"Penuh semangat ... dan memberi wawasan yg bgs .... sehingga bisa memicu untuk selalu berkarya, tenan kui, banyak kesan yg mengajarkan untuk selalu maju".
"Alkamdulilah semoga ilmu yang kami peroleh dari guru di sekolah maupun guru diluar sekolah, Alloh selalu melimpahkan rohmat dan hidayah nya bagi kami dan guru guru kami serta menyelamatkan kami,guru guru kami didunia sampai Akhirat nanti Aamiin Yarobal Aalamiin.Jangan lupa untuk mendo'a kan guru guru yang telah mdmberi pada kita ilmu agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dunia dan Akhirat.kepada bapak Suparno saya mohon maaf bila kurang berkenan semoga Allah selalu bersama kita Aamiin".
Tulisan diatas adalah ungkapan dari orang-orang yang pernah membaca tulisan saya. Yang saya tanya langsung maupun ungkapannya di blog saya.
Dapat saya simpulkan bahwa tulisan saya bermanfaat untuk orang lain, untuk itu saya akan terus menulis. Ini memberi motivasi saya untuk selalu menulis, disamping motivasi motivasi dasar saya yang lain.
Saya yakin penulis itu suatu saat pasti berbeda dengan makhluk lain yang tidak suka menulis.
Untuk pembaca juga begitu, suatu saat nanti pasti berbeda dengan màkluk lain yang tidak suka membaca.
Anak sekolah juga begitu, suatu saat nanti pasti berbeda dengan yang tidak sekolah.
Saya teringat sekitar tahun 86, saya kuliah di Surabaya, saya tidak punya apa-apa, untuk kuliah di IKIP saja perlu perjuangan yang luar biasa.
Saat itu ada temanku yang tidak sekolah, lulus SD langsung jualan, berbisnis. Bisa beli sepeda motor, bisa beli rumah.
Wah hebat gumamku dalam diskusi di otakku. Tapi saya yakin bahwa suatu saat nanti akan berbeda.
Di akhir cerita temanku tadi tertipu, akhirnya bangkrut usahanya. Mengenai saya tidak saya ceritakan, kawatir riyak. Setidaknya bisa menulis seperti ini, hehehe.
Membaca itu jendela untuk melihat dunia, yang tidak membaca berarti tidak bisa melihat dunia. Akhirnya tidak tahu betapa indahnya dunia, betapa indahnya kicauan burung burung, indahnya kupu kupu yang berterbangan hinggab di mekarnya bunga.
Ilmu tidak akan berkembang kalau tidak ditulis dan dibaca. Karena membaca dan menulis adalah salah satu cara belajar mengembangkan ilmu, mengembangkan pengetahuan dan mengembangkan kecerdasan kita.
Membaca dan menulis itu perjuangan, lebih lebih di era gadjet seperti sekarang ini. Yang tidak suka membaca dia hanya suka wa, fb, Telegram, Twitter. Itu juga masih lumayan, sayangnya pesan yang ada disana, ada hoax, candaan dll yang bobot nilai intelektualnya rendah.
Oleh karena itu menulis itu tetap salah satu aktifitas smart yang membuat penulis itu bertambah wawasannya, bertambah ilmunya, bertambah dikenal orang, mendapatkan uang, diabadikan namanya dan lain sebagainya.
Kebanggaan penulis itu apabila tulisannya dibaca orang lain, bermanfaat untuk orang lain, apalagi kalau jadi buku kemudian dibeli orang lain.
Untuk itu tulisan yang baik itu enak dibaca, memberi manfaat pada pembaca, tidak menggurui pembaca. Lebih lebih menganggab pembaca itu bodoh. Tidak boleh. Menurut saya tulisan yang baik itu seolah olah pembaca itu diajak diskusi, jadi boleh bertanya, boleh menyanggah boleh mengemukakan pendapat lain.
Agar tulisan kita itu baik dan berkualitas maka kita harus sering menulis, banyak membaca tulisan orang lain. Jangan malu bertanya, jangan malu ikut pelatihan menulis, jangan pelit merogoh kocek untuk ikut diklat menulis, jangan pelit beli buku.
Beli buku adalah investasi untuk hidup yang lebih baik di masa depan. Sudah barang tentu buku yang dibeli harus dibaca dan ada ghirah untuk hidup lebih baik.
Bagaimana menurut penjenengan?
Magetan, 3 Juli 2020
Setuju, Bapak.
BalasHapusSemangat Pak. Terus berjuang dengan membaca dan menulis.
BalasHapusterimakasih
BalasHapus