Rabu, 28 Oktober 2020

Mas Brow, tetangga yang baik hati

Pagi hari ini  sejak pukul 05.30 Kang  Paino bersama istrinya, yu Painten  sudah berangkat  ke kebun, biasanya dikerjakan oleh  orang lain, tapi karena musim  begini banyak masyarakat  desa yang menggarap kebunnya  sendiri  sendiri, akhirnya  tidak mendapatkan  orang  untuk  menggarap  kebunnya.

Kerja dipagi hari itu  memang  nikmat,  tidak panas, lebih baik segera  berangkat  kerja,  segera  selesai  segera  pulang, pikir  kang Paino.

Dulu  Bapaknya  kalau berangkat  membajak  di kebun,  habis subuh sudah berangkat, tanpa makan pagi, atau minum kopi,  kemudian  jam 10 sudah  istirahat  pulang. 

"Ten..., mas Brow  itu  hatinya baik  lho", kata kang Paino  memulai  pembicaraan  dengan Painten. 
"Kok tahu?" Jawab Painten  sambil  membersihkan  kebunnya  yang ditumbuhi bayam ri.
"Tadi sepulang dari  Masjid  saya bertemu  dengan  istrinya,  saya menyapa, lha mas  Brow  kok  tidak  jualan  Ni?" Sapa Kang Paino pada Samini,  istrinya  mas Bro, si penjualan  sayuran,  tetangganya  itu. 
"Tidak Kang, masih  menyelesaikan  membuat  kandang ayam,  wong tetangganya musim nandur  ulur , nanti kalau ayamnya nyakari tanaman  tetangga", Jawab Samini sambil  menggendong  anaknya.

Ini yang dibilang  Paino , bahwa  mas Brow hatinya  baik, dia tidak mau merugikan tetangganya  dengan ulah  ayamnya. Sementara  tetangga  yang lain  membiarkan  ayamnya  berkelana  kemana-mana,  ke kebun  tetangga,  sehingga  cakar cakar  merusak tanaman  tetangga. Memang sudah  unum  di desa itu  kalau  memelihara  ayam  dibiarkan  liar  kemana-mana,  mencari  makanan  sendiri  ke kebun  tetangga , yang penting nanti  sore  pulang  ke kandangnya. 

Kadang  kalau si pemilik  kebun jengkel  , akhirnya  tanamanya  diobati,  terus ayamnya  mati semua,  maka  gemparlah, terjadi percekcokan dengan tetangga,  trus seteru. Tidak saling menyapa,  padahal  kalau ke masjid  juga sholat berjamaah bersama. Suatu realitas yang lucu. Kalau sudah begini paribasan dadi godong moh nyuwek, dadi banyu moh nyiduk, dadi sego moh muluk .
Sulit.....!, angel.... angel... angel temen tuturamu, angel temen tuturamu, seperti  kata cak Basman.

"Sudah siang kang, jam 07.30, mungkin  anakmu  sudah  selesai  memasak, waktunya  sarapan  pagi", Painten mengajak suaminya istirahat sejenak  untuk  makan pagi.

Pasangan suami  istri  ini kemana-mana  selalu berdua bersama,  mungkin  ketika  jadi manten dulu  terlalu  mandi  doanya mbah Kyai, sehingga  seperti  Mimi  dan Mintuno.

Magetan,  29 Oktober  2020.




2 komentar: