Tulisan saya ini terinspirasi dari diskusi di grup wa. Seorang teman pingin menikah lagi.
"Sampeyan apa mau nikah lagi kang?"
"Nek istri merestui, Gusti ngijabahi Kang."
"Kari niate kuwi, tonggoku ke enek sing nikah lagi, awalnya ya rebyek saja tapi setelah dibuatkan rumah sendiri sendiri yo jadi akur."
Anggota grup yang perempuan diam saja,mungkin malu mau komentar. Atau dalam hati mengatakan, "alah gombal paling wanine omong tok". Sambil mesem sinis.
Saya sendiri ya tidak komentar, tapi ya ikut diskusi dalam hati. "Omong tok".
Memang menikah itu baik, sunah rosul tapi tidak semua yang baik itu baik untuk dilakukan.
Tadinya saya juga berpikir seperti itu.
Ternyata tidak demikian. Tidak semua kebaikan itu baik dilakukan. Atau dilakukannya tidak sekarang, tetapi menunggu "timingnya" tepat.
Contohnya seperti ini, seorang anak berumur 17 tahun pingin menikah . Menikah itu baik, sunah rosul. Akan tetapi lebih baik sekolah dulu hingga lulus baru menikah.
Sudah punya istri satu, pingin menikah lagi, walaupun menikah itu ibadah, baik, sunah. Tapi tidak baik kalau dilakukan oleh orang-orang umum seperti kita. Nanti banyak mudhorotnya, keluarga sering bertengkar, dan sebagainya.
Masih banyak ibadah lain yang bisa kita lakukan dan berpahala besar.
Semoga keinginan anda itu nanti akan dapat terpenuhi di surga saja. Menikah dengan bidadari, "pitung puluh punjul siji".
"Wah po kuat ngatasi?"
"Kuat sekali." Kata Pak Kyai."
Jadi, sungguhan ini tidak "omong tok." Hehe
Magetan, 12 Februari 2022
Alhamdulillah
BalasHapus