Biasanya kalau saya membaca di fb itu banyak orang menyalahkan orang lain, salahnya sendiri tak pernah dicari. Seolah dia tak pernah berbuat salah. Senang mengkapirkan orang lain, kapirnya sendiri tak pernah diakui.( syiir tanpa watonnya Gusdur ).
Mari kita saling menghargai, akhlag saling menyalahkan, saling mengkapirkan, harus kita jauhi , belum tentu di sisi Allah kita lebih baik dari mereka.
Kembali pada mas Dedi si musafir itu. Melihat kesantunan dalam berbicara , orang ini mungkin memiliki ilmu yang baik. Ternyata betul Dia alumni sebuah pondok pesantren. Melakukan seperti itu merupakan perintah dari gurunya.
Pakaiannya sederhana seperti pakaian sunan Kalijaga. Memakai tongkat dari rotan yang pegangannya melengkung. Berbicaranya sambil tersenyum, selalu menundukkan kepala.
Ada musafir lain pak Heru namanya, sudah 11 tahun mengadakan perjalanan berziarah ke makam Walisongo, diantara yang menjadi prinsip dari para musafir itu adalah Dia tidak boleh mencuri dan meminta.
Dia percaya rezekinya sