Minggu, 15 Agustus 2021

Catatan hari merdeka



Hari ini saya mengikuti upacara  di Kantor Kecamatan  Karangrejo,  ikut kontribusi mengarahkan protokol yang ditugaskan  kepada SMP 2 Karangrejo. 

Pukul 07.30 Upacara dimulai  dan 08.00 upacara  selesai.  Tapi saya datang pukul 06.45. Sudah hadir juga beberapa pak Polisi da Pak Tentara  yang ikut  mengarahkan  agar pelaksanaan  upacara  khidmat dan lancar. 

Hari merdeka seperti  ini bisa menjadi  alat pemersatu   bangsa.  Sederhananya begini , ketika  Upacara  hadir semua komponen  Bangsa,  mulai dari siswa,  PNS, Polisi,  Tentara  dan para  pejabat pemerintahan. Upacara  kali ini boleh dibilang terbatas  karena  kondisi  pandemi  yang tidak boleh mengumpulkan  banyak  orang. 

Indonesia  yang kaya akan sumberdaya alam aka  memakmurkan  warga negaranya.  Dengan bekerja  sedikit  saja  akan mendapatkan  hasil yang banyak.  Dengan menanam  sedikit  saja  akan memanen  bertahun  tahun.  Dengan "rekoso" sedikit  saja akan  memakmurkan. 

Tetangga  saya itu menanam 1 pohon pete, ketika menanam hanya membutuhkan  waktu  5 menit  saja. 4 tahun kemudian  pete ini  memberikan upah kepada penanamnya  dengan memberikan  buah pete.  Setiap tahun  tidak kurang  dari 700.000.

Tetangga yang lain  ada yang sampai laku 1 juta per tahun . Itulah pentingnya  menanam. Ini bisa  kita  cari makna yang luas,  menanam  itu identik  dengan berjuang,  dengan sekolah,  mondok,  ibadah.  Semuanya  itu menanam  kelak  akan menuai  hasil  yang berlipat  ganda.

Saya  berharap semoga semua warga negara  mendapatkan  pekerjaan yang  layak, bisa bekerja, bisa sekolah sesuai dengan impian mereka,  bisa ibadah dengan bebas, tenang dan tenteram, bisa hidup makmur  di atas Indonesia  yang kaya karena kesuburan  tanahnya,  karena hasil buminya. 

Merdeka.....

Dalam sambutan  kenegaraan  Presiden Jokowi  mengenakan pakaian adat Baduy, lebak Banten.  

Pakaian itu  dipesan pada seorang kepala desa yang juga tokoh  Badui  seharga Rp. 200.000. Tentu murah sekali bukan. 
Ini menunjukkan  bahwa Presiden  memperhatikan rakyatnya  yang terdiri  dari berbagai suku bangsa.  

Harapan kami, mudah-mudahan semuanya indah, tenteram, sejahtera, subur makmur gemah ripah loh jinawi. Soalnya ikat itu lambang, lambang supaya terikat seluruh bangsa dan negara dalam aturan undang-undang," kata Saija Kepala desa yang membuat  pakaian adat itu. 

Ia pun berharap agar pesan yang ada dalam setelan baju yang dipakai Jokowi bisa tersampaikan pada seluruh masyarakat Indonesia.

Sumber bacaan 
https://video.tribunnews.com/amp/view/252767/harga-baju-adat-baduy-yang-dipakai-presiden-jokowi-dalam-sidang-tahunan-mpr-ini-cerita-pembuatnya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar