Sesuai dengan kesepakatan dalam rapat dinas hari ini memang kerja bakti. Sehingga tidak usah banyak bicara Bapak Ibu guru mengambil peran masing-masing dalam acara kerja bakti ini.
Saya sejak dari guru memang ingin kerja, tidak saja otak atau pikiran yang bekerja, tetapi dengan tangan dan kaki juga.
Tidak ingin hanya bekerja dibalik meja tetapi juga di lapangan, panas yang menghitamkan kulitku tidak menjadi masalah, karena kulitku sudah hitam, haha.
Kalau tidak ngaku sekalian nanti malah dibuli oleh warga net.
Yang jelas, tambah kuat, karena otot ototnya bekerja. Otot itu kalau tidak dilatih lama lama kecil, maka lama lama tidak kuat.
Kepala Sekolah kok kerja sendiri. Tidak sendiri, guru-guru , petugas kebersihan juga kerja, dengan Kepala Sekolah ikut kerja, mereka tambah semangat. Yang agak malas jadi tergugah semangatnya yang sedang tidur. Barangkali ini contoh kongkrit semboyan ing ngarso sung tulodho, di depan memberikan contoh.
Sumber ilustrasi; dokumen pribadi
Saya melihat, Bapak Bupati Magetan yang akrab dipanggil Kang Woto, tidak segan segan mengambili sampah yang ada di alun alun Magetan. Akhirnya warga yang membuang sampah sembarangan di Alun alun jadi sungkan, akhirnya harus membuang sampah ditempat yang sudah disediakan.
Ibu Risma, Wali kota Surabaya di mobilnya selalu ada sapu dan keranjang sampah, kalau melihat sampah di jalan tidak segan segan menyapu sendiri. Diawali seperti itu saya sungguh terkejut ketika bulan Juni lalu ke Surabaya, melihat sepanjang jalan kotanya bersih, banyak tanaman, bunga bunga, taman, dan sebagainya tampak indah tidak itu saja , tidak ada bau tak sedap di sepanjang jalan.
Kalau saya bandingkan ketika tahun 86 sd.89 saya tingal di sana, di mana mana bau tak sedap selalu kita jumpai. Hingga saya tidak ingin tinggal di kota.
Saya kadang kadang berpikir begini, orang yang membuang sampah sembarangan itu sebenarnya memberikan pekerjaan kepada orang lain, jadi ini nilai minus, berhutang kebaikan kepada orang lain.
Alangkah mulianya apabila tidak usah membuang sampah, kita usahakan sampah itu zero, nol. Kadang kadang kita perlu belajar pada nenek moyang kita, warung warung jaman dulu jajanan yang ada tidak dibungkus dengan plastik. Cukup ditaruh dipiring kemudian ditutup tudung saji, sehingga tidak menimbulkan sampah plastik.
Saya suka program adiwiyata, sejak saya diangkat jadi Kepala Sekolah, isu yang saya angkat adalah Adiwiyata. Menang atau kalah tidak menjadi masalah bagi saya, yang penting ada perubahan bagi warga sekolah untuk mencintai lingkungan yang sehat, agar bumi yang kita wariskan kepada anak cucu kita adalah bumi yang sehat.
Diupayakan makanan itu tidak ada unsur 5 P; pengawet, pewarna, perasa, pemanis, dan pengenyal. Karena semuanya itu akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita di masa depan.
Mungkin saya dibenci oleh Ibu ibu kantin, karena merepotkan mereka. Mereka sering saya panggil untuk saya beri pemahaman tentang makanan sehat. Sehinga jajanan yang disediakan untuk anak-anak itu makanan yang sehat saja. Makanan yang sehat di sini adalah makanan yang tidak mengandung 5P.
Ibu ibu kantin pernah saya ajak berkunjung ke sekolah yang sudah melaksanakan bebas 5 P. Mereka antusias bertanya pada ibu ibu Kantin setempat tentang barang barang jajanannya. Ternyata juga berjalan, tidak ada masalah, rejekinya tetap banyak.
Orang tua harusnya juga mendukung program sekolah seperti ini, demi kesehatan anaknya di masa depan, untuk tidak membeli produk makanan yang mengandung 5 P.
Mbok bakul yang berasal dari luar juga saya panggil, saya catat nama nama mereka, alamatnya, dan sebagainya. Saya beri pemahaman tentang makanan sehat. Suka tidak suka seperti itu, tapi dalam menyampaikan saya berusaha dengan menggunakan bahasa yang santun.
Demikian, ini termasuk sebagian dari tugas kita bersama agar generasi muda Indonesia di masa depan, menjadi sehat, karena mereka semua tempat kita berlindung di hari tua, sampai akhir menutup mata.
Magetan, 16 Oktober 2020.
Luar biasa terus berkreasi untuk literasi
BalasHapusmatur nuwun Mase
BalasHapusKebersihan adalah sebagian drpd Iman.
BalasHapusApapun itu yg namanya rapi mesti sedap dipandang mata. Secapek apapun misal lihat rumah kita bersih langsungbrass capek itu hilang ...tampak bersih indah nyaman....terus berkarya sahabatku dsm semangat good luck..
Terima kasih mbak Niken
BalasHapus