhatikan  tingkah  lucu mereka. 

Pukul 06.00 Kami sampai di terminal Bawean Semarang.  Kemudian Istirahat makan pagi di rumah makan Bintangan.   Saya mendekati  salah seorang  siswa namanya  Nadia Mudarazani kelas 8e SMPN 2 Karangrejo. Wajahnya  cantik,  kulitnya bersih matanya sipit  seperti  orang Korea. 

"Bagaimana  Nadia kamu sudah bisa menyesuaikan  diri belajar  di Magetan?"

"Sudah Pak, tapi bahasa keseharian  saya belum bisa."
"Iya nggak papa, Kamu pake bahasa  Indonesia  saja.
Tapi kalau kamu mau dan senang  belajar,  nanti kamu akan menguasai  banyak bahasa."
"Iya Pak , saya bisa bahasa  Korea  dan Jepang."
"Wow...  luar biasa. Kamu bisa pidato bahasa Inggris?"
"Bisa Pak."
"Iyya nanti  saya ikutkan lomba  story  telling,  kalau menang saya kasih hadiah nanti."

Seperti  biasa saya ngobrol  santai  dengan anak-anak.  Saya menemukan anak berbakat tersebut.  Dia bisa bahasa Inggris,  bahasa Korea  dan bahasa Jepang.  

Justru yang menjadi masalah  adalah ketika mengikuti  pembelajaran  bahasa Jawa. Karena  anak ini lahir di Jakarta. 
Standar  penilaiannya jangan disamakan  dengan anak-anak  Jawa yang lahir dan dibesarkan  di lingkungan  orang Jawa.

Anak seperti  dia harus diberikan  keleluasaan  untuk  mengembangkan potensi.  

Guru  guru  harus tahu dan memfasilitasi  anak-anak  seperti  itu. Mari Pak Juwahir, bu Nunung sentuhan  edukatif  penjenengan  sangat  dinantikan untuk  tumbuh  kembang  mereka. 

Inilah  manfaat  ngobrol  ,dekat dengan anak-anak. Ternyata  banyak anak-anak  hebat di sekitar  kita yang kita tidak tahu.

Semarang,  25 Mei 2022

Senin, 16 Mei 2022

0

Beberapa  hari yang lalu  saya bersama rombongan ke Semarang dan sekitarnya. Tujuannya  apa? Melihat keindahan alam, untuk  inspirasi  kerja. 

 








Jumat, 13 Mei 2022

0

Dalam rangka memperingati hardiknas, SMP  2 Karangrejo mengadakan upacara  bendera. Semua peserta  upacara berbusana adat daerah sesuai dengan norma kepantasan. 

Saya sendiri memakai beskap model Solo. Dalam acara tadi juga ada tambahan acara pemilihan siswa berbusana  terbaik versi, KS, Versi Guru dan Versi Osis.

Saya memilih tiga anak berbusana terbaik dan mendapatkan  hadiah.
Pak Suprianto,  Guru senior  SMPN 2 Karangrejo  memilih 3 terbaik. Masing-masing  mendapat hadiah 50.000.
Dan Sekar ketua Osis, memilih Guru berbusana terbaik. 
Saya termasuk yang terpilih,  setelah itu bu Ika dan pak Tim Slamet.

O iya ada tambahan penyerahan piala bagi siswa yang juara lomba menyanyi solo di SMA 1 Barat. Atas nama Feramitha,  mendapatkan hadiah 500.000 dan 100.000.

Selamat  Hari Pendidikan  Nasional 2 Mei 2022.

#sekolahjuara

Selasa, 10 Mei 2022

9

SMPN 2 Karangrejo  kembali mengukir prestasi dibidang non akademik , yaitu lomba menyanyi solo yang diselenggarakan  SMA 1 Barat dalam rangka HUT sekolah.

Feramitha  sendiri sebelumnya juara tiga lomba FLS2N  tahun lalu se Kabupaten  Magetan. Anaknya cantik pintar  dan bersuara merdu.

Hal ini tak lepas dari  pembinaan Ibu Sri Sulastri  dan Bu Mariana  guru ekstranya. Beruntung  bakat dan potensinya  segera  diketahui  gurunya  dan selanjutnya  ditumbuh kembangkan. Memang tujuan sekolah 

Alhamdulillah,  Dia meraih juara  2 setelah menyisihkan  lawan lawannya. 
Juara 1 SMPN  6 Madiun 
Juara  2 SMPN  2 Karangrejo 
Juara 3 SMPN  1 Madiun. 

