Selasa, 30 November 2021

Visi Anda tidak jelas

Sering kita jumpai  di sekolah- sekolah , diperkantoran atau di instansi  lain tentang visi misi.
Itu selalu ada. Pada waktu saya sekolah di SD, di SMP, di SPG, bahkan di IKIP,  tidak ada istilah itu  atau saya yang kurang teliti mengikuti  fenomena itu.

Saya baru mendengar setelah jadi guru  kira kira tahun 1995 -an. Pada hal itu sangat penting bagi sebuah instansi. 

Tidak saja pada instansi tapi juga pada "instansi terkecil" diri kita.

Kita harus memiliki  visi yang jelas,  karena visi itu akan mengarahkan aktivitas  kita untuk  mencapainya,  sahingga  langkah gerak hidup kita terarah jelas, dan jelas jelas terarah.

Visi adalah harapan yang ingin dicapai ke depan.

Misi adalah tindakan , strategi atau cara mencapainya. Kalau di sekolah  sekolah visi bisa berubah ubah, kadang dipengaruhi  beberapa variabel sebagai berikut; pergantian pimpinan , sudah tidak uptudate atau sudah  tidak sesuai  dengan zamanya,  pertambahan ilmu pengetahuan dan teknologi  dari personilnya. 

Kemarin  saya diminta memberikan komentar  atas tulisan sahabat  saya tentang kesuksesan.  Dia sendiri menulis karena permintaan sahabatnya untuk menjawab pertanyaan, seperti ini;

Kemarin ada pertanyaan dari teman yang sering diskusi begini pertanyaannya apakah artinya "SUKSES?".

Saya menjawab sbb : Dengan menyampaikan  2 tolok ukur yaitu :

1. Sukses dari sisi duniawi
2. Sukses dari sisi ukrowi 

Penjelasan point 1.
Umumnya orang dikata kan sukses secara "duniawi" adalah orang yg serba ada dalam bingkai kebendaan, serba bergelimang harta apa-apa bisa dengan hartanya, punya jabatan dan pengaruh.

Itu duniawi namun perlu diketahui "segala sesuatu yg ada kaitannya dgn urusan dunia adalah tidak pasti" kalau urusan dunia kita tarik ke ukrowi tentunya tidak pas. 
Alasannya...?
Karena orang yg banyak harta belum tentu dia itu kaya karena hatinya masih merasa kurang bahkan  tamak misalnya koruptor dia merasa kurang apa yang ia peroleh.

2. Namun kalau kita berbicara "sukses ukrowi" maka tolok ukurnya adalah ke Iman-an dan hati merasa cukup.

Sedikitpun harta apabila mensyukuri atas yg Allah berikan dengan rasa "Qonaah" merasa cukup maka itulah orang yang sukses. Jadi Tetaplah merasa cukup apa yg diberikan Allah. Karena pada hakekatnya orang yang sukses ukrowi tentunya masuk kedalam Surga. Walau toh kita tidak pernah tahu.
Dengan merasa cukup nikmat yang Allah berikan kemuliaan lah yang didapat.
Dan kalau urusan ukrowi itu "pasti".

Yg paling menohok adalah sukses kalau mati masuk "Surga".
Semua tanpa ke Iman an sulit rasanya untuk bisa menerima.

Saya jawab begitu ☝️☝️ temanku diam saja...

Bagaimana menurut njenengan tentang definisi "Sukses".

Tulisan  sahabatku ini luar biasa, benar 100% , seperti tulisan seorang ustadzah saja. 
Tanggapan saya seperti  ini ,

Sukses  itu  orang yang bisa mencapai atau meraih harapannya,  mimpinya atau cita-citanya.

 Misalnya  harapannya  bisa menyebrang sungai  lewat  seutas tali bandat,  dia bisa menyebrang  beneran, maka dia sukses.

Dia jatuh ke sungai  dan tidak bangun lagi,  menyerah,  maka dia gagal

Visi seorang muslim adalah ridho Allah. Maka ketika  Allah ridho ,sukses  berarti. Kalau Allah sudah ridho , maka Surga  itu sudah didepan mata. 

Contoh  sahabat-sahabat  yang bergelar ra. ( rodhiallohu 'anhu ). Beliau orang orang  sukses,  itu secara ukrowi.  Mereka mendapatkan  gelar itu dari Alloh, lewat wahyu yang disampaikan  malaikat  jibril  kepada Kanjeng Nabi.

Kesimpulan  dari tulisan ini adalah kita harus punya  visi yang jelas dalam hidup ini,  dan harus punya misi  yang jelas pula  dan harus dicapainya  dengan semangat  yang menggebu  gebu,  tidak hanya biasa -biasa saja. Kalau biasa -biasa saja nanti hasilnya juga biasa. 

Kata Prof. Dr. Budi Darma, M.A., "Kita ini orang biasa,  kalau ingin sukses  harus bekerja dan berusaha luar biasa. 

Bagaimana menurut  pendapat  Anda? Sudahkah Anda punya visi ?
Yang jelas  visi itu penting,  jangan sampai hidup yang sekali ini tidak punya visi, atau  jangan sampai kalimat ini Anda banget, "Visi Anda tidak jelas."


Magetan,  1 Januari  2021



9 komentar:

  1. Apa yang dikatakan prof ini tidak salah...
    Namun...ada yang mengatakan bahwa kesuksesan yang kita raih berasal dari 20 % dari apa yang kita usahakan ditambah 80 % karena sunatullah... wallahu a'lam bishowab

    BalasHapus
  2. Terima kasih Bu Kustiyah yang baik hati

    BalasHapus
  3. Benar pak Parno... pada hakekatnya.. manusia itu hidup sukses kalau Alloh Ridho... dan utk mendapatkan ridho Allah itulah yang harus digapai manusia dgn bekal keimanan Yg kokoh...
    Hanya Alloh Yg Tahu....💪😊

    BalasHapus