Senin, 12 September 2022

Only one earth

Seperti biasa, sebelum fajar subuh aku sudah bangun, kemudian persiapan ke Masjid di gelapnya malam. 

Tapi tidak  biasa kegiatanku hari ini. Ada acara di Surabaya  penerimaan  penghargaan  sekolah adiwiyata  Provinsi. SMPN  2 Karangrejo mendapat penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Propinsi. 

Dulu tahun 2016 sekolah pertama kali dimana  saya diangkat sebagai Kepala  Sekolah, kami merintis sekolah adiwiyata.  Saat itu belum  banyak  sekolah di Magetan  yang masuk  sekolah adiwiyata.  

Hanya SMP 4 Magetan, SMP 1 Ngariboyo, itu  yang  banyak dikenal  publik. Memang  untuk  penyelenggaraan  adiwiyata  perlu  dukungan dana. Tapi menurut  saya dengan dana yang sedikitpun  bisa, asalkan  semua  warga sekolah  memiliki  keinginan  dan semangat (visi) yang sama.

Menurut  saya inilah langkah penting  yang harus  dikondisikan. Kesamaan  visi. 

Adiwiyata adalah upaya membangun program atau wadah yang baik dan idial untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk cita cita pembangunan berkelanjutan

Adiwiyata merupakan nama program pendidikan lingkungan hidup.  Di dunia internasional juga dikenal dengan nama Green School.

Sekolah adiwiyata  merupakan sekolah selangkah lebih maju dipandang dari sisi edukasi  terhadap  kelestarian  bumi, karena di sini dedikasi masalah:
SEKAM ; Sampah, Energi, Keanekaragaman hayati, Air dan Makanan.

Oke, kami sampai di Surabaya  pukul 10.00 dan dimulai  dengan  kegiatan  talksow masalah  hari lingkungan hidup  sedunia tahun  2022.
Yel-yel nya seperti  ini 
Adiwiyata, bisa
Adiwiyata  mandiri  pasti bisa
Salam bumi, pasti lestari. 
Jawa Timur, Jaya.... Jaya.... Jaya ...luar biasa 

Hari lingkungan  hidup selalu diperingati  setiap 5 Juni.

Penggagas lingkungan  hidup pertama adalah  negara Jepang  dan Sinegal.  Kita semua harus menjaga bumi kita agar lestari.
Bumi ini hanya satu kalau tidak dijaga maka akan ada bencana - bencana. Oleh  karena itu  kita harus bersatu. Satukan bumi  untuk  masa  depan.  

Sejarah  adiwiyata dimulai th 1975 oleh IKIP Jakarta , menteri lingkungan hidupnya waktu itu adalah Prof. Emil  Salim . Tahun 79 ada uji LH , kemudian  muncul  KK 84. Bagaimana  caranya  kependudukan  masuk  dalam KK  84. Th 98 ada semacam pengembangan  materi di IKIP  Malang  bekerja sama dengan Swiss. 

2006 muncul  sekolah model 
Gresik, Mojokerto,  Tulungagung 
SMP kedamaian, SMP 3 Gresik. 

Di Jatim ada 1355 sekolah adiwiyata yang terdiri  Provinsi,  Nasional,  Mandiri. Untuk  Kabupaten  belum di hitung.  


Anak kita kedepan harus memiliki  kompetensi  Kritis, kreatif,  inovatif, kolaborasi  dan partisipatif. Itu semua  penting  untuk  menyongsong Indonesia  emas

Bumi kita satu untuk  masa depan. Dalam pembelajaran kita tidak lagi "teacher  center",  tapi "student center" ,berikan kemerdekaan  berpikir  pada peserta  didik , passionnya apa itu yang kita kembangkan.  

Menurut  Kihajar Dewantara sintem pembelajaran  kita adalah Sistem among,  tugasnya  guru mengimplementasikan kurikulum  itu ngemong,  asah ,asih , asuh.

Kita diberikan  alam untuk  hidup  adalah flora dan fauna.  
Banjir,  to much. Kelebihan air . To litle   air kita  minim,  saatnya  anak anak berkreasi menanam  sehingga  25 tahun  yang akan datang  kita tidak kekurangan  air. Jangan sampai ada kejadian penggunaan  air kita dibatasi  menjadi perorangan  2 liter sehari . Berarti  kita tidak mandi.  

Dalam gerakan adiwiyata tidak ada persaingan, saling sikat, akan tetapi bersatu  mewujudkan gerakan  yang betul dengan peduli  dan pembiasaan.  

Eko literasi 
Melek ekologi,  tingkat  kesadaran  manusia  yang tertinggi  itu menghargai ekosistem. Jadi implikasinya bagaimana kita mencintai  lingkungan agar bumi pasti lestari. 

Dalam profil pelajar  pancasila , cinta lingkungan itu bisa dicantolkan pada  Beriman dan bertaqwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa  dan Beraklaq  mulia.  Salah satu elemennya Akhlak kepada alam, perilaku  yang mencerminkan  kepada  alam sekitar.  Ketika  ada tanamam  yang haus,  layu, maka kita sirami. Pohon jangan dipaku,  jangan disemplah. 
Alam ada 3 hal; 1. Anak-anak  memiliki  alamnya sendiri, 2. Memiliki  karakter  yang berbeda  beda. Ini harus didapat mereka. 
3. Alam sosial,  jangan dihilangkan  alam sosialnya,  termasuk kemajuan teknologi. 

Alam flora  fauna juga wajib ada pada anak-anak  kita. Ayat ayat kauniyah  menjadi eko literasi  kita. Kita bisa  belajar  banyak. Sebagai  pengelola  sekolah kita mengajak semuanya belajar dari alam  disekitar kita. Sampah kotor,  sampah juga bisa  jadi keberkahan  jadi bagian ibadah.

Lihat lingkungan  kita seperti  apa, itu yang menjadi  literasi  kita. Jadi memanfaatkan  lingkungan  kita.  

Ketika  kita melakukan  adiwiyata  sendiri  maka lelah, wasalam,  oleh karena  itu  mari ini kita jadikan gerakan bersama.  Kita harus konsern  di lingkungan untuk  bumi  pasti  lestari.  
Daun kelor  kecantol  kawat,  jangan kendor  terus semangat. 



Surabaya, 13 September  2022








1 komentar: