Selasa, 05 Oktober 2021

Janganlah menghina pendosa seolah olah kau tak pernah berbuat dosa




Kalimat  ini diungkapkan  oleh mas Dedi seorang musafir dari lampung,  Dia setiap hari berjalan terus hingga sudah  5 tahun. 

Biasanya  kalau saya membaca  di fb itu banyak orang  menyalahkan  orang lain,  salahnya  sendiri  tak pernah  dicari. Seolah dia tak pernah  berbuat salah.  Senang  mengkapirkan  orang  lain,  kapirnya  sendiri  tak pernah diakui.( syiir tanpa watonnya Gusdur ).

Mari kita saling menghargai,  akhlag  saling menyalahkan, saling mengkapirkan,  harus kita jauhi , belum  tentu  di sisi Allah kita lebih baik  dari mereka. 

Kembali pada mas Dedi si musafir itu.  Melihat kesantunan  dalam berbicara , orang ini mungkin memiliki  ilmu yang baik. Ternyata betul Dia alumni sebuah pondok  pesantren.  Melakukan  seperti  itu merupakan  perintah  dari gurunya. 

Pakaiannya  sederhana  seperti  pakaian  sunan Kalijaga. Memakai tongkat dari rotan  yang pegangannya  melengkung. Berbicaranya sambil tersenyum, selalu menundukkan  kepala.  

Ada musafir  lain pak Heru namanya,  sudah 11 tahun mengadakan  perjalanan berziarah  ke makam  Walisongo, diantara  yang menjadi prinsip  dari para musafir  itu  adalah  Dia tidak boleh mencuri  dan meminta. 

Dia percaya  rezekinya  sudah dijamin  oleh Allah. Lewat tangan tangan orang sholih  yang digerakkan  oleh Allah  untuk  membantu  mereka. 

Mereka  mengadakan perjalanan   bercinta  dengan alam. Di mana dia berada itulah tempatnya. "Kandang langit kemul mega", itu peribahasa dalam bahasa Jawa.  Perilaku  seperti  itu kalau dalam pewayangan  dikatakan "tapa ngrame". 

Menurut pak heru kunci sukses  manusia itu ada 4, yaitu "sabar, ngalah, neriman, luman".

Mas Adi yang punya akun sinahu urip yang peduli  terhadap  orang orang  yang berkelana seperti  itu di akun fb  nya selalu membuat konten  di youtube  seperti  itu.  

Kadang  yang ditolong  ODGJ , mereka dikasih makan, dipotong  kukunya, dipotong  rambutnya,  dimandikan,  dan diberi baju. 

Dari apa yang  dilakukan itu  Dia memetik hikmah dalam kehidupan ini. Selalu ada pelajaran  yang bisa diambil, walaupun dari menolong  ODGJ, musafir  dan lain lain.
Musafir  seperti ini disebut juga ibnu sabil. Mereka berhak mendapatkan  zakat. 

Kadang  kita memandang  orang orang itu  kotor,  hina  dan sebagainya.  Kadang  kita juga  tumbuh  pemikiran,  lalu siapa yang menolong mereka kalau tidak kita. Mereka adalah manusia  yang mungkin tersisih  dari perhatian kita. Jadi kalau ketemu mereka tolonglah. Ajaklah bicara,  dengan menolong  mereka berarti  memanusiakan manusia.  Semoga  pertolongan  anda  dicatat  oleh Allah  sebagai  amal sholih  yang Allah akan membalas  jauh lebih besar. 

Burung Irian  burung Cenderawasih,  cukup sekian  dan  terima kasih. 


Magetan,  6 Oktober  2021








10 komentar: