Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari peresmian gedung Literasi yang diberi nama Graha Pusat Literasi yang berada di Plaosan.
Gedungnya megah , udaranya sejuk dikelilingi pemandangan alam yang magis. Disebelah baratnya ada taman refugia. Taman bunga yang ditata apik indah mempesona.
Saya ikut menyiapkan pameran stand Disdikpora. Pameran ini kami isi dengan program unggulan Dikpora yaitu Guru Penggerak.
Guru penggerak dan Pengajar Praktik menampilkan aksi nyata berupa deskripsi aksi nyata dari modul 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4.
Deskripsi itu diketik selanjutnya dicetak menjadi buku. Disamping itu ada dalam bentuk vidio yang disebut juga literasi digital.
Hasil dalam bentuk vidio dipresentasikan dalam vidio elektronik, semacam tv led berukuran 1 x 1.5 M.
Persiapan kami sejak 26 Januari 2022, menata stand dan hasil karya Bapak Ibu sehari penuh masih belum selesai. Kemudian kami lanjutkan tgl 27 pagi hari.
Setelah mengunjungi spot SMP1 Magetan, Bapak Bupati berkenan mengunjungi stan Kami, Disdikpora.
Tak lama kemudian Bapak Kadin, Bapak Drs. Suwata, M.Si. beliau juga berkenan mengisi buku tamu. Bagi kami buku ini penting untuk evaluasi diri kami, Guru Penggerak .
Beliau bayak memberikan masukan , motivasi dan harapan ke depan tentang guru penggerak. Guru Pengajar Praktik dan Guru Penggerak merasa senang dengan motivasi untuk kedepan lebih baik, tentang penyelenggaraan pameran dan juga mengenai aksi nyata ke depan akan lebih baik jika dikaitkan dengan profil pelajar Pancasila.
Setelah itu ada acara seremonial penandatanganan MoU dengan sister school dengan SMP di Tokyo Jepang lewat zoom meeting.
Tak kalah menarik setelah itu bu Imma Bintari menyanyikan lagu Kokoronotomo. Sebuah lagu jepang yang ngehit tahun 1985.
Mengingatkan masa lalu. Saat itu saya masih duduk di bangku SPG dan kost di Jalan Bali Magetan bersama mbak Tutik, mbak Yat dan dik Yayuk.
Itu di rumah dik Yayuk, saudara sepupuku yang cantik dan baik hati yang sekarang tinggal di Malang. Seorang Dosen di Universitas Wisnu Wardana Malang. Kami sering menyanyikan lagu itu walau tak tahu artinya.
Ayo kita saksikan tolk sow Bunda Literasi, Bapak Bupati dan juga Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Bunda Kepala BKKBN Jawa Timur, berharap anak-anak tidak ada yang putus sekolah.
Pak Bupati, juga menyampaikan , "orang bodoh akan miskin, orang miskin itu akan bodoh. Mata rantai ini harus diputus dengan sekolah, dengan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan itu penting."
Apa yang disampaikan Bapak Bupati ini penting sekali, artinya kita jangan jadi orang bodoh kalau tidak mau miskin. Oleh karena itu harus berusaha keras memutuskan mata rantai kemiskinan dengan sekolah, agar jadi orang pintar.
Bapak Bupati menambahkan, "membangun sekolah, membangun rumah sakit tidak mikir rugi atau untung. Tidak ada ruginya, karena berkaitan dengan investasi masa depan untuk kepentingan rakyat banyak."
"Bangun Sekolah itu penting, sekolah itu harus nyaman, ramah. KS di Magetan harus sesuai dengan visinya Pak Bupati."
Pak Bupati kalau abis kunjungan pasti mampir ke sekolah, tidak mampir ke Kecamatan, yang ditanyakan , "masalahnya apa?". Sarana prasarana harus diperbaiki, anak tidak boleh ada rasa takut di sekolah. Harus nyaman dan menyenangkan.
SMPN 1 Magetan salah satu sekolah yang mendeklarasikan sebagai sekolah ramah anak. Saya yakin sebenarnya semua sekolah di Magetan mengarah ke sana. Step by step melengkapi sarana prasarana hingga memenuhi prasarat sebagai sekolah ramah anak.
Saya mengagumi sekolah ini. Di setiap sudut yang saya lihat tidak ada yang jelek, semuanya bagus, berkelas, dan berkualitas.
Dalam acara itu datang juga pemuda yang menamakan diri "forum Anak Magetan." Memakai selempang hitam tertuliskan "Forum Anak Magetan, 4 hak Anak antara lain; Hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan, dan hak partisipasi.
Sebenarnya apa yang disampaikan para nara sumber semuanya isi "mentes", sayangnya dari belakang suara kurang jelas untuk di tangkap.
Acara dihadiri juga Bapak Kepala Dinas, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ndan ramil , Kapolsek Magetan dan Bapak Asiten Bupati. Juga hadir di acara itu semua KS SMP se Kabupaten Magetan yang bertugas sebagai terima tamu.
Acara selesai pukul 14. 46 ditutup dengan "Andaikan kau datang kembali", bu Ima Bintari menghibur seluruh undangan yang hadir.
Berturut turut para tamu undur diri meninggalkan gedung megah yang baru selesai dibangun itu.
Saya melihat Bunda Titik seorang figur yang paling sibuk, mendesain itu semua dengan apik, hingga saya mau minta foto bersamapun tidak berani. Hehe.
Selamat Bunda Titik, acaranya lancar, sukses dan menginspirasi, menurut saya ini yang terpenting dalam event ini. Jadi tidak berhenti sampai di sini, tapi terus tumbuh kreativitas baru disemua jenjang sekolah untuk bergerak maju dengan aksi nyata yang kita bisa.
Magetan, 27 Januari 2022
Alhamdulillah
BalasHapusMasyaAllah tabarakallah... makin sukses pak Suparno & tim 👍🏻🇮🇩
BalasHapusTerima kasih motivasinya Coach Mita
BalasHapusBagus sekali Bapak Suparno, semangat dan sukses selalu untuk Panjenengan.... 👍👍💪💪😊
BalasHapusTerima kasih
Hapus