Itu selalu ada. Pada waktu saya sekolah di SD, di SMP, di SPG, bahkan di IKIP, tidak ada istilah itu atau saya yang kurang teliti mengikuti fenomena itu.
Saya baru mendengar setelah jadi guru kira kira tahun 1995 -an. Pada hal itu sangat penting bagi sebuah instansi.
Tidak saja pada instansi tapi juga pada "instansi terkecil" diri kita.
Kita harus memiliki visi yang jelas, karena visi itu akan mengarahkan aktivitas kita untuk mencapainya, sahingga langkah gerak hidup kita terarah jelas, dan jelas jelas terarah.
Visi adalah harapan yang ingin dicapai ke depan.
Misi adalah tindakan , strategi atau cara mencapainya. Kalau di sekolah sekolah visi bisa berubah ubah, kadang dipengaruhi beberapa variabel sebagai berikut; pergantian pimpinan , sudah tidak uptudate atau sudah tidak sesuai dengan zamanya, pertambahan ilmu pengetahuan dan teknologi dari personilnya.
Kemarin saya diminta memberikan komentar atas tulisan sahabat saya tentang kesuksesan. Dia sendiri menulis karena permintaan sahabatnya untuk menjawab pertanyaan, seperti ini;
Kemarin ada pertanyaan dari teman yang sering diskusi begini pertanyaannya apakah artinya "SUKSES?".
Saya menjawab sbb : Dengan menyampaikan 2 tolok ukur yaitu :
1. Sukses dari sisi duniawi
2. Sukses dari sisi ukrowi
Penjelasan point 1.
Umumnya orang dikata kan sukses secara "duniawi" adalah orang yg serba ada dalam bingkai kebendaan, serba bergelimang harta apa-apa bisa dengan hartanya, punya jabatan dan pengaruh.
Itu duniawi namun perlu diketahui "segala sesuatu yg ada kaitannya dgn urusan dunia adalah tidak pasti" kalau urusan dunia kita tarik ke ukrowi tentunya tidak pas.
Alasannya...?
Karena orang yg banyak harta belum tentu dia itu kaya karena hatinya masih merasa kurang bahkan tamak misalnya koruptor dia merasa kurang apa yang ia peroleh.
2. Namun kalau kita berbicara "sukses ukrowi" maka tolok ukurnya adalah ke Iman-an dan hati merasa cukup.
Sedikitpun harta apabila mensyukuri atas yg Allah berikan dengan rasa "Qonaah" merasa cukup maka itulah orang yang sukses. Jadi Tetaplah merasa cukup apa yg diberikan Allah. Karena pada hakekatnya orang yang sukses ukrowi tentunya masuk kedalam Surga. Walau toh kita tidak pernah tahu.
Dengan merasa cukup nikmat yang Allah berikan kemuliaan lah yang didapat.
Dan kalau urusan ukrowi itu "pasti".
Yg paling menohok adalah sukses kalau mati masuk "Surga".
Semua tanpa ke Iman an sulit rasanya untuk bisa menerima.
Saya jawab begitu ☝️☝️ temanku diam saja...
Bagaimana menurut njenengan tentang definisi "Sukses".
Tulisan sahabatku ini luar biasa, benar 100% , seperti tulisan seorang ustadzah saja.
Tanggapan saya seperti ini ,
Sukses itu orang yang bisa mencapai atau meraih harapannya, mimpinya atau cita-citanya.
Misalnya harapannya bisa menyebrang sungai lewat seutas tali bandat, dia bisa menyebrang beneran, maka dia sukses.
Dia jatuh ke sungai dan tidak bangun lagi, menyerah, maka dia gagal
Visi seorang muslim adalah ridho Allah. Maka ketika Allah ridho ,sukses berarti. Kalau Allah sudah ridho , maka Surga itu sudah didepan mata.
Contoh sahabat-sahabat yang bergelar ra. ( rodhiallohu 'anhu ). Beliau orang orang sukses, itu secara ukrowi. Mereka mendapatkan gelar itu dari Alloh, lewat wahyu yang disampaikan malaikat jibril kepada Kanjeng Nabi.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah kita harus punya visi yang jelas dalam hidup ini, dan harus punya misi yang jelas pula dan harus dicapainya dengan semangat yang menggebu gebu, tidak hanya biasa -biasa saja. Kalau biasa -biasa saja nanti hasilnya juga biasa.
Kata Prof. Dr. Budi Darma, M.A., "Kita ini orang biasa, kalau ingin sukses harus bekerja dan berusaha luar biasa.
Bagaimana menurut pendapat Anda? Sudahkah Anda punya visi ?
Yang jelas visi itu penting, jangan sampai hidup yang sekali ini tidak punya visi, atau jangan sampai kalimat ini Anda banget, "Visi Anda tidak jelas."
Magetan, 1 Januari 2021
Alhamdulillah
BalasHapusApa yang dikatakan prof ini tidak salah...
BalasHapusNamun...ada yang mengatakan bahwa kesuksesan yang kita raih berasal dari 20 % dari apa yang kita usahakan ditambah 80 % karena sunatullah... wallahu a'lam bishowab
Kalau menurut saya kok 100% dari Allah
HapusMantap
BalasHapusTerima kasih Bu Kustiyah yang baik hati
BalasHapusBenar pak Parno... pada hakekatnya.. manusia itu hidup sukses kalau Alloh Ridho... dan utk mendapatkan ridho Allah itulah yang harus digapai manusia dgn bekal keimanan Yg kokoh...
BalasHapusHanya Alloh Yg Tahu....💪😊
Betul bu Erna
HapusTerima kasih pak kyai
BalasHapusSama-sama Omjay
Hapus