Walaupun acara diselenggarakan sore hari, saya lihat peserta tidak ada yang mengantuk. Mereka dengan antusias mengikuti acara ini hingga selesai.
Diawali dengan sambutan Direktur Radar Madiun. Dilanjutkan materi oleh Bapak Bupati Magetan, Bapak Dr. Drs. H. SUPRAWOTO, S.H.,M.SI.
Beliau menyampaikan pentingnya menulis. "Apa yang terjadi jika sebuah Bangsa tidak ada budaya menulis?", terangnya. Orang yang menulis itu memonopoli kebenaran.
Jika bapak Ibu memulai menulis, tidak usah ragu, takut atau bagaiman. Tidak ada tulisan yang sempurna di dunia ini , keculai kitab suci. Untuk itu setelah acara ini mari menulis.
Menulis itu menembus ruang dan waktu. Bapak Bupati mencontohkan. Dalam waktu 3 bulan beliau sebagai capeg kemudian dikenal atasannya gara gara tulisannya dimuat di surat kabar waktu itu.Jika belaiu tidak menulis, tidak mungkin dikenal atasannya.
Banyak orang yang karirnya baik karena menulis. Ini sebuah motivasi yang baik, memberikan pencerahan tentang masa depan yang lebih baik bagi seorang penulis. Hal itu juga pernah dialami oleh narasumber yang kedua, Dr. Tjahyono Widijanto, M.Pd. seorang sastrawan dan Kepala Sekolah dari Ngawi.
Gara-gara menulis pernah keliling Indonesia dan memberikan kuliah di Korea. Gara-gara menulis juga yang mengantarkan beliau diangkat sebagai Kepala Sekolah.
Kapan guru harus menulis? Kapan saja di mana saja. Ilham dan momentum bisa muncul kapan saja dan hadir dimana saja.
Apa yang dapat ditulis?
Pengalaman praktis pendidikan dan pembelajaran; Gagasan konseptual pendidikan dan pembelajaran ; Pengalaman sehari hari sebagai guru ; Pengalaman sehari hari sebagai manusia, dll.
Modalnya apa saja menulis itu?
Bersikap kritis, Berpikir praktis , bertindak kritis. Intinya adalah otak yang cermat dalam memandang sesuatu.
Tanamkan pada diri anda bahwa menulis tidak karena bakat. Jangan ragu-ragu untuk menulis apa saja sebagai wujud minat. Tumbuhkan selalu rasa ingin tahu, buka mata telinga pikiran dan pengetahuannya, bicara dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, tumbuhkan kecintaan dan kebiasaan membaca apa saja.
Perhatian kedekatan dalam menulis puisi.
Jangan menuntut sempurna.
Menurut SENO GUMIRA AJIDARMA, Menulis itu cukup satu langkah yaitu mulai. Memang sehebat apapun sebuah karya kalau tidak segera dimulai, pekerjaan itu tidak ada tanda-tanda selesai.
Menulis adalah keuletan dan proses bukan bakat karena itu untuk menemukan moment, harus dicari bukan ditunggu sampai muncul. ( BUDI DARMA)
Unsur tulisan ada 3 ; isi tulisan, bahasa tulisan, dan bentuk tulisan.
Bekal awal menulis artikel adalah
Budaya kritis, budaya baca, mengungkapkan gagasan, menguasai style dan gaya bahasa, mental, sosio kultural.
Di akhir acara tanya tawab , saya mengajukan pertanyaan yang bagi saya penting dan juga bisa menjadi inspirasi bagi peserta yang lain. "Apa yang menginspirasi Bapak hingga bisa menjadi Penulis hebat sehingga bisa keliling Indonesia, menjadi narasumber di Korea dan mengantarkan jadi Kepala Sekolah?"
Jawabnya belia dulu sering mendapat dongeng dari ayahnya dan dari gurunya. Kalau dongeng adalah cerita dalam bentuk lisan, tapi beliau suka mendongeng dalam bentuk tulisan. Tulisan lebih abadi daripada lisan.
Saya mendapat hadiah buku dari Pak Doktor, judulnya "Kisah Kisah pendek dari zaman wabah."
Saya juga punya cerita sekitar wabah, karena saya juga mengalami sendiri, kena wabah itu, dan saya beri judul "Lulus Korona".
Demikian catatan hari ini, semoga sehat lalu dan jangan lupa, tetap semangat.
Magetan , 31 Maret 2022