Intelektual merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul (Gunarsa, 1991)
Jadi orang intelek dengan cara membaca dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan mempraktikkan dalam kehidupan, sehingga hidupnya efektif.
Hidup efektif itu hidup yang dalam melakukan aktivitas tidak menimbulkan masalah, tapi hasilnya banyak. Selalu mengarah pada tujuan. Jadi hidupnya terarah.
Terarah kemana? Terarah pada tujuan kamu sendiri. Harapanmu, mimpimu di masa depan.
Hidup yang efektif merupakan salah satu ciri dari pribadi sukses. Karena sikap dan kebiasaan hidup efektif adalah sebuah kualitas yang memerlukan banyak sifat unggul untuk melakukannya.
Apakah sifat unggul itu? ; disipliln diri, konsisten, dan berkeras hati.
Tentunya akan banyak hal berupa kenikmatan jangka pendek yang harus dikorbankan, membiasakan hidup efektif harus menjadi identitas bagi insan yang ingin menekuni dunia pengembangan diri, insan yang senantiasa terus-menerus berusaha menuju hidupnya lebih baik.
Disiplin diri
Apakah kamu sudah memiliki disiplin diri? Ini pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur dari hati sanubari kamu yang dalam. Apabila belum cepat cepatlah kembali pada jalan yang benar. Apabila tidak bisa, cepat lah belajar agar bisa, paksalah dirimu untuk disiplin. Pahit memang tapi buahnya manis. Sebab tanpa ini rasanya sulit untuk maju, untuk meraih cita-cita kamu.
Disiplin belajar, disiplin membaca, disiplin menulis, disiplin sholat, disiplin sekolah, disiplin di jalan, disiplin dimana mana.
Konsisten.
Kalau kamu ingin menjadi penulis ya harus Konsisten menulis setiap hari apapun yang terjadi. Tepati kesepakatan dalam dirimu, jangan berubah ubah. Kata Komandan Santri Kalong, "nek iyaa ya iyaa nek enggak ya nggak usah menulis, jangan menulis yang enggak enggak."
Berkeras hati
Memiliki keteguhan hati untuk mewujudkan impian menulisnya.Jadi semacam memiliki semangat yang menggebu gebu. Tak akan goyah walaupun dihantam ombak dan badai.
Oleh karena itu banyak orang jawa nenamakan anaknya "Puguh."
Artinya memiliki pendirian. Tidak itu saja, "Puguh Santoso," pendiriannya kuat.
Sudah barang tentu pendirian yang benar, yang mengarah pada tercapainya tujuan.
Karena merka paham kelàk anaknya pasti akan menghadapi berbagai cobaan rintangan dan hambatan.
Penulis itu manusia unik, yang siap mengorbankan kesenangan kesenangan lainnya. Bahkan setengah gila. Menulis sendiri, diterbitkan sendiri, dibiayai sendiri, dibaca sendiri. Tapi kadang kadang setelah penulisnya mati , rekam jejaknya banyak dipelajari orang.
Apabila kamu sudah bisa menikmati asyiknya menulis, walaupun mengorbankan yang lain. Sepertinya kamu sudah berada pada level penulis hebat. Oleh karena itu segera menulislah seblum mati. Uktub qobliyah maut.
Magetan, 27 September 2020
Sumber bacaan:
Https://brainly.co.id ;27 September 2020:13.08
Keren dan.mantab
BalasHapusmatur nuwun cak
HapusSemakin berisi tulisannya pak kyai. Terima kasih
BalasHapusKatanya tulis terus, lihat keajaiban yang akan terjadi hehe
BalasHapussangat bermamfaat dan menginspirasi tulisannya pak
BalasHapusterima kasih pak Aswin
BalasHapus