Aku lulus SPG kursus menjahit di Barat,sambil nunggu diterima sukwan,ndilalah kok ya sulit tidak dapat tempat, terus diajak ke Jakarta (lubang buaya)
Ikut mbak yu, Dateng di LB istirahat tiga hari terus ngajar madrasah sore( TPA) kira-kira empat bulan.
Seperti mas Sulamin ikut saudara itu lama-lama tidak enak..Akhirnya kenal degan kepala sekolah Al-Amin kalao di Condet ada panti Asuhan butuh guru sekaligus pengasuh putri panti. Di sini awal sebuah perjalanan hidupku.
Aku mengajar di SDI Alfathiyyah merangkap wakil pengasuh panti putri karena saat itu usiaku belum genap 20 tahun, sedangkan anak pantinya banyak yang lebih dewasa dariku.
Di sini saya dapat 2 gaji, sebagai guru SD, dan sebagai ibu asuh. Tapi di panti asuhan yang nggaji donatur saat itu nama organisasinya WIC pimpinan Bu Tien Suharto.
Dengan gaji ini saya bisa menabung buat melanjutkan kuliah dan sekedarnya bantu adikku yang masih sekolah di Aliyah Temboro dan sekarang malah jadi guru di Temboro.
Perlu juga diketahui di sini makan dan tempat tinggal sudah pasti gratis.
Hampir setiap Minggu ada saja yang mengundang untuk acara-acara santunan dll.
Saya masih terus berharap bisa jadi PNS, pagi ngajar di SDN 13 Condet Batu Ampar,siang ngajar di SD I Alfathiyyah yg aku ceritakan di awal. Sore hingga pagi status jadi wakil ibu asuh putri.full waktuku.
Selama jadi wakil ibu asuh inilah aku sebenarnya punya segudang cerita dari berbagai latar belakang mereka,tapi kalau ditulis semua ya nggak muat.
Di SDN 13 tadi aku sekedar menggantikan guru yg lagi cuti melahirkan paling cuma 3 bulan, sebenernya aku masih ingin di SD 13 ini karena cita-cita ku untuk jadi PNS belum padam, sampai kira-kira tahun 1990 ada program pengadaan D2 guru Agama untuk DKI.
Saat aku lulus dan semua maju test PNS aku sedang sakit dan dirawat di RS Jakarta karena DB yang zaman dulu belum ditemukan obatnya kalau nggak salah..
Temen-temen lulus dan dengan mudah jadi PNS,dari 102 org dari angkatan 1 ini masuk PNS guru agama ada 97 orang .Jadi jumlah yag sangat fantastis untuk perbandingan yang hanya 102 peserta pengadaan...Bisa terbayangkan betapa saat itu bener2 seperti bukan jalanku..potong subuh dulu ya.
Sore itu hujan gerimis rintik-rintik.
Dari dalam mobil keluar tiga anak dengan diantar sepasang suami istri..yang kupikir orang tuanya, ternyata mereka adalah om dan tantenya. Ketiga anak tersebut baru saja kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan.
Anak yang pertama SD kls 2, anak ke dua SD kls 1, dan yang ketiga baru berumur 5 tahun. Ya Allah...saat itu umurku sekitar 19 tahun...harus mendampingi anak umur 5 tahun yang selalu menanyakan ibu dan ayahnya ...bolak balik dikasih pengertian ya tetep aja , umur baru 5 tahun 🤦♀️
Kalau malem sering bangun lalu nangis...hampir setiap hari ...selama kurang lebih 6 bulan baru mendingan.
O iya....kawan,panti asuhan tempatku berada berbasis pesantren
Alhamdulillah....saya bisa menyaksikan langsung kepedihan anak yatim yang sering hanya kita saksikan di media. Terutama di tahun baru dan hari raya mereka merasa nggak ingin hidup...dan katanya sepi....
Beda dengan yang lain bisa kumpul, katanya .
Aku menguatkan mereka semampuku,karena terbatas usiaku yang masih terlalu muda untuk harus memecahkan berbagai masalah.
Dengan ibu asuh mereka kurang begitu terbuka mungkin karena terlalu sepuh,usianya 65 tahun dan cara berpikirnya agak feodal.
Kalau dengan anak -anak asuh yang sudah dewasa banyak yang curhat tentang menjelang menentukan masa berumah tangga,padahal diriku saat itu masih gadis juga. Yang ini lebih mudah karena usia hampir sebaya...
Masa indahnya di sini saya makan sudah disiapkan, karena statusku sebagai wakil ibu asuh,dan dipanggil ibu🤭
Basisnya pesantren tradisioanal mas Met, nggak ada pacar2an
Yang punya dulu namanya KH.Harun al-Rasyid semoga Allah sediakan syurga untuk nya.
Tugasku mendisiplinkan solat berjamaah khususnya magrib dan subuh.
Pagi hari mbangunkan anak anak jiaaaan...sulit banget.
Sungguh Lo...kenapa kita tidak boleh menghardik anak yatim bayangkan bener-bener ujian, ternyata anak yatim itu nakalnya kok ya ganda...alias bandel-bandel banget ya Allah....uji kesabaran tenan.
Saat mereka sarapan bersama aku harus kasih vitamin B komplek yang pahit dan harus ditungguin, kalau nggak gitu,vit.diam-diam dikantongi terus dibuang😂
Singkat cerita tahhun 1990 aku harus menikah dan jika sudah berkeluarga maka saya tidak bisa melanjutkan di Panti asuhan.
Tahun 1990 inilah saya nikah dan lanjut kuliah di UIN Ciputat program pengadaan.
Sekitar THN 1997 saya pindah ke Bekasi karena suami kerjanya di Suzuki pondok gede,dan saya disuruh mengawasi usaha mertua yaitu dawet ayu Banjarnegara.
Pertama kali daerah Bekasi ada dawet ayu,itu sebagian besar usaha mertuaku, saat itu saya mengawasi 10 orang, ini tidak berjalan lama karena setelah mereka pinter pada mundur terus bikin sendiri-sendiri dan berpencar diberbagai daerah, tidak apa apa semoga berkah.
Tahun 1997 di Al Azhar butuh 12 guru untuk mengajar iqra dan sebagai guru infal, di sini saya lulus seleksi. Guruninfal adalah guru pengganti kalau guru utama tidak datang.
Dari tahun1997- 2006 saya mengajar di sini.
Kebetulan saya kenal degan adik perempuanya dan hanya kenalan 3 bulan terus nikah.
Saat jatuh hati cuma gara-gara adiknya bilang bahwa mas (BR) ini yang mengislamkan keluarganya, wah...saya belum ketemu orangnya kok sudah jatuh hati. 🤦♀️
Jadi suamiku memang tidak lancar ngaji tapi anti syirik belum pernah aku temukan saat itu . Ya akhirnya lancar ngajinnya dengan aku🤭
Rezeki itu datangnya tak terduga.
Di sini mungkin sebagai guru iqra tidak besar honornya..tapi Alhamdulillah berkah yang saya kewalahan justru yg ortunya minta les ngaji visit ke rumah .. subhanallah..ngasih honornya ..sampai saya malu,kadang kebanyakan.
Dari sini aku kenal pertama kali anak penyandang Autis, adik dari murid Al Azhar yang saat itu visit dgn ku.
Ortunya meminta aku mendampingi belajar iqra.. masyaallah.....ternyata dia autis cerdas, awalnya aku nggak PD, tapi ibu guru terapi memberikan garis besar cara penangananya.
Ya... Allah...
Ortunya menawarkan agar aku bersedia ikut seminar tentang pembekalan mendidik anak ABK dan aku terima.ini seminarnya di hotel-hotel mewah😂
Beliau yang menanggung biayanya
Saat ikut seminar ketemu seseorang dan menawarkan ke diriku untuk bersama mendirikan sekolah Inklusi.
Tahun 2006 aku izin mengundurkan diri dari Al-Azhar dan pilih di sekolah inklusi sambil lanjut kuliah di Sekolah Tinggi Al Ayubi utk S1
Di Bekasi degan nama SDS permata Ananda inilah diriku guru pertama kali dan Alhamdulillah..sudah meluluskan 4 kali.
Kawan....di sini aku makin faham makna dan arti bersyukur
Jika saat ini kita semua dianugrahi putra putri sehat normal lahir batin sudah pokoknya jangan lupa bersyukur terus ya...jangan bosan.
O iya ada yang terlewatkan
Tadi anak autis yang pertama saya dampingi saat ini sudah Tahfiz Qur'an 15 jus dan bisa kuliah di Al-Azhar sisingamangaraja.
Saat ini sudah semester 4 dan 🙏 diriku sebagai pendampingnya malah ora Tahfiz🙏
Subhanallah..saya minta doa yg ikhlas dari teman-teman saja biar diberi kesempatan lebih baik ibadahnya.
Sebelum mengakhiri ceritaku yang asal cerita tadi....mohon dimaafkan bila ada kekeliruan. Dan buat orang tua yang memiliki anak ABK jika ikhlas dan sabar insyaallah sudah punya tiket syurga kata ( Ustaz Oemar Mitha).
Silahkan dibuka YouTube Ust.Oemar Mita bagi yang belum...siip ceramahnya.
Demikian cerita istri Budi Ristanto yang dulu kerja di bengkel mobil Suzuki Olympindo Fatmawati. Mereka dikaruniai 3 orang anak.
Nama anak-anaknya bermarga
1.Ghofury Maidan Fahmi
2.Ghofury Firda Ramadani
3.Ghofury Aji Faturrahman
Yg pertama laki-laki lulus BSI dan sedang adu nasib di PT WIKA
Anak kedua lulus Trisakti Grogol jurusan perpajakan ,kerja di RS Bella Bekasi
Anak ke tiga laki2 kuliah di ISTN Depok sedang skripsi..calon arsitek
Demikian cerita sahabatku yang luar biasa, Dia agamanya baik sejak kecil, cerdas optimis dan yang luar biasa lagi adalah ikhlas dalam setiap pengabdiannya.
alhamdulillah
BalasHapus