Terminologi itu ilmu tentang peristilahan atau ilmu tentang istilah dan penggunanya.
OTG adalah orang tanpa gejala, maksudnya orang yang sebenarnya pada dirinya terkena virus covid-19 tapi tampaknya sehat sehat saja, atau tanpa gejala apa apa.
Yang seperti ini kemana-mana menularkan virus tapi tidak ada orang yang tahu.
Siapa OTG itu, tidak menutup kemungkinan adalah saya, kamu, istri kita, suami kita, teman kita di kantor, teman kita di masjid, tetangga kita. Orang yang bertemu dengan kita tadi malam, orang yang nanti bertemu kita di pasar, di mall dan sebagainya.
Oleh karena itu kita harus selalu waspada dengan siapa saja, baik orang yang tampak sehat maupun yang sakit. Kita harus tetap pakai masker dan jaga jarak.
Terutama bila takjiah tidak usah berjabat tangan dengan siapa saja yang hadir, lebih lebih berpelukan. Tetap hadir, memberikan ucapan berbela Sungkawa dan mendoakan.
Selepas takjiah, cuci tangan sebelum masuk rumah, lepas sepatu atau alas kaki kita jangan bawa masuk rumah. Kemudian mandi yang bersih. Demikian juga ketika kita pulang dari kantor.
Di Jakarta di TPU Pondok Ranggon, setidaknya ada 40 jenazah dimakamkan di situ setiap hari , meningkat 10 jenazah per hari pada Maret lalu. Tempat pemakamannya ini diprediksi penuh sebulan lagi ( Jawa Pos 13 September 2020)
Kejadian ini menjadikan kita untuk lebih disiplin dalam melaksanakan standar protokoler kesehatan. Saya pikir setiap orang tahu tentang standar protokoler kesehatan, tetapi kebanyakan belum atau tidak melaksanakan dengan disiplin dan iklas.
Bahkan membaca tulisan yang berkaitan dengan covid-19 saja sudah bosan. Termasuk membaca tulisan ini mungkin.
Langkah strategis
Menjadikan setiap kita semua sebagai pelopor dan educator pemutusan mata rantai penularan covid-19.
Kita menjadi contoh untuk melakukan standar protokoler itu dimanapun kita berada. Di keluarga kita, di kondangan, di masjid, di kantor, di mall, di pasar, di mana saja kita berada.
Kemudian memberikan edukasi kepada orang-orang dekat kita, untuk melaksanakan standar protokoler kesehatan dengan kesadaran diri yang baik, yang iklas, yang disiplin.
Kita ajak orang sebanyak banyaknya untuk menjadi seperti kita yaitu pelopor dan educator.
Magetan, 14 September 2020
joss, jadilah pelopor bukan pengekor yang suka makan opor, hehehehe
BalasHapusSiap Omjay, terima kasih Om
Hapus👍👍👍
BalasHapusMemberi contoh. Semoga bisa diikuti yang lain.
BalasHapusterima kasih Wiga
Hapus