Kamis, 17 Juni 2021

Dakwah pakai masker

Sahabatku  yang baik  hati,  tampaknya  pandemi  belum  berlalu  untuk  itu  jangan lelah pakai masker. 

 Beberapa  bulan lalu  di desa- desa  orang  memakai  masker,  ke masjidpun  pakai  masker, jaga jarak iyaa. Tetapi  akhir- akhir  ini  kesadaran  masyarakat  melemah. Yang saya katakan masyarakat  adalah  orang- orang desa. Mereka  mengira  yang kena  itu  hanya orang -orang  kota. Karena  orang  desa,  tidak  kemana-mana. Mobilitasnya  hanya rumah  - sawah  - masjid.

Kalau  sedang  mencangkul  disawah  seorang  diri  silahkan tidak memakai  masker.  Tapi  kalau  sedang  bersama sama  untuk  jaga  diri   mari  memakai  masker.

Terutama  kalau  sedang  ke Masjid,  mari  pakai  masker, jangan  sampai menunggu  kena,  baru  menerapkan  protokoler  kesehatan.  Seperti  baleho  yang dipasang Bapak  Bupati  diselatan  pasar baru itu, "Jangan  menunggu  positif  baru protokoler  kesehatan."  

Mari  semuanya  memberikan  contoh  pakai  masker, kemana-mana pakai  masker,  berat  memang  tapi  lebih berat  lagi kalau  kita  terinveksi. Biayanya  mahal  resikonya  meninggal.

Mari  semuanya  memakai  masker,  ini bagian dari dakwah. Suka tidak suka, mau tidak mau,  mari  memakai  masker.  Agar aman.

Saya kemarin  mau berkunjung  ke keponakanku  yang melahirkan,  di desa sebelah, ternyata  di semua  jalan  di desa itu ditutup,  lockdown,  karena banyak  warga yang  terkena. Sehingga  kami "balik kucing", akhirnya  tidak jadi, dan pulang.

"Om kamu pake  masker  terus lho ya,  dan selalu  bawa hand sanitiser ", kata bu Parno  pada om Umar  , seorang  penjual  sayur  langgananya  di pagi hari. 

Istriku  sangat disiplin pake  masker,  hingga  berani berdakwah  mengajak orang-orang  desa memakai  masker.

Terinspirasi  itu  nanti di Masjid  saya umumkan lagi  pada  seluruh  jamaah  untuk  menggunakan  masker. 

Semoga  pandemi segera berlalu,  agar  kita bisa beraktivitas  apa saja agar roda ekonomi  tetap  berjalan maju.


Magetan,  18 Juni 2021




5 komentar: