Sejak 2 Pebruari 2021 saya dinyatakan positif covid, dari hasil swab antigen laboratorium Persada Madiun. Sebenarnya yang saya rasakan seperti yang pernah saya rasakan beberapa tahun yang lalu kalau saya flu dan batuk.
Badan panas, batuk, nafsu makan berkurang, badan merasa capek. Kemudian diare. Ini gejala yang saya rasakan.
Karena suasana pandemi Covid-19 maka saya harus swab dan hasilnya positif. Walaupun katanya metode swab antigen belum benar-benar valid, harus swab lanjutan yaitu swab PCR.
Minggu depan saya akan ikut swab PCR. Biayanya 900.000.
Obat apa yang saya minum?
1. Obat dari rumah sakit.
2. Rebusan daun sambiloto
3. Prebiotik
4. Vitamin peningkat imun.
Apa yang saya makan?
Makan saya setiap hari sama seperti hari hari sebelum sakit, hanya ada menu tambahan wajib yaitu telur ayam kampung direbus dan susu "Bear Brand".
Awal isolasi mandiri saya berjuang melawan nafsu makan yang rendah, namun harus saya paksa. Itu saya alami tgl. 2, 3, 4 Pebruari 2021.
Mulai tanggal 5 nafsu makan sudah baik seiring dengan kesehatan yang semakin membaik, sudah tudak panas, tidak diare, tenaga juga bertambah, jalannya semakin kokoh. Alhamdulillah Allah mengabulkan doa-doaku, istriku, anak-anakku juga sahabatku dan saudaraku semuanya.
Saya terharu membaca tulisan mereka di grup, mulai teman Snesti, GAS, teman jamaah masjid, tetangga, teman kantor, teman MKKS. Semuanya memberikan dukungan semangat, dan doa untuk kesembuhan saya.
Tidak hanya itu mereka mengirimkan obat-obatan, bahan makanan dan lainnya. Ya Allah begitu baiknya mereka, saya hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan balasan dengan yang lebih baik, mencatatatnya sebagai amal sholih yang pahalanya berlipat ganda.
Saya yakin semuanya itu digerakkan oleh Allah. Ya digerakkan Allah. Apa yang sedang terjadi ini tidak luput dari skenario indah Allah , juga apa yang akan terjadi yang masih menjadi rahasia Allah.
Saya tidak kecewa, tidak nelangsa, semuanya saya terima dengan iklas, kalau saya menangis saya pikir itu wajar, karena ingat macam-macam peristiwa. Orang yang tidak pernah menangis itu hatinya keras seperti batu.
Sekuat apapun saya, tidak ingin seperti itu. Aku ingin hatiku kadang merasa sedih, bahagia, aku ingin hatiku lembut sehingga kadang menggerakkan air mataku untuk menetes pada tempatnya.
Aku ingin hatiku punya rasa cinta, sehingga bisa menyayangi keluargaku dengan tulus, bisa memberikan senyuman yang sesungguhnya, bukan senyum yang dibuat-buat.
Aku ingin hatiku punya rasa kasih sayang, sehingga kalau "Kang Dewo" lewat didepan rumahku, aku bisa memberikan apa yang bisa kuberikan.
Sekarang aku sudah rindu, bersujud di masjid , rindu duduk bersimpuh bersama Pak Min, bersama kang Bandi, bersama kang Slamet bersama pak Mahmud. Namun saya harus menunggu hingga masa isolasi mandiri ini selesai.
Aku juga rindu ngantor, memandangi tetumbuhan hijau penuh bunga bunga yang terletak persis di depan kantorku.
Juga rindu mendengarkan diskusi guru-guru diruangnya yang bersebelahan dengan ruangku. Aku juga rindu.
Ketika saya isolasi mandiri guru guru tidak berkurang sedikitpun semangatnya, mereka menyiapkan diri mempercantik sekolahnya karena tahun ini maju sekolah Adiwiyata tingkat provinsi. Mereka bekerja bergotong royong bahu membahu membangun sekolahnya.
Mereka juga menggerakkan murid muridnya
Aku juga rindu suara burung burung piaraan mas Pur, penjaga sekolahku, yang selalu berkicau bersahut-sahutan menambah indah suasana pagi.
Semoga sinar mentari selalu menyinari semangat mereka semua yang semakin menghangat dan akhirnya membara.
Magetan, 6 Pebruari 2021
Semangat dan selalu berdoa Mas Parno
BalasHapusTerima kasih Om iya
BalasHapusTetap semangat....sahabatku....saya jauh hanya doa yg kupanjatkan utk kesembuhan penjenengan. Kembali sehat segera bisa menikmati apa yg jadi harapannya. Semangat terus....sehat..ya. Allah selalu melindungi kita semua
BalasHapusterima kasih mbak Niken
HapusSemoga lekas sembuh dan bisa masuk ke kantor kembali seperti semula, tetap semangat . Bandai pasti kan berlalu.Pasti Allah punya rencana untukmu... salam sehat...
BalasHapusterima kasih
HapusSemangat mas No, kaget juga mendengarnya, hanya doa yang kupanjatkan semoga cepat sembuh dan sehat seperti sedia kala, percayalah ada rencana indah dibalik itu semua
BalasHapusTerima kasih mas Je, iya aamiin
HapusSemangat apk kyai. Insya Allah sembuh. Lawan corona dengan hati bahagia. Omjay mengalaminya dan bisa terus berkarya dalam keadaan sakit virus corona. Awas virus corona mengintai anda.
BalasHapusTerima kasih Omjay, qkan kami coba
BalasHapusSemangat smg cepat sehat kembali pak Parno
BalasHapusSyafakallah pak parno...semangatdan semoga cepat sehat kembali dan dapat beraktifitas seperti sebelumnya.aamiin
HapusTerima kasih
Hapusterima kasih Cak Inin
HapusAllah SWT mengutus 4 Malaikat untuk si sakit.
BalasHapus1. Mengambil kekuatan
2. Mengambil raza lezat makanan
3. Mengambil cahaya wajah
4. Mengambil semua dosa
Tatkala Allah memberi kesembuhan hamba mukmin itu, Allah SWT memerintahkan Malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatan, rasa lezat dan cahaya wajah sang hamba.
Namun Malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan mengembalikan DOSA2 hambaNya.
Malaikat bersujud, seraya bertanya "Yaa Allah, mengapa dosa2 ini tidak Engkau kembalikan ?"
Allah menjawab : "Tidak baik bago Kemuliaan-Ku, jika aku mengembalikan dosa2nya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit"
Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha ilallahu allahu akbar