Memang sudah 3 hari ini pak Kyai di bawa ke rumah sakit Merpati Madiun, katanya sakit sesak nafas. Gejala seperti itu kalau di rumah sakit didiagnosis sebagai Covid-19.
Jamaah yang ditinggalkannya betul-betul kehilangan, Lebih-lebih tidak ada semacam pengkaderan untuk menggantikan sebagai imam atau kotib dalam hari-hari besar Islam.
Seperti sore tadi tidak terdengar adzan magrib atau isak. Sepi sekali, semoga kejadian ini hanya sesaat saja. Para jamaah segera move on dan kembali melaksanakan ritual keagamaan.
Yang takjiah tidak banyak karena takut Covid-19. Ada yang mendoakan dari rumah. Ya Allah semoga Pak Kyai diampuni dosanya diterima amalnya dan ditempatkan terbaik di sisinya.
Pak Kyai bukan orang asli Pojoksari, beliau berasal dari Njoso Panekan. Masa muda digunakan untuk mondok secara berpindah pindah dari pondok 1 ke pondok yang lain. Sehingga keilmuan agamanya nomor satu di desa kami.
Kalau ada acara selamatan, dikir vidak dan lain-lain, beliau yang ngimami. Karena musim pandemi kami jarang bertemu, termasuk hari raya idul fitri kemarin saya tidak sowan ke rumahnya karena ada anjuran dari pemerintah untuk tidak mengadakan halal bi halal dari rumah ke rumah.
Selamat jalan pak Kyai semoga ditempatkan terbaik di sisiNya.
Magetan, 6Juli 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar