Senin, 26 Oktober 2020

Kunjungan Bapak Presiden

Saya terkejut  beliau  tahu tahu sudah  berada di teras rumahku, memakai kemeja putih kesukaanya, tanpa pengawalan yang ketat tidak seperti biasanya,  Beliau bersama tukang cukur pribadinya  yang masih muda.

Saya tidak menyangka sama sekali berkenan singgah di gubugku, jangankan Bapak Presiden, Bapak Camat saja tidak pernah ke rumahku. Kalau Pak Lurah  sering karena dulu sahabatku.

Saya gugub  luar biasa, mau saya suguh apa, saya tidak  biasa kedatangan tamu pejabat. Lebih lebih RI 1. Di desa  adanya ketela,  mangga, pepaya, Jambu,  dan  pisang. Itu tanaman saya. Musim tanam ini mau menanam alpukat.  Alpukat  Markus, aligatir , miki, dll.

Beliau  dirapikan  rambutnya yang sebelumnya  sudah rapi, tukang potong rambutnya  tampak hati  hati  melaksakan tugas ini. Saya tidak berani  menatap  pandangan  matanya,  hanya sesekali  melirik   dan siap  jika  ditugasi  apa. 

Tapi Beliau  tidak banyak  kata.
"Selamat sore Bapak Presiden. Monggo kulo aturi  pinarak?" Sambil  menahan gugub dan takut saya menyapa.  Saya  benar-benar  salah tingkah,  tapi  saya harus menyapa.
Beliau hanya menganggukkan kepala dan mengatakan  , "Iya".

Memang benar-benar  berwibawa , tidak saja seperti  yang saya lihat  dilayar  televisi,  tapi  saya menyaksikan dari dekat. Dekat sekali  dan merasakan sendiri,  tidak katanya.

Kreket.... aq terbangun  oleh suara istriku yang membuka  pintu  mau ke kamar  mandi,  biasaya akan  tahajud. Malam ini Dia tidak berani  membangunkan tidurku,  karena dia tahu kalau suaminya  capek sekali. 

Dia tahu capeknya karena tadi sore menemani  mencangkul  di kebun, mengolah tanah yang akan ditanami alpukat. Sehingga merasa kasihan  kalau  membangunkan  dari pulas  tidurku.

Ya Allah ternyata  saya bermimpi  bertemu  Bapak Presiden.  Dua kali ini Beliau  datang dalam mimpi,  pertama tahun 2016 dan tahun 2020 ini. 

Saya ingin suatu  saat nanti tidak hanya dalam mimpi,  tapi bertemu sungguhan,  dalam kenyataan, saya berjabat  tangan dengan Beliau,  saya cium tanganya tanda hormat  saya pada seorang  pemimpin besar   bangsa Indonesia yang kita cintai. 

Bagaimana  saya bisa? Kalau Allah menghendaki  tak ada yang sulit,  saya hanya bekerja yang baik  saja  sebagai ASN , dan bersemangat  dalam melaksanakan tugas apapun yang diberikan pada saya. 

Terima kasih  Bapak  Presiden  sudah berkenan mengunjungi  gubug  saya di desa, walaupun  hanya  dalam mimpi  sudah membuatku  bangga  dan bahagia. 

Magetan,  27 Oktober  2020.








2 komentar: