Buku hasil karyanya sudah 65 judul buku.
Beliau memulai karier menulis sejak semester 2 mahasiswa Unesa, pada tahun 1986. Yang dulu namanya masih IKIP Surabaya. Berarti ketika kuliah seagkatan dengan saya. Tetapi beda jurusan. Bliau jurusan S1 Bahaaa Inggris sedangkan saya , D3 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.
Saat itu saya juga menulis, hanya saja tidak bisa istiqomah. Tetapi Beliau terus menulis dalam sebulan 20 judul artikel. Luar biasa, semangatnya menggebu-gebu.
Dari tulisan beliau saya tertarik tentang orang bijaksana. Menurut saya siapa saja penting untuk belajar menjadi orang bijaksana. Beliau mengatakan,"Untuk menjadi pintar syaratnya banyak belajar dan berlatih. Sementara untuk menjadi bijaksanana , syaratnya bukan hanya banyak belajar , melainkan juga banyak mengamati , menghayati, merenungkan dan memetik hikmahnya.
Itu strategi untuk menjadikan kita seorang yang bijaksana. Memang tidak mudah untuk menjadi orang yang bijaksana , akan tetapi bila kita mengupayakan insyaallah kita bisa mencapainya.
Orang yang bijaksana akan disukai orang-orang disekitarnya, pemimpin yang bijaksana akan disukai anak buahnya, kedatangannya membawa berkah bukan musibah. Ayah yang bijaksana akan disukai keluarganya, ketidakadaannya menjadi kesedihan, keberadaan menentramkan dan menyejukkan, dan membahagiakan.
Menurut saya orang bijaksana itu adalah orang yang dapat bertindak tepat sesuai keadaan, waktu dan tempatnya. Tindakanya didahului karena memahami diri dan lingkungannya, untuk bertindak tepat perlu berfikir cermat, hati hati.
Ada sebuah ungkapkan , orang bodoh bertindak dulu kemudiaan berfikir, tetapi orang bijak , berfikir dulu baru bertindak. Sehingga kadang kesannya lambat. Tetapi lambatnya ini karena berfikir dulu yang penuh dengan kehati hatian.
Menurut KBBI bi·jak·sa·na a 1 selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; 2 pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dan sebagainya) apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.
Sedangkan kebijaksanaan adalaha
ke·bi·jak·sa·na·an n 1 kepandaian menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya): berkat - beliau, terlepaslah kita dari bahaya besar; 2 kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan dan sebagainya.
Dari uraian diatas ada beberapa ciri orang yang bijaksana;
1. Menggunakan akal budi
Sikap dan tindakannya dituntun oleh akal budinya. Sehingga terarah pada kebaikan dan kebenaran.
2. Arif.
Artinya bijaksana; cerdik dan pandai; berilmu: sahingga orang bijaksana senantiasa menambah ilmu pengetahuan. Dia tidak meletakkan "gelas pengetahuannya" di atas, tapi selalu meletakkannya dibawah, agar orang lain bisa menuangkan "teko pengetahuannya" pada dirinya.
3. Pikirannya tajam. Karena tajam sehingga bisa menembus celah-celah pengetahuan yang dalam . Memiliki kemampuan fokus pada suatu permasalahan yang sedang dikaji. Saya kagum pada orang-orang yang memiliki kemampuan menghafal ayat ayat Qur'an. Mereka memiliki pikiran yang tajam.
Kalau tidak fokus, tidak bisa hafal.
4. Pandai dan hati-hati ( cermat, teliti)
Orang pandai itu orang yang banyak memiliki pengetahuan, mereka mengumpulkan sedikit demi sedikit pengetahuan itu, kepandaiannya itu yang menjadi pertimbangan dalam sikap dan tindakannya.
Kesimpulan.
Jangan hanya memiliki keinginan menjadi orang pandai. Orang pandai yang tidak bijaksana, seringkali terperangkap pada kepandaiannya itu sihingga tidak membuatnya sukses. Lebih baik menjadi orang bijaksana. Karena dia bisa bersikap tepat pada saat yang tepat, sehingga menambah keberuntungan dalam hidupnya.
Ada sebuah ungkapan, "wong bodo kalah karo wong pinter, wong pinter kalah karo wong beja ,wong beja kalah karo wong ketrima"
"Wong ketrima" dalam bahasa agama adalah orang yang diridhoi, dalam agama puncak ibadah adalah bukan masuk surga atau terhindar dari neraka , tetapi adalah berharap menjadi orang yang diridhoi. Semoga kita semua termasuk orang yang diridhoi. Aamiin.
Magetan, 13 Nuni 2021
Sumber bacaan:
https://kbbi-web-id.cdn.ampproject.org/; 13 Juni 2021; 06.18
https://www-idntimes-com.cdn.ampproject.org/ 13 Juni 2021; 06.46
Alhamdulillah
BalasHapusTerima kasih sudah dapat tulisan bijak dari pak kyai. Semoga kita mampu menjadi orang yang bijaksana.
BalasHapusAamiin Omjay hehe, sehat ya Omjay
BalasHapus