Kata pak Kyai orang yang melakukan seperti itu mendapatkan pahala seperti haji dan umroh yang mabrur.
Pak Martani memang ingin melakukan ibadah haji, tapi itu tidak mungkin baginya karena honornya untuk makan saja tidak cukup.
Untuk itu Dia melakukan dzikir pagi hingga isro' saja.
Hari ini tanggal 11 Maret bertepatan dengan hari Isro' Mi'roj. Tadi malam pak Kyai menyampaikan bahwa besuk sore setelah isak diadakan selamatan, sodakohan.
Maka pagi ini Dia siapkan masjid sebersih bersihnya. Lantainya di pel dengan superpel agar wangi.
Tidak tahu apakan nanti sore istrinya bisa membuat ambengan apa tidak. Biasanya jamaahnya kalau acara seperti itu membuat ambengan.
Jika tidak bisa membuat, setidaknya Dia sudah melakukan kebaikan dengan ngepel masjid.
Kata pak Kyai pahalanya , kotoran yang ada di Masjid besuk menjadi maharnya bidadari di Surga. Walaupun dia sangat miskin tetapi juga ingin beristrikan bidadari di Surga. Dia tidak ingin kemiskinannya sampai terbawa ke akhirat.
Cukuplah kemiskinan itu di dunia saja. Kalau di dunia hanya sebentar tapi kalau di akherat maka akan selamanya. Begitu pemahaman Pak Martani.
Diam diam kalau pak Kyai sedang memberikan pengajian, dicamkan baik baik dalam hati, kemudian diamalkan atau di praktekkan dalam perbuatan.
"Bu nanti sore abis isak di masjid diadakan peringatan isro mi'roj. Kamu bisa masak apa bu?" Kata pak Martani pada istrinya.
"Iya bisa Pak, lauknya apa pak?" Jawab istrinya ganti bertanya.
"Ya adanya apa , itu saja di masak."
"Ayam kita kemarin ada yang bertelur , itu nanti di dadar dan mie goreng kemudian sambal tomat."
"Wah cocok, pasti mak nyusss nanti !"
Hari itu keluarga kecil sederhana ini sibuk mempersiapkan acara isro' mi'roj yang diadakan nanti sore. Walaupun dalam keterbatasan dana tetap berupaya agar bisa seperti tetangganya.
Hidup tentram, rukun dengan tetangga, itu yang menjadi harapan dalam hidupnya.
Magetan , 11 Maret 2021
Alhamdulillah
BalasHapus