Saya tidak menyangka sama sekali berkenan singgah di gubugku, jangankan Bapak Presiden, Bapak Camat saja tidak pernah ke rumahku. Kalau Pak Lurah sering karena dulu sahabatku.
Saya gugub luar biasa, mau saya suguh apa, saya tidak biasa kedatangan tamu pejabat. Lebih lebih RI 1. Di desa adanya ketela, mangga, pepaya, Jambu, dan pisang. Itu tanaman saya. Musim tanam ini mau menanam alpukat. Alpukat Markus, aligatir , miki, dll.
Beliau dirapikan rambutnya yang sebelumnya sudah rapi, tukang potong rambutnya tampak hati hati melaksakan tugas ini. Saya tidak berani menatap pandangan matanya, hanya sesekali melirik dan siap jika ditugasi apa.
Tapi Beliau tidak banyak kata.
"Selamat sore Bapak Presiden. Monggo kulo aturi pinarak?" Sambil menahan gugub dan takut saya menyapa. Saya benar-benar salah tingkah, tapi saya harus menyapa.
Beliau hanya menganggukkan kepala dan mengatakan , "Iya".
Memang benar-benar berwibawa , tidak saja seperti yang saya lihat dilayar televisi, tapi saya menyaksikan dari dekat. Dekat sekali dan merasakan sendiri, tidak katanya.
Kreket.... aq terbangun oleh suara istriku yang membuka pintu mau ke kamar mandi, biasaya akan tahajud. Malam ini Dia tidak berani membangunkan tidurku, karena dia tahu kalau suaminya capek sekali.
Dia tahu capeknya karena tadi sore menemani mencangkul di kebun, mengolah tanah yang akan ditanami alpukat. Sehingga merasa kasihan kalau membangunkan dari pulas tidurku.
Ya Allah ternyata saya bermimpi bertemu Bapak Presiden. Dua kali ini Beliau datang dalam mimpi, pertama tahun 2016 dan tahun 2020 ini.
Saya ingin suatu saat nanti tidak hanya dalam mimpi, tapi bertemu sungguhan, dalam kenyataan, saya berjabat tangan dengan Beliau, saya cium tanganya tanda hormat saya pada seorang pemimpin besar bangsa Indonesia yang kita cintai.
Bagaimana saya bisa? Kalau Allah menghendaki tak ada yang sulit, saya hanya bekerja yang baik saja sebagai ASN , dan bersemangat dalam melaksanakan tugas apapun yang diberikan pada saya.
Terima kasih Bapak Presiden sudah berkenan mengunjungi gubug saya di desa, walaupun hanya dalam mimpi sudah membuatku bangga dan bahagia.
Magetan, 27 Oktober 2020.
Luar biasa
BalasHapusMakasih mi
BalasHapus