20 Mei 2021 hari Kebangkitan Nasioanal.
Siapa tahu siapakah nama Menkominfo RI. Beliau adalah Bapak Johnny G. Plate.
Dalam sambutannya pada peringatan
ke-113 Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 Beliau menyatakan, peringatan Kebangkitan Nasional ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa Indonesia.
"Mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa. Menuju Indonesia digital, semakin digital akan semakin maju," ujarnya yang disampaikan pada 7 Mei 2021.
Sedangkan tema Hari Kebangkitan Nasional tahun ini adalah "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!".
Tadi pagi ketika sambil sarapan saya bertanya pada si Kecil, Hindun anakku.
"Hari ini adalah hari Kebangkitan Nasional. Menurut kamu kita bangkit dari apa?" Tanyaku.
"Bangkit dari tekanan," jawab dia nyeplos saja.
Saya agak kaget, jangan- jangan saya sebagai orang tua terlalu menekan Dia.
"Tekanan apa?"
"Tekanan pandemi", Dia menjelaskan.
Kalau 113 tahun yang lalu nenurut pemahaman saya, kita bangkit dari kesadaran, saat itu tidak bersatu, sehingga kita mudah dipecah belah, mudah dijajah bangsa lain. Maka ditahun 1908 berdirilah organisasi Budi Utomo, yang mengusung semangat persatuan dan kesatuan , tujuannya adalah Indonesia Merdeka. Setelah itu tumbuh organisasi organisasi lain yang tujuannya sama.
Sekarang kita sudah merdeka, tapi masalah yang dihadapi bangsa terus saja ada. Saya pikir persatuan dan kesatuan sampai kapanpun harus tetap ada pada jiwa kita. Inilah modal penting dalam menghadapi berbagai permasalah Bangsa.
Hal ini juga sesuai dengan tujuan peringatan Harkitnas 2021.
Menurut Menkominfo tujuan peringatan Harkitnas ke-133 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-royong kita sebagai landasan dalam melaksanakan pembangunan dan selalu optimis menghadapi masa depan, untuk mempercepat pulihnya bangsa kita dari Pandemi Covid-19.
Esensi gotong-royong adalah "holopis kuntul baris." Dulu tahun 70-an kalau orang orang mengangkat beban berat , dilakukan secara bersama, kemudian teriak bersama-sama dengan ucapan "holopis kuntul baris," maka beban menjadi ringan dan permasalahan selesai.
Dalam bahasa mudahnya, kita harus bangkit dari kemalasan, kebodohan, keterbelakangan, pesimisme. Kita harus optimis untuk menghadapi berbagai permasalahan dan kita harus kerja keras. Kalau kita sudah optimis dan kerja keras, hasilnya diserahkan Tuhan. Tuhanlah yang menentukan. Akan tetapi kita juga harus optimis bahwa ketentuan Tuhan berbanding lurus dengan usaha dan kerja kita.
Semoga pandemi segera berlalu sehingga kita terbebas dari tekanan, "bahasanya" Hindun.
Magetan, 20 Mei 2021
Sumber bacaan
https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/tema-hari-kebangkitan-nasional-2021-link-download-logo-harkitnas-gf5k?; 20 Mei 2021; 07.33
Alhamdulillah
BalasHapusAamiin. Yuk kita bangkit di bidang teknologi informasi
BalasHapusSiap Omjay, terima kasih Omjay
BalasHapusAyo terus bangkit dr keterpurukan yg mana diberbagai sektor kita jangan kalah dgn Negara lain.
BalasHapusBersatu membangun Negeri ini yg kita cintai. Bangkit dan terus mengisi kemerdekaan.
Wabah pandemi memang akhir-2 ini jadi perhatian dunia. Ekonomi lumpuh daya beli / animo masyarat turun, sekrang yg kita pikirkan bagaimana kita tetap bangkit dan terhindar dr kata bangkrut.
Sektor pendidikan nyaris menjalani belajar mengajar dgn sistem Daring. Tapi tetap lah semangat dan bangkit dr tidurnya.
Jadilah generasi yg energik bukan generasi yg lemah malas apalagi lembek.
Jadilah generasi yg tangguh ulet serta berwibawa.
Thanks you sahabat salam sehat penuh Rahmat. Semoga Allah memberikan kemuliaan pada kita semua..
terima kasih Jeng Niken
BalasHapus