Rabu, 16 Desember 2020

Moderator hebat, Aam Nurhasanah

Namanya  sudah banyak  dikenali  oleh peserta  GWA menulis yang dibidani Omjay  ini. Karena tugasnya  sebagai  moderator  pada  kuliah  online  GWA  menulis,  yang mengantarkan narasumber hebat  dalam seminggu 3 kali.

Namanya  Aam Nurhasanah,S.Pd,  seorang kepala sekolah  SMPS MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS di Kabupaten  Lebak Banten. Pada  malam ini  akan berbagi  bagaimana  ceritanya  menjadi  moderator  hingga  menerbitkan  buku. 

Awal pertama Aam gabung di kelas Omjay. Saat itu bulan puasa,  masuk menjadi peserta di gelombang 8 diajak teman kepala sekolah, beliau adalah Ibu Sulistijowati, S.Pd.
Kepsek SDN 1 Bintangsari 
Cipanas

Saat di gelombang 8, Aam  terpaku dengan Pak Bambang Purwanto yang saat itu bertugas sebagai moderator sekaligus   ketua kelas yang selalu menyiapkan link daftar hadir.

Namun sayang saat di gelombang 8, tidak fokus dan tertinggal banyak materi. Dulu kalau tidak salah, kuliah dimulai sore hari dengan jadwal pertemuan hari Senin sampai Jumat.

Terbayang kan?  Ditinggalkan Bu Nora, Pak Bambang, Mayor Nani dan teman-teman yang lainnya

Kemudian Aam  mengulang kelas di gelombang 12. Saat itu moderator yang bertugas adalah ibu Fatimah dari Aceh. Beliau selalu mengingatkan peserta untuk Disiplin, Jujur, Tulus, Ikhlas dan Sabar (DJTIS)

Aam  sangat mengagumi Ibu Fatimah. Beliau sangat hebat dalam memandu kuliah ini. Saat itu karena  ada di dua gelombang, secara sadar saya meneruskan materi di gelombang 12 ke gelombang 8. Tanpa disuruh. 

Begitulah, awal mulanya meneruskan materi hingga sampai saat ini.

Saat menjadi peserta gelombang 12, semangatnya  makin berapi-api.

Saat pertemuan ke 5, narasumber saat itu adalah Dra. Sri Sugiastuti atau lebih akrab disapa Bu Kanjeng.

Sebelum sesi materi berakhir, beliau menawarkan semua peserta untuk bergabung membuat buku antologi. Lebih keren disebut buku keroyokan. Karena pesertanya banyak. Hehee

Aam  yang saat itu pemula, tentu tawaran menulis buku antologi adalah sebuah lembaran baru.

Buku antologi pertama, yang melanjutkan langkah kecil untuk meraih hal besar. Mengapa? Karena seorang penulis hebat, berawal dari penulis pemula.

Sesuatu yang kecil akan menjadi besar, jika kita terus melakoninya dengan ikhlas, dan niat yang lurus. Itulah awal kisah menulisnya di gelombang 12.

Saat  sukses dialumni gelombang 12, dimasukkan oleh Omjay ke grup TIM OMJAY.

Bertugas menjadi moderator yang bertugas memandu acara dan meneruskan materi ke gelombang lain.

Dari gelombang 12-16,  masih bertahan membantu Omjay menjadi moderator

Sampai suatu malam ibu Hati dari penerbit  Tata Akbar , memberikan apresisasi kepadanya  untuk membuat buku tentang moderator tanpa membayar sepeser pun.
Ini  karya  Aam Nurhasanah  disamping  karya yang lain  yang masih banyak lagi. 

Aam ingat kalimat ini, jika kamu berbuat baik, maka kebaikan akan kembali kepadamu.

Ada yang bertanya kepadanya , bu Aam dibayar berapa jadi moderator? 
"saya mencari pengalaman, bukan cari bayaran." Jawab Aam sambil  tersenyum. 
Penutup 
Jika Anda penulis pemula, tulislah hal-hal yang ringan dulu. Misalnya dengan menulis 3 alinea, pembuka, isi, dan penutup.
Amatilah di sekitar Anda. Jika Anda lihat somay, buatlah blog tentang somay. Jika Anda melihat kucing, buatlah blog tentang kucing.

Begitu banyak hal yang bisa kita tulis, dan begitu banyak moment yang terlewat begitu saja.

Menulis itu mudah. Yang sulit adalah memulai. Jangan jadikan beban saat kita menulis. Banyaklah membaca agar menambah pembendaharaan kosa kata kita.

Lapar membaca, akan membuatmu semakin gemuk menulis.

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, guru mulia karena karya.
Mungkin, hanya ini yang dapat saya sampaikan. Tak ada gading, yang tak retak. Sempurna hanya milik Allah.
Semoga dengan menulis antologi, dapat menjadi langkah Anda untuk menjadi penulis hebat di masa depan. Tetaplah rendah hati ya. Jadilah gelas kosong yang mau belajar dengan siapa saja.

"Tetap semangat yaa buat peserta yang sedang membukukan naskahnya. Salam blogger inspiratif."
 

8 komentar:

  1. Bu aam memang guru dan kepala sekolah yg keren dan mau belajar. Saya melihat beliau nantinya akan menjadi narsum hebat.

    BalasHapus
  2. Keren pak kepsek. Bu Aam jg memang kepala sekolah juga mederator, penulis dan pedagang

    BalasHapus
  3. Yg hebat bisa bg waktu lanjut

    BalasHapus