Jumat, 17 September 2021

Sapta Arga Ambuka Nata

Siapa yang tahu apa artinya ini. Ini 
Candrasengkala berasal dari dua kata yaitu 'candra' yang berarti 'pernyataan' dan 'sengkala' yang berarti 'angka tahun'.  Literatur Barat menyebut simbolisasi angka tahun ini sebagai Chronogram.

Sengkala / sengkalan   itu di bagi 3 sengkalan memet, sengkalan  lamba, dan sengkalan sastra.

Sengkalan ini sebagai pengingat  peristiwa  sejarah. Hanya orang-orang  berpendidikan  yang mengerti  ini. 

Sengkalan di atas  kalau diterjemahkan
 Sapta arga  itu artinya gunung  tujuh,  "watak"  nya 7 berarti tahun 77.
Ambuka itu membuka  , wataknya 9.
Sedangkan nata itu ratu, pemimpin,  wataknya 1. 

Sehingga  sengkalan  diatas  kalau  diterjemahkan  menggambarkan tahun 1977.
Tahun inilah  berdirinya  SMP 2 Karangrejo.

Candrasengkala itu  akan kami abadikan  dengan ditulis di lisplang  gedung merah putih ini.
Sehingga  bisa menjadi pelajaran bagi  anak  anak, "Oo  sengkalan itu manfaatnya  ini toh."  

Sengkalan  di atas  juga mengandung  harapan dan doa  semoga  anak-anakku  yang sekolah  di SMP 2 Karangrejo  kelak  menjadi  pemimpin di Negeri tercinta ini.

Pemimpin  itu tidak harus anak orang kaya,  munculnya  memang sudah di didik dan dipersiapkan  oleh Tuhan. Sejak kecil  "tingkah  polahnya"  sudah berbeda dari  yang lainnya.

Seorang calon pemimpin  setidaknya  punya  sifat ini 
1. Visioner.
2. Tanggung jawab
3. Bijaksana 
4  Memberi  tauladan 
5. Pemberi  semangat
6. Bermoral dan berkarakter
7. Pandai
8. Jujur 
9. Tidak pernah mengeluh.
10. Melahirkan  pemimpin  baru. 

Saya kemarin  bertemu dengan mbah Lurah Mantan,  Mbah Sumitro namanya,  beliau  punya  adik namanya  pak Suyanto.  

Pak Suyanto adalah teman kuliah Bapak Jokowi,  bercerita  tentang pak Jokowi,  bahwa beliau semasa kuliah di UGM itu  membiayai  kuliahnya  sendiri,  teman  temanya  tidak ada yang tahu,  karena beliau  tidak pernah  mengeluh.  

Beliau mengatasi  masalahnya  sendiri.  Luar  biasa. 

Untuk  itu  bagi adik  adik yang sekarang  hidupnya  menderita,  jangan mengeluh  karena  itu cara Tuhan  mendidik  kamu agar kamu jadi orang kuat yang mungkin  akan dipersiapkan menjadi  pemimpin  masa depan. 

Tuhan tidak pernah  salah meletakkan  hambanya  pada posisi  yang sekarang.

Semangat ya. 

Mantan,  18 September  2021









5 komentar:

  1. Benar, Pak. Pemimpin itu takdir. Yang perlu kita perjuangkan itu nasib. Terima kasih telah menambah pengetahuan saya tentang istilah yang menyebutnya saja tak pasih.

    BalasHapus
  2. Filosofi jawa yang mengakar pada budaya sekolah... Allah sudah punya rencana sendiri terhadap umatnya...sungguh luar biasa pemikiran yg mendalam hasil olah pikir terima kasih sangat menginspirasi saya

    BalasHapus