Sabtu, 07 Agustus 2021

Penguatan leadership

Saya hanya menuliskan kesan aktivitasku  hari ini, Sabtu  7 Agustus  2021. Alhamdulillah  kami sehat,  sahabatku  sehat juga. Itu berita baiknya. Saat ini berita baik itu lebih saya sukai  daripada yang lain. Berita baik itu menyenangkan , menentramkan hati, dan  memberikan energi positif.

Berita tidak baiknya  apa? Alhamdulillah  tidak ada. Sungguh tidak ada. 

Hari ini saya bertugas jadi pemandu acara , dalam sebuah workshop penguatan MBS di SMP 1 Magetan. Pesertanya para leader  SMP,  baik negeri maupun swasta.  

Sekolahnya  bersih,indah penuh inovatif  dan kreatif.  Itulah  SMPN 1 Magetan  yang sudah 2 tahun ini dinahkodai  Bunda Titik Sudarti. Kepala  sekolah  kaya pengalaman, prestasi dan menginspirasi.

Labu botol  yang menggoda  untuk dipetik  bergelantungan di mana  mana.  Terutama  di panggung acara yang didesain  di alam terbuka. 
sumber ilustraai: Grup WA Adem ayem.

Saya di rumah juga menanam,  tapi belum  sukses. Tahun lalu  dari 4 biji yang saya tanam hanya bertumbuh  2.  Tahun ini malah hanya  1 batang pohon. 

Tidak menyerah  saya akan buat persemaian lagi, hingga berhasil. 

Apa manfaat  labu botol? Oo... banyak sekalai , yang paling sederhana  adalah untuk  bahan kolak. Yang lebih  elegan lagi  buat  donat , puding dan  yang lain. 

Tadi sajian makanan  diseting  ala tradisional,  berbahan  tanah liat,  saya kurang paham apa namanya , yang jelas  menarik  dan menambah  selera  makan.

Seperti  ini 
Saya mengambil  susu kambing etawa   kemudian diberi  sedikit  jahe dan sedikit  gula. Wah rasanya  mantab,  seperti  buatan  bu Parno. 

Susu kambing  etawa , kaya manfaat  juga. Kalau kaki anda terasa kemeng, linu  akan sembuh  dengan minum ini.

Kembali pada acara, saya duduk  di atas panggung , dekat  sekali  dengan Bapak  Bupati. Hanya  berjarak 1 meter.

 Beliau  memberikan  motivasi  dan inspirasi pada kami semua untuk  memajukan  sekolah  masing  masing.

Kita sudah tidak berbicara  mengenai  sumber alam, tapi  SDM. Artinya  untuk maju itu  dengan meningkatkan  SDM dulu. 

Sejak muda, Bapak Bupati  bercita  cita  istrinya  guru. Karena  ingin  nanti  anak-anaknya  menjadi pribadi  yang baik.  Dan itu semua  tercapai,  anaknya  tiga, ada yang jadi dokter,  pilot  dan ekonom.  

Bahwa bercita cita punya istri  guru itu sama dengan  saya, istri saya juga guru.  Tapi saya jauh lebih sederhana  dari Beliau. Saya ingin tinggal di desa  sambil  berkebun. 

Walaupun  anak saya belum sukses,  tapi semua  anak saya memiliki  pribadi yang baik. Mereka tidak nakal,  jujur,  tidak pernah mencuri,  hormat pada orang tua. 

Pak Bupati menyampaikan,  "rasanya  anaknya guru  itu kalau nakal  kok tidak pantas." Itu saya rasakan,  anak saya tidak nakal   yang pertama  senangnya usaha  wiraswasta , yang kedua  kuliah  di kedokteran.  

Masih  banyak yang disampaikan  Bapak Bupati antara lain  adalah Ilustrasi  suatu negara.  

Ada negara itu miskin,  rakyatnya kaya contohnya Jepang, Singapura. 
Ada negara  kaya ,rakyatnya kaya, contoh Amerika. 
Ada negara  miskin  rakyatnya  juga miskin  contoh Etiopia.
Ada negara  kaya rakyatnya  miskin. 

"Kalau ada seorang  kepala sekolah istrinya  guru, tapi  dia miskin,  tidak punya rumah, salahnya  dimana?" Pertanyaan  Bapak Bupati.

"Salah manajemennya," jawab saya. 
Ternyata  betul jawaban  saya.
Pertanyaan  ini sekaligus  menggiring  pembicaraan  kearah  pentingnya manajemen  di suatu  sekolah. Yang hal ini sesuai  dengan materi  workshop  hari ini  , "Penguatan  manajemen  berbasis  sekolah."

Jadi sekolah  negeri  itu  fasilitas  ada, guru sudah digaji  pemerintah kok muridnya  tidak pintar  itu  yang salah siapa?

Dari pertanyaan  ini bagi saya cukup membuka  mindset,  untuk evaluasi  diri,  introspeksi  diri bagaimana  agar mutu  pendidikan  meningkat. 

Memang banyak faktor  yang berpengaruh terhadap  keberhasilan  pendidikan. Seperti,  kurikulum,  Kepala  Sekolah,  guru,  sarana prasarana,  orang tua wali murid,  dan murid itu sendiri. Dan akhir akhir ini  suasana  alam. Seperti  pandemi  sekarang ini.  

Dari rapot  mutu  sekolah  , semuanya menunjukkan  penurunan   kecuali  sarpras dan SDM.

Nah dari workshop  ini ingin  meningkatkan  statistik  nilai  rapot mutu  sekolah,  semoga pandemi  segera  berlalu dan pembelajaran tatap muka  segera  bisa dimulai. 

Tidak lupa  Bapak Kadin, Bapak Drs. Suwata, M.Si  juga menyampaikan  kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten  Magetan.  

Antara lain  kebijakan  membuka  PSDKU Unesa  yang dilouncing pada tanggal 4 Agustus  lalu.

Kemudian  pemerataan  ASN terutama guru yang di beberapa  sekolah  kekurangan  guru  agama Islam, guru SD dan kelebihan  guru IPA, dan Bahasa Inggris.

Kita terus  berupaya melakukan terbaik bergerak merangkak maju untuk  menjadikan  Magetan  terdepan.

Pandemi  covid ada penurunan statistik,  tetapi  kita tetap  melaksanakan  prokes ketat, agar statistik positif  covid 19 akan terus menurun. 

Pak Kadin  juga berharap semoga  PPKM darurat  tidak diperpanjang lagi yang berarti yang sakit  semakin menurun, KBM bisa segera normal kembali. 

Itu beberapa  catatan saya hari ini mengikuti  workshop  sambil  menjadi pemandu acara. 

Magetan,  7 Agustus  2021





1 komentar: