Senin, 04 Oktober 2021

Membangun ide sumber penulisan

Jika anda dianugerahi kemampuan menulis  bersyukurlah,  karena anda termasuk  manusia luar biasa. 

Penulis itu laksana bintang di langit yang selalu bercahaya dilihat atau tidak dilihat orang.  Seperti matahari,  selalu bersinar walaupun dipuji  atau tidak dipuji  orang. 

Jadi terus sajalah  menulis,  hingga tulisan  anda menemui  jodohnya.  Sampai dihati pembaca. 

Sore ini saya dapat tugas menjadi nara sumber  di AMB Kediri,  bertemu dengan  guru  guru hebat  yang semangatnya takkan pernah  padam walaupun disiram air hujan 1000 malam.  Ternyata  panitianya  bu Niken  yang dulu  pernah bersama  menjadi pembawa acara  di AMB  Madiun.  

Materi  yang  saya bawakan  membangun ide  sumber  penulisan. 

Memang seorang penulis  mengawali  kegiatannya  dengan ide yang ada di hatinya, yang ada di pikirannya.

Sebenarnya  banyak  yang bisa kita gali tentang  ide penulisan  ini. 
Seorang penulis bisa menuliskan  apa yang didengar,  dilihat, apa yang ada dipikirannya,  apa yang dirasakan, apa yang dialami, apa yang digeluti,  dari mimpinya, dari gagasan orang lain,  dari membaca  karya  orang lain dan sebagainya.  

Kecermatan  menangkap kelebat  ide  itu  dipengaruji  "jam terbangnya". Makin banyak berlatih menulis  makin mengalir  ide  yang dituliskannya. Oleh karena itu terus saja berlatih menulis,  lama-lama  kualitas  akan mengikuti,  rezeki  akan  membersamai.

Mengutip tulisan Imam Syafii,"Ketinggian  yang diraih orang orang  besar, tidak sekali  dua kali terbang,  tetapi dia terbang  terus sementara  yang lain  tidur pulas.

Demikian juga  penulis  hebat, Dia  akan terus menulis  sementara  yang lain  tidur pulas.

Penulis itu  orang yang paling gila membaca,  paling gila  membeli buku. Negara  akan cepat maju  kalau dipenuhi  orang  orang  yang mengidap virus  menulis ini. 

Dalam acara  yang sama  Mas Ahya , seorang  narasumber  dari Madiun  membeli  1 karung  buku. Beliau  tidak berfikir  kapan akan membacanya,  yang penting  miliki  dulu bukunya,  baru membacanya  satu demi satu.

Semangat  seperti ini perlu  kita teladani,  yang penting  cintai  dulu  buku,  sebab  buku  itu  gudang  ilmu.  Buku adalah jendela  untuk  melihat  dunia.  Dengan buku,   agama  diajarkan, firman Tuhan  diabadikan.


Magetan, 4 Oktober  2021








12 komentar:

  1. Terus lawan kebodohan dengan LITERASI....

    BalasHapus
  2. Terima kasih masukannya Bapak, saya sering mengalami itu pas tidak ada ide rasanya blank dan tidak bisa nulis, Alhamdullilah saya juga suka nulis meski tidak aktif🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya lanjutkan bu Nunung, jangan sampai padam semangat menulis nya

      Hapus
  3. Jam terbang dan jam belajar yang tak pernah berhenti diputar, hingga ide untuk menulis seperti ada di udara.. Siap belajar dan terbang

    BalasHapus
  4. Slmt dan terus menginspirasi

    BalasHapus
  5. Aku pernah menulis.Itu dulu ,tapi ini muncul lagi kalau baca tulisan Pak No.Akan ku Coba lagi ah.Semoga bisa dan bisa nulis seperti dulu ,pak No.
    Salam kreatif membuka jendela dunia.

    BalasHapus
  6. Iya Pakde mari ditumbuhkan lagi , penjenengan memiliki potensi yang baik

    BalasHapus
  7. Semoga terus maju dlm berkarya..

    BalasHapus
  8. Terima kasih Mbak Parti yabg baik hati

    BalasHapus