Kami menunggu sejak pagi. Pukul 06.30 aku sudah datang, segera monev kebersihan sekolah, ada beberapa sampah yang belum dibuang segera minta tolong Pak Jum untuk membereskannya.
Selama 5 tahun baru kali ini kami di supervisi secara lengkap detail dan mendalam. Kami sangat senang dengan model supervisi seperti ini. Karena orang bekerja itu kalau tidak ada tagihannya kadang kurang semangat.
Seperti anak- anak, kita pun tidak jauh berbeda, anak anak kalau mengerjakan tugas tidak diberi nilai, maka ogah ogahan mengerjakannya. Tapi kalau diberi nilai maka tumbuh semangatnya.
Itu namanya reinforcemen. Atau penguatan. Menurut teori psikologi kalau seseorang melakukan perbuatan, kemuduan mendapatkan penguatan atau reinforcemen cenderung untuk melakukan perbuatan itu lagi.
Tahun 2015 ke bawah aku mengajar mapel Bimbingan Konseling. Walaupun BK itu tidak ada nilai di raport, tapi aku selalu memberi nilai. Pemberian nilai ini merupakan penghargaan dan apresiasi atas tugas yang dilakukan siswa.
Ada beberapa siswa saya yang jatuh cinta dengan gaya mengajar saya. Saya mengajar dengan gaya motivator, memang tugas BK adalah membantu siswa untuk memahami diri, melejitkan potensi yang dimilikinya.
Jadi aku kalau mengajar itu semangat, berjalan kesana kemari, mendekati siswa, menyapa siswa dan care terhadap siswa.
Tidak pandang bulu , yang cerdas saja yang disukai, yang cantik saja yang disukai, tidak. Itu adalah model lama yang sudah usang segera dibuang. Tetapi siapa saja harus didekati, sehingga hubungan guru siswa itu dekat.
Sehingga kalau siswa bermasalah kita akan mengetahui lebih cepat, tidak dari orang lain tetapi dari diri sendiri. Ibaratkan daun kering, kita tahu sebelum jatuh ke tanah.
Kembali ke supervisi, sekolah kami ternyata mendapatkan giliran yang kedua, setelah di Nguntoronadi.
Bu Atik datang pukul 10.30. Setelah kami berbicara netral akhirnya masuk pada agenda kegiatan yaitu supervisi.
Supervisi diawali dengan meninjau lingkungan sekolah. Kami mendampingi beliau, menujukkan beberapa ruang belajar, ruang komputer, dan lingkungan sekolah lainnya. Kemudian kembali melaksanakan supervisi dengan objek administrasi.
Alhamdulillah kami bisa menunjukkan semua aspek yang disupervisi, walaupun ada di beberapa poin ditemukan tidak lengkap dan sempurna.
Aku yakin apabila supervisi seperti ini dilaksanakan setiap tahun, maka akan menunjukkan perbaikan disetiap aspeknya.
Hanya sayangnya. Bu Atik melaksanakan seorang diri di 39 sekolah. Karena pengawasnya hanya beliau seorang diri. Capek. Mungkin iyya, untung beliau masih muda sehingga langkahnya cepat , seperti semangatnya.
Terima kasih Bunda atas kehadirannya, dan masukannya, semua menjadi catatan kami untuk menjadi lebih baik mulai sekarang hingga ditahun mendatang.
Magetan, 26 Maret 2021
Hebat nan luar biasa
BalasHapusTerima kasih nduk
BalasHapus