Sabtu, 10 Desember 2022

Hidayah

Pengajian ahad pagi di Masjid al Muttaqin pagi ini disampaikan oleh Ustad Miftah dari Madiun. 

Intinya  adalah tentang hidayah. Hidayah itu petunjuk agar seseorang  menuju jalan yang benar jalan yang diridhoi oleh Allah. 
Allah  berfirman dalam Surat Syam:8 ;

Fa alhamaha fujuraha wa taqwaha, yakni maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (QS. As-Syams: 8). 

Baik berbuat kebaikan maupun keburukan, itu adalah pilihan individu tersebut.
Sungguh beruntung  orang yang mendapat hidayah dalam taqwa . Sebab dengan itu akan selamatlah di dunia dan di akhirat. Akan menjadi orang yang Muttaqin  seperti nama mesjid ini.

Hidayah itu  seperti wahyu dalam cerita pewayangan, yang harus dicari  dan diperjuangkan, walaupun dalam sulit, lelah, tetesan keringat dan air mata. Karena penting dan mulianya.

Pengajian Ahad Legi pagi ini  diadakan sebulan sekali dihadiri  masyarakat  Pojoksari secara bergiliran.  Kadang di Sumuran kadang di Pojok.  Tapi juga ada dari tetangga desa seperti Bulu.

Satu  budaya praktik baik  yang pantas dilestarikan. Bayangkan, biasanya  jam 06.00 biasanya  masyarakat  sudah pergi ke sawah, ke pasar atau melakukan aktivitas  ekonomi  lainnya. Tapi setiap minggu  mereka datang ke Pengajian  dengan mebinggalkan  aktivitas  sejenak untuk  bersama  sama menimba ilmu agama  lewat  pengajian Ahad pagi.
Memang ilmu agama harus senantiasa  kita update  dan upgrade agar ada kebaruan dalam semangat  beramal dan  semangat ibadah agar keimanan  senantiasa terjaga dan bertambah kuat meningkat.

Satu lagi yang menjadi  penting  adalah suasana agama. Pagi-pagi   ibu-ibu berbusana muslimah  , Bapak-bapak berbusana muslim, pake sarung , baju takwa dan peci.

Suasana agama mengkondisikan kita mudah melakukan kebaikan, silaturahmi  berjabat tangan  dengan semyum dan wajah sumringah iklas bersahabat  bersaudara.

Suasana agama membuat kita ringan menjalani praktik baik dari amalan  amalan agama. 

Sejenak sebelum acara  dimulai saya sempat ngobrol sedikit  dengan Ustadz Miftah, beliau lahir di Jawa Tengah tapi lama di Jombang . Beliau mondok di Denanyar Jombang. Dan sekarang memimpin salah satu Pondok di Madiun.  

Luar biasa masih muda sudah punya Pondok Pesantren. Beliau sejak kecil  hidup dilingkungan Pesantren. 

Kalau saya orang Nasionalis. Sejak kecil sekolah di jalur sekolah Umum, sekolah negeri.  Hingga  SD sampai IKIP.  Saat itu kalau tidak diterima  di sekolah  Negeri mungkin saya tidak sekolah.  Karena sekolah swasta  saat itu mahal. Sekolah Negeri  lebih terjangkau. 

Memang  itu pilihan hidupku. Tapi saya selalu tinggal dekat dengan Masjid. Saya senang bergaul dengan orang-orang  sholih, orang-orang  berilmu , bahkan ketika IKIP saya tinggal di Pondok  Pesantren yang setiap hari saya bisa memandang dan mencium tangan halus Kyai-kyai sholih yang kharismatiq karena keimuan dan kesholihannya. Beliau itu sangat tawaduk, sikapnya santun , bicaranya tertata , terkontrol dan terkendali. Wajahnya lembut bersinar cerah karena banyaknya wudu.

Menurut  saya silahkan kita mempelajari keilmuan  agama atau keilmuan profesi lain. Semua  sama baiknya asalkan diniatkan yang baik, dijalani yang baik, ditekuni  yang baik suatu  saat akan memberikan kemanfaatan untuk  kehidupan. Dunia ini akan indah jika penuh warna. Pun profesi yang kita tekuni semuanya saling mengisi dan melengkapi  agar kita bisa bersosialisasi saling berbagi.

Semoga kita semua dapat hidayah.
Jangan lupa kapan-kapan kita hadir lagi ya dalam pengajian taman suwarga. "Panitiane dulure  dewe, Pak Min adikku."

Magetan, 11 Desember  2022









3 komentar:

  1. Alhamdulillah ....
    Semoga kita termasuk golongan orang - orang yang mampu menerapkan praktik baik dari amalan - amalan agama dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih Bapak.

    BalasHapus