Senin, 09 Mei 2022

Wisuda Smagas

Hari ini saya menghadiri  undangan  wisuda  anak-anak  SMA 1 Karas.  Jam 8.15 saya datang , acara dimulai  pukul 08.30.

Jika Anda pernah menghadiri  wisuda  perguruan  tinggi,  maka  seperti itulah acaranya.  Anak anak memakai toga,  gordon dan kelengkapan  lainnya. 

Saya diberi kehormatan  duduk berdampingan  dengan Kepseknya,  Bapak Drs Heri  Subagyo, M.Pd. Duduk di kursi  paling depan. 

Dalam acara,  dibacakan  anak-anak  berprestasi  dibidangnya masing-masing. Dikemas seperti  anugerah Smagas award. Ini merupakan ajang bergengsi pemberian penghargaan di berbagai bidang. Bagus sekali,  ini termasuk  kreativitas  anak-anak  sendiri.

Di sekolah ini ada tambahan ketrampilan  yang dikenal dengan double track. 
Yang mendapatkan pembinaan  langsung dari ITS Surabaya. 

acaranya padat banget,  tapi juga ada hiburan,  tari  tarian  sebagai produk  kreativitas  anak-anak. 

Juga diumumkan  anak-anak  yang lolos SNMPTN,   ada di Unair, Unesa, UPN dll.

Hebat,  acara padat  meriah  semarak  membahana. 

Semoga anak-anak  mendapatkan  sekolah  sesuai dengan pilihannya.  
Orang jepang  suka  pada orang Indonesia  bukan karena pintarnya  tapi  karena  ketekunannya. Itu  yang dikatakan  oleh Dr.  Husaeri Ketua Prodi bidang  informasi  dan komunikasi  ITS Surabaya  dalam  sambutannya.  

Orang hebat itu pasti penuh pengorbanan,  orang yang penuh  pengorbanan  itu orang luar biasa.  

Dipenghujung  acara ada wisudan  dengan memindahkan  tali toga,  wisudawan maju satu  persatu hingga  semua  dipanggil  oleh petugas.

Selamat  adik  adik semua , kami dari SMPN 2 Karangrejo  support  dukungan  semoga semakin sukses untuk  tahap  selanjutnya. 

Magetan,  10 Mei 2022



Jumat, 06 Mei 2022

0

Manggala Madiun, merpati  Blitar
Ivontri Magetan  melawan Ganesha

Bertemu orang baik di tempat baik.

Saya  kalau ketemu  dengan teman-teman SPG rasanya  waktu itu begitu  cepat berlalu. Seperti  hari ini kami bertemu  di rumah Mas Dewan,  Mas Tikno yang tinggal  di Tanjung sari kec. Sidorejo.

Lebih-lebih  hari ini tadi  saya ketemu mas Jamiadi,  teman semasa kecil naik sepeda dari Bulu  ke Magetan bermandikan keringat  itu sudah biasa.  

Sejak Agustus  1986 Dia hijrah ke Pekanbaru. Mengadu keberuntungan  di sana, alhamdulillah  berhasil  dan nyaris sukses.  Sehingga  selama 36 tahun baru bertemu.  Tambah ganteng,  bersih  dan rapi. 

Jadi ingat apa yang dikatakan Mas Sugeng  Hariyanto, "Teman baru itu emas, teman lama  itu permata," itu kata hikmah yang disampaikan Sahabat saya yang akrab saya panggil Mas Doktor,  teman saya dari Malang  dalam acara HUT paguyuban alumni SPG yang dikenal  dengan GAS ini.

Teman baru kami banyak  tak terhitung,  tapi teman-teman  lama kami  masih  taktergantikan,  lucu,  akrab,  heboh pokoknya.
Hadir dalam acara tadi  50 orang lebih , oleh mas Tikno  ditanggapne  jathilan , seni Reog tradisional , dengan suara  gamelan yang menggelegar. Tak ketinggalan  suara seruling yang mendayu- ndayu. Persis  seperti gamelan Reog  Ponorogo.

Seperti biasa acara dimulai  dengan sambutan  mas Gimun,  Mas Ndarto  yang selalu  penuh dengan joke joke- segar.

Saya juga kedapuk  "ustadz"  memberikan maidhotul  hasanah  dengan Mbak Parti yang tinggal di Bekasi.
Sebenarnya  saya bukan ustadz,  tapi oleh  Mas Dewan begitu  datang langsung di "todong andum gawe".  

Acara nanti, awakmu bagian iki, Gimun bagian iki, Ndarto bagian iki, Benet MC ne.

Musuh teman yang satu ini pokoknya nggak bisa menolak  "endho". "Arep endho yo di pidono,  wes remuk wis." 
Hikmah halal  bihalal  sudah dikupas mbak Parti saya hanya menambahkan sedikit. Tentang  indikasi  orang baik.  Menurut  Lilik Subekti,  sahabat saya  KS  di Jember,  menuliskan  indikasi  orang baik ada 12 , sebagai berikut ;
1. Murah senyum.
2. Selalu berpikiran  positif. 
3. Sering menyapa duluan.
4. Tidak ingin  menunjukkan bahwa dia orang baik. 
5. Berbagi cerita  baik  atau berbagi kebaikan.
6. Pintar  mengendalikan emosi. 
7. Menghafal  3 kata sakti yakni, "maaf, tolong  dan terima kasih."
8. Tak segan mengakui  kelebihan orang lain. 
9. Orang baik  bukan orang yang tak pernah  salah, tetapi ketika dia berbuat salah  akan segera  memperbaikinya.
10. Rendah hati.
11. Banyak teman. 
12. Berpikir  baik-baik  sebelum  berbuat. 
Menurut  saya ditinjau  dari berbagai  agamapun masuk. Artinya  indikasi  diatas diakui  kebenarannya. Wallahu  a'lam.

Abis itu doa bersama,  mendoakan  teman yang sudah tiada  dan berdoa  untuk  keselamatan,  kebaikan  dan keberkahan bersama. 

Semoga tahun depan kita dapat berjumpa  lagi dalam sehat dan bahagia.  

Terima kasih  teman-teman  yang sudah berkenan  hadir,  yang dari jauh,  mas Jamiadi dari Pekan baru,  mbak Parti dari Bekasi ,  mas Kadirun  dari Gresik mas Sugeng  P dari Jakarta  dan teman-teman  lain yang  tak bisa saya sebutkan  satu persatu. 

Terima kasih  juga pada Mas Dewan dan mbak Bintari  yang telah memfasilitasi  acara ini  dengan tulus,  "raket supeket". Doa kami  Allah  senantiasa  melindungi,  meridhoi  dan mengabulkan  hajat  dan doa penjenengan  sekeluarga.  Aamiin ya Robbal alamin. 

Magetan,  6 Mei 2022




Rabu, 04 Mei 2022

Sungkeman

88l
Ketika masih kecil saya mengikuti  ibu  untuk  badan, istilah sungkeman hari raya saat itu. 
Nenek saya duduk di tikar pandan. Ibu saya menangkupkan  tanganya  seperti  menyembah begitu. 

Tangan ibu digenggam erat oleh nenek,  kemudian ibu saya mengucapkan kata-kata  yang panjang,  saya tak tahu artinya.  Setelah itu jawaban nenek  juga panjang  yang tak satupun  aku mengerti. 

Giliran saya hanya berjabat  tangan  dan tidak mengatakan  apa-apa karena tidak  tahu apa yang musti  dikatakan.

Seperti  itu saya  alami sampai kelas 3 SD.
Kemudian suatu saat  saya badan bersama teman-teman  ke tetangga  , mereka mengatakan  "badan e lahir batin mbah". Kemudian  simbah menjawab  "iyo lhe podo podo".
 
Tak puas seperti itu saya kemudian   minta diajari  ibu apa yang  harus saya katakan. 

Seperti mantra sakti  yang harus dibaca ketika sungkeman. Ini yang diajarkan  ibu saya.

"Kulo nuwun mbah 
Sowan kulo wonten ngarsanipun  simbah  ngaturaken  sungkem pangabekti.  Wonten  tindak kulo sepecak rembag kulo  sekecap  ingkang  nerak sarak,  nyuwun pangapunten  dateng simbah. Soho nyuwun tambahing pangestu.

Kemudian simbah  memberikan  jawaban. 
"Iyo ngger  siro ngaturake pangabekti  yo  wis tak tompo,  aku wong  tua  akeh luputku , luputku  lan luputmu  mugo lebur sempurna ing dino riyoyo  iki yo ngger.
Nanduro  pandan kurung  , ringin  kurung. Doyong doyong jejegno,  alum-alum siramono,  sing nyirami  anak putuku kabeh yo ngger. 
Tak pepuji mugo mugo lehmu sinahu  pinter  kasembadan  opo kang dadi sedyamu ya ngger."

Kemudian  kami dipersilahkan  untuk  makan jajan yang ada di rodong yang diletakkan diatas tikar  pandan.  Tidak ada meja kursi saat itu.  Semua jajanan dibuat sendiri,  tak ada roti. Tak ada jajan kalengan  yang dibuat  pabrik.  

Yang ada seperti rengginan, likak likuk,  madu mongso, jadah,  jenang,  jrangking, criping ketela, kacang goreng tape ketan ireng dan lain lain. Makin kaya simbah makin penuh jajanan yang tersedia. Minumnya  teh dan kopi.  

Kemudian  simbah  mengeluarkan  uang dari bundelan yang ada di stagen.  Melepaskannya lama sekali  , karena bundelanya terlalu "kenceng" sambil  kami berharap  nanti "disangoni" simbah.

Sungkeman sekarang sudah tidak ada seperti yang  diajarkan ibu dan dikatakan simbah.
Bahkan ada yang nyaris tak mengatakan apa apa sambil tersenyum dan berjabat tangan. 

"Piye to kihhh" .  Tapi ada juga yang berjabat  tangan dan mengatakan mohon maaf lahir  batin. Jawabnya, "sama-sama."

Saya terhadap orang tua,  misalnya mertua, saya mengucapkan, " Ngaturaken  sungkem pangabekti  Pak,  wonten  kelepatan  kulo  nyuwun agunging samudro  pangaksami  soho nyuwun tambahing pangestu."  

Orang sekarang  mungkin tak suka berpanjang kata berwaktu lama  , sehingga mengambil  kata- kata esensial  yang praktis saja.

Sungkeman  ini budaya Jawa yang adi luhung, tidak bertentangan  dengan agama. Justru dianjurkan. Sungkeman termasuk budi dan akhlak  yang baik. 
"Berbudilah dengan akhlak yang baik kepada manusia.” (HR. Al-Tirmidzi)

Selamat  hari raya idul fitri  1443 H.

Magetan, 5 Mei 2022



Kemenangan yang tidak mengalahkan

Lebaran tahun ini jatuh pada tanggal  2 Mei 2022 bertepatan dengan Hardiknas. Tahun ini tampak sudah normal.  Pemerintah  sudah mengijinkan  mudik lebaran.  Setelah 2 tahun sebelumnya tidak diijinkan mudik.

Saya sendiri tidak pernah mudik karena istri saya juga sama sama berasal  dari daerah yang sama yaitu Magetan, tapi ada saudara  saya yang dari Jakarta,  Surabaya,  Bandung  dan lain-lain, biasanya  mampir di rumah saya walaupun hanya sebentar. 

Kita bisa bertemu,  saling cerita,  kadang kadang tertawa bersama.  Yang masih muda cerita sekolahnya  yang sudah bekerja  cerita pekerjaannya  yang sudah tua  cerita  mengisi  hari tua. 

Penampilan  tetangga saya tak mau kalah.  Mereka  pulang dengan membawa mobil baru,  ada Pajero ada Fortuner  wah top banget. Di sepanjang  jalan banyak mobil  mobil bagus.   Saya berfikir  ini tanda  tanda mereka sudah makmur. Alhamdulillah. 

Seperti  tadi malam saya main ke Madiun, masya Allah,  macet nya kayak di Jakarta. Tempat tempat kuliner diserbu pengunjung. 
saya  bersama  berkunjung  ke Mie  Gulun yang oke banget.  Pemiliknya  Pak Kis bu Anik Rofaida yang baik hati.

Alun  alun Madiun  penuh sesak,  lapangan gulun  padat merayap. Ya Allah ini semua anak cucu  Adam  yang meramaikan dunia  yang dulu  sepi, hanya orang dua  sekarang  Seperti sudah penuh. 

Tapi yang saya apresiasi  adalah perilaku  masyarakat  berkendaraan,  bagus,  tidak ada yang arogan,  saling beramal  memberi jalan,  agar tidak terjadi kecelakaan.  Alhamdulillah  di Magetan  sendiri  atau di  mana mana  saya tidak mendengar  adanya  kecelakaan. 

ini yang perlu dilanjutkan.  Orang Magetan  memang santun,  baik hati  , rendah hati. 

Oo iyaa  dalam pembicaraan  lebaran  saya lihat  mereka  tampak  hati hati  berbicara,  tidak ada yang sombong. Memang ini perlu  kita kondisikan. Kalau  bisa pembicaraan  yang memotivasi. Motivasi  hidup,  motivasi kerja, ibadah, belajar  dan lain-lain.

Jangan iri  saudaranya  punya ini  punya itu.  Jatah rezeki kita sudah ditakar  sesuai  garis takdirnya  masing-masing.  

Kita menerima dan mensyukuri  apa yang  ada , saling menebar  senyum,  salam  dan bahagia.  InsyaAllah ketenagan,  ketentraman  , kedamaian  dan kebahagiaan  akan dapat  kita rasakan.

Senang  rasanya saudara-saudara  mau berkunjung  silaturahmi  setahun sekali. Semoga  kita diberi  umur  panjang  sehingga  bisa bertemu  dengan Romadhon  tahun - tahun yang akan  datang  untuk  bersama  merayakan kemenangan.  Menang  melawan hawa nafsu , Menang bisa berpuasa  sebulan penuh, Menang bisa qiyamul lail, Menang bisa berbagi kebaikan.  Inilah  kemenangan  yang tidak mengalahkan  dan merugikan  saudara  kita  yang lain. Tetapi membuat  mereka tersenyum bahagia.

Demikian , selamat hari raya idul fitri  mohon maaf lahir batin. 

Magetan,  5 Mei 2022

Minggu, 01 Mei 2022

Adat Padepokan Pringgondani

Nyerpepeh- nyerpepeh pinda sata manggih krama, wiwit  ngancik ing bumi padepokan  Pringgondani, para satriyo pinilih pinapak obor sewu, pinaringan  unjukan tirto wening kang mijil saking kendi pertolo.  Kapundut  saking sendang derajat kang mapan wonten lengkehing  argo lawu.

Mengku  pralampito tumapaking  podo tumuju margi ingkang lurus kaparingan colok obor pepadang  saking  dzat ingkang moho wikan. 

Wondene pinaringan unjukan  mrih sabaraing pakarti  tansah linambaran  weninging  manah  mewah menebing kalbu  , satemah  ingkang tinemu  hayom hayem  mewah tentrem. 

Lajeng  dipun  siram  sekar setaman  ingkang  toyonipun  kapundut  saking  7 sumur  ingkang mapan  ing sisih  wetan Kidul, kulon  ler lan tengahing  kitho  Magetan. 

Mengku  pralampito  hangicali saliring sukerta,  reresik jiwa rogo sahingga  suci sajroning  pikiran, pangucap lan solah bowo kang tumus  jroning kalbu.

Menopo to tegesipun  Pringgondani?
Pring  sampun  ngarani,  nggon  meniko  papan,  dani  meniko  ndandani.  Dados  Pringgondani  meniko  papan  kangge ndandani  poro  satriya  tomo  tumuju  dateng karahayon. 

Lajeng  kaderekaen sungkem  dateng  pangarsane  padepoan  Pringgondani,  poro  satriya pinilih  sumungkem  ing  pepadaniro pangarso,  karono enget  bilih  pangarso  ingkang  paring  wewarah  wedaring  satriyotomo  ingkang  hambeg berbudi bawa laksana. 

Kata  kata di atas  wedaran  panyondro untuk  wisudan  lulusan  KMD, KML ataupun KPD yang diterima  sebagai warga  Kasatriyan  Pringgondani  , diiringi  gending  ketawang Rujit. 

Ini semua  baru  konsep  yang harus disempurnakan  menunggu  masukan  dari kakak kakak  semuanya.