Rabu, 24 Juni 2020

Geger Corona 2019


Ahli Ungkap Virus Mencuri Kode Genetik Manusia untuk Ciptakan Gen Baru

Sumber : www.kompas.com



Geger Korona

 

Geger kok sepi…

Jalan jalan lengang.

Pohon-pohon berdiri kaku membisu.

Angin tak bertiup.

Anak kecil menangis kelaparan.

Burung burung tak berkicau.

Bintang bintang setahun tak bersinar.

Rembulan tak berhias.

Hujan angin merobohkan tanaman tebu.

Pohon tebu tak berbunga.

Nikmat Tuhan terlupakan.

Jangan………

 

Sepi kok geger…

Resepsi tak berijin.

Penganten tak berbulan madu.

Keramaian tak berbentuk.

Masjid - masjid tak terjamah

Idul fitri tak bertakbir

Jamaah haji gigit jari.

Akhirnya frustasi.

Jangan……

 

Kok sepi, geger.

Ombak lautan menggulung tinggi

Air pindah kedaratan

Memporak porandakan bangunan reot tak berotot

Musnah tempat mbok bakul mengais rejeki.

Sepi….pembeli nasi di pagi hari.

Ekonomi menepi.

Janji tak ditepati.

Jangan……

 

Kok geger, sepi….

Sepi menciptakan introspeksi

Sepi,mengenal jati diri.

Sepi, membuat memahami diri.

Sepi, menyebabkan mengarahkan diri

Sepi mengajarkan tatanan baru.

Sepi, ada harapan baru,

walau sekecil debu,

tak mengapa asal aq dekat dengan-Mu.

 

Takeran, Juni 2020,

Suparno

 

 

 

Rindu denganmu

 

Biasanya….,

Pagi buta kau mendahuluiku.

Setor catatan gurumu

Dengan sepeda hadiah ayahmu

Menuju masjid tempat sujudmu.

Membaca Al Qur’an menembus pintu langit

Menyanyikan Indonesia Raya,

Menggugah darah nasionalismu.

 

Biasanya…,

Menatap kapur menari bersama tanganku,

Memandangku dengan seribu makna,

Mendengarkan ceritaku dengan seksama.

Membelah sepi

Melempar bisu

Merenggut kaku

 

Biasanya..,

Berebut jajan di kantin

Memecahkan gelas

menumpahkan makanan

dimarahi mbok Kantin

diam…., menahan malu

tapi kau masih berbagi

 

Biasanya…,

Berlari berebut juara

Menuju pintu gerbang.

Sekarang hilang

Melayang terbang ke awan jingga

 

Biasanya ….,

Tak lama kau kan kembali

Kujemput dengan berlari

Kupasang permadani sepanjang jalanmu

Kuhias singgasana belajarmu

Hingga tercapai cita-citamu.

 

Takeran, 10 Juni 2020

Suparno

 

 

 

 

 

 

 

 

Ayahku kuat, hebat dahsyat

 

Ayaku kuat,

Punggungmu lurus

Pundakmu rata

Badanmu membentuk segitiga

Ototmu kekar padat berisi

Tulangmu keras tercipta dari besi

 

Ayahku hebat,

Kau ajari aku ke sawah di pagi buta

Memikul bajak menyibak petang

Menggiring sapi berkalung klonthong

Tak kenal sarapan

Tak kenal nasi

 

Ayahku dahsyat,

Kau ajari aku mencangkul

Kalau ingin kenyang

Cangkul yang dalam

Luruskan gulutmu

Tancapkan harapanmu

Rawatlah cita-citamau

 

 

Ayahku iklas,

Kau didik aku kerja.

Kau buat aku usaha.

Kau ajari aku karya.

Semua hasil untuk mama.

Tak berharap.

Tak kembali.

Tak bersisa.

Tak berbekas.

 

Pojoksari,11 Juni 2020

Suparno

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rugi kalau malas

 

Rugi kalau malas,

Orang kerja dapat uang

Untuk makan

Untuk buat rumah

Untuk biaya sekolah

 

Rugi kalau malas,

Malas belajar akan bodoh

Malas kerja akan miskin

Malas ibadah akan disiksa

 

Rugi kalau malas,

Malas usaha tak berubah

Malas berkarya tak berdaya

Malas menanam tak menuai

Malas bertanya sesat di jalan

 

Rugi kalau malas.

Orang malas tak dibutuhkan.

 

 

Takeran,11 Juni 2020

Suparno

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar