Nora mengambil kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang.
Bisa dikatakan wabah ini menjadi berkah untuknya karena bisa memulai lagi utk berkarya. Selain buku, ada beberapa artikel yang juga terbit di media cetak. Ada 3 buku yang sedang proses pembuatan. Artikel kedua di majalah pendidikan geliat gemilang Bandung. Menurut Nora, ini semua tidak lepas dari tangan dingin om Jay karena dapat menghasilkan beberapa karya berkat ikut pelatihan ini juga. Dulu di gelombang 8 dan Alhamdulillah sekarang masih aktif berkarya juga.
Tentunya banyak kendala yang ditemui selama proses pengerjaan beberapa buku tersebut. Apalagi di masa Pandemi seperti sekarang, bapak ibu juga merasakan bagaimana kita lebih disibukkan dengan segala jenis kegiatan pembelajaran, karena saya merasa daring jauh lebih banyak persiapan daripada tatap muka
Malas dan jenuh menjadi masalah kedua, dan hingga sekarang pun masih menghinggapi.
Banyak nya kegiatan menjadi kendala utama baginya. Sehingga skala prioritas menjadi pilihannya agar semua pekerjaan terselesaikan. Karena Nora tipikal orang yang jenuh jika mengerjakan kegiatan yang sama berulang. Akhirnya jika penyakit itu menghinggapi, segera beralih ke kegiatan lain sebagai refreshing. Biasanya nonton film, jika tidak baca novel online atau apapun yg membuatnya nyaman.
Jika baterai semangat sudah penuh, langsung tancap gas untuk kembali berkarya
Tetapi jangan biarkan keadaan ini berlarut-larut, cukup 1-2 hari untuk bersantai, lalu kembali on berkarya.
Krisis ide menjadi kendala ketiganya. Jika sudah seperti itu terapkan jurus bapak Akbar Zainuddin, karena segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dapat dijadikan ide
Contoh nya, ketika kita nonton film, mungkin ada sesuatu yang kita rasakan setelah menonton acara tersebut, ini dapat dijadikan bahan tulisan.
Kita rekreasi, juga bisa dijadikan bahan tulisan. Kita bisa ulas bagaimana indahnya tempat tersebut.
Ini beberapa contoh tulisan saya ketika menerapkan jurus pak Akbar Zainuddin. Bisa dibaca ditangan berikut:
https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/eksotika-pantai-bandengan-jepara.html
Tulisan ketika jalan2
https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/memahami-dunia-anak-lewat-tontonan.html
Ketika menonton acara TV
https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/menjadi-orang-tua-kedua.html
Ini curhatan saya ketika merasakan beratnya menjadi wali kelas di masa pandemi
Intinya, apapun yang kita rasakan dan pikirkan, dapat diubah menjadi sebuah tulisan, karena tidak ada yang tidak bisa menulis, karena menulis itu sama dengan berbicara. Bedanya hanya dituangkan lewat tulisan.
Lalu kendala berikutnya masalah perbendaharaan diksi. Jika sudah mentok kosa kata, biasanya saya baca artikel orang lain,atau membaca novel. Karya apapun saya baca karena dengan banyak membaca, akan memperkaya diksi kita.
Lalu yang terakhir, biasanya kita takut menulis karena takut salah. Ini saya alami ketika di awal bergabung di grup menulis dengan om Jay, tetapi om Jay meyakinkan bahwa tulis saja dulu apa yang kita pikirkan, jangan permasalahkan EYD atau kaidah kebahasaan yang lain.cukup tulis hingga selesai.
Nora berbagi kiat menulis, ada tiga macam, NIAT, PAKSA, MAU.
Niat untuk mau menulis harus ada, tentunya harus dipaksa juga karena jika hanya ada niat tetapi tidak ada kemauan kuat alias pemaksaan, maka kata MAU tidak akan terwujud.
Menurut Nora keberadaan buku bagi yang gemar membaca, pasti sangat penting keberadaan buku ini. Karena kalau sudah suka, pasti akan dicari berapapun harganya, tetapi jika tidak suka ya sudah.
Nora suka membaca secara online dan juga buku fisik.keduanya istimewa untuknya. Jika buku fisik mungkin lebih semakin banyak tambahan koleksi buku, selain itu anggota keluarga lain juga dapat ikut membaca karena tidak semua orang nyaman membaca online.
Baginya, buku merupakan sejarahnya. Jika sudah mati nanti, melalui buku ini namanya bisa diingat. Karyanya masih dapat dinikmati dan hidup, meskipun raga sudah tidak ada.
Nora berpendapat banyak membaca akan menyebabkan tumbuh ide, karena kegiatan menulis selalu beriringan dengan membaca. Tetapi fokuskan ingin membuat karya apa dulu, apakah itu fiksi atau non fiksi. Jika ingin menulis karya fiksi seperti novel, cerpen, dll, perbanyak membaca buku jenis tersebut. Nantinya akan keluar ide dari kegiatan membaca. Begitu pun juga untuk penulisan karya non-fiksi.tentukan tema yang akan ditulis, cari referensi baik dari buku sejenis atau jurnal ilmiah, lalu baca, kemudian tulis.
Yang terpenting dari penulisan buku adalah outline. Tuliskan dulu outline nya. Outline menjawab pertanyaan what yaitu apa, why yaitu mengapa bisa berarti pentingnya, manfaat, tujuan dan how yaitu bagaimana bisa berarti aplikasi, penerapan, bagaimana cara/model/metode dan lain sebagainya.
Berikutnya pastikan tulisan tidak keluar dari outline itu.
What dan why untuk bab awal (pembuka)
How untuk bab isi
Biasanya diberikan contoh penerapan untuk bab terakhir (penutup)
Penutup
Nora berpendapat semua orang pasti dapat menulis. Karena menulis sama dengan berbicara. Jika berbicara saja kita lancar, mengapa tidak dengan menulis?
Dan sebagai penyemangat para pembaca, mungkin ini dapat dijadikan motivasi
Berkarya ketika waktu luang itu biasa, namun berkarya di tengah kesibukan yang luar biasa, itu baru istimewa.
Semoga segera lahir buku buku dari pembaca . Insyaallah jika ada NIAT, PAKSA dan MAU, satu persatu karya akan lahir.
Magetan, 21 Oktober 2020
Luar biasa materinya semoga dapat memacu dan memicu kita dalam melakukan kegiatan menulis di tengah tengah kesibukan. Menulis adalah pekerjaan yg sangat mengasyikkan.
BalasHapusLuar biasa gerakan Omjay menggetarkan dunia Literasi di negeri ini
BalasHapusLuar biasa.....resume nya memotivasi sekali ...
BalasHapusmakasih pak Puguh
BalasHapus