Saya ikut bersyukur berarti kesejahteraan mereka sudah bagus. Perekonomian masyarakat meningkat. Mereka pasti membawa uang dan membelanjakan uangnya di Magetan sahingga perputaran perekonomian membawa keberkahan bagi masyarakat Magetan. Menurut analisis Bapak Bupati Suprawoto yang mudik tahun ini meningkat 40%. Sehingga Magetan tambahan penduduk separuh lebih dari jumlah penduduk yang ada.
Biasanya air PDAM telat. Beruntung bagi keluarga yang punya tandon air. Yang tidak, harus siap siap.
Untuk menyambut kedatangan anaknya yang merantau, Kang Salam sudah menyiapkan dua ekor ayam besar. Akan disembelih pada saat hari raya.
Kang Salam adalah tetangga saya. Anaknya 2 orang. Yang satu tinggal di desa yang satu bekerja di Bandung.
Salah satu agenda menjelang hari raya adalah "nyekar simbahe
Semua anak dan cucunya diajak ke makam, diperkenalkan pada mereka, bahwa beliau adalah nenek moyangnya yang rajin beribadah , rajin bekerja dan punya pola hidup yang hemat sehingga tanahnya luas dan diwariskan ke anak cucunya.
Kita yang sekarang tinggal enaknya maka dari itu jangan melupakan beliau, lupa nyekar, tidak mendoakan dsb.
"Lihat itu ada sebuah makam yang tidak terawat, kotor banyak rumput ilalang, tidak ada yang nyekar. Seperti itu anak cucunya tidak peduli, melupakannya". Kata Kang Salam pada anaknya. "Makam seperti itu lama lama bisa dipake oleh orang lain. Kasihan tidak?" Lanjut Kang Salam mencoba bertanya pada anaknya.
Yang ditanya mengangukkan kepala sambil menghayati dan merasakan.
Budaya nyekar itu tidak hanya sekedar mendoakan nenek moyang yang sudah tiada, tapi juga mengenang kehidupan masa lalu orang-orang segaris keturunan kita.
Betapa mereka mencintai keluarganya hingga kerja keras banting tulang hidup "setiti" agar anak-anaknya bisa hidup "mukti".
Oleh karena itu Kang Salam juga berpesan pada anak-anaknya, "kalau besuk sudah tiada kamu nyekar ke makamku ajaklah keluargamu, doakan aku agar Tuhan tidak menyiksaku dan memasukkan aku ke Surga-Nya."
Semoga kita semua menjadi orang baik yang selalu ingat pada orang tua kita, pada nenek moyang kita yang kadang tidak sedikit mewariskan hartanya untuk anak-anaknya.
Selamat hati raya idul fitri 1444 H. Mohon maaf lahir batin.
Magetan, 20 April 2023
Alhamdulillah
BalasHapusSemakin jarang di jaman sekarang budaya nyekar ini.Waktu yg merubah keadaan .Semoga anak cucu kita tidak melupakan para leluhur kita Pak no.
BalasHapusNggih Pakde aamiin. Dek wingi nggih nyekar dateng mbah Samingun
Hapus