Saya lirik ke atas , saya lihat lampu lampu yang bergantung itu juga berayun.
Orang-orang berteriak , "lindu .....!", saya juga berucap lirih, "Linduuuu.....", sambil menoleh pada teman-temanku disebelah kanan dan kiriku.
Saya siap -siap mau lari, tapi tidak jadi karena goyangan akibat gempa bumi ini segera reda.
Barangkali ini sebagai penanda perpisahan kami dengan 3 orang guru yang pensiun dan bu Endang Rukmini yang mutasi KS di SMP 1 Barat.
Tiga orang guru itu adalah Pak Nurwahyono, guru Matematika yang sudah 39 tahun berdinas. Pak Taslim, guru Agama yang berasal dari desa Temboro dan bu Sri Lestari, guru Bahasa Indonesia.
Ketiganya masih tampak sehat. Senyum merekah banyak terlihat dari raut wajahnya yang santun itu. Itulah cita-cita seorang ASN yang tidak terucap, bekerja sampai pensiun dalam keadaan sehat.
Bu Endang Rukmini, senior saya dalam sambutannya menyampaikan , capaian yang telah diraih Esperoka agar dilanjutkan dan dipertahankan, sebagai sekolah Adiwiyata yang dulu kuning sekarang hijau. Disamping itu juga sekolah ramah anak. Sekolah yang membuat anak-anak betah di sekolah , rindu belajar dan rindu sekolah.
Banyak dinding tembok yang berlukiskan pemandangan yang menakjubkan, mungkin bu Endang termasuk pionir melukis indah di dinding tembok.
Sebenarnya saya sendiri juga pernah melakukan dengan melibatkan anak-anak melukis di dinding pagar ketika ujian praktek. Tapi karena hasil karya anak hasilnya tidak sebaik pelukis profesional.
Tapi saya bangga dengan lukisan calon penerus generasi kita itu.
Kembali pada perpisahan tadi, ini merupakan tradisi dikalangan guru-guru. Merupakan bentuk penghormatan dan rasa sayang kita pada seorang sahabat yang puluhan tahun bekerja bersama setiap hari. Kami memberikan "tali asih", artinya " ikatan kasih sayang", sehingga persahabatan dan persaudaraan kami tak akan berpisah hanya dengan secarik kertas yang bernama SK pensiun.
Saya sebagai KS dalam sambutanku mengatakan, kita ini satu keluarga, suatu saat nanti kalau kita sudah tua, kemudian mendapatkan undangan reuni oleh generasi muda kita, saya insyaallah akan datang, walaupun jalanku harus ditegakkan oleh tongkat penyangga, karena ketuaanku.
Saya akan meminta cucuku untuk mengantarkannya. Demikian juga bapak ibu semua. Semoga saat itu kita semua dalam keadaan sehat walau sudah tua.
Cerita indah Esperoka selama Bapak Ibu di sini silahkan dishare, di upload. Cerita yang lain silahkan dikubur dalam rapatnya tanah.
Kami atas nama Esperoka dan Dinas Pendidikan menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya atas dedikasi, karya dan prestasi Bapak Ibu semua. Semoga dicatat oleh Allah sebagai amal sholeh yang Allah memberikan balasan lebih. Lebih baik lebih berkah.
Demikian, kita saling berdoa semoga Allah senantiasa merahmati dan melindungi kita semua dimanapun kita berada.
Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan, wassalamu alaikum Wr. Wb.
Magetan, 10 April 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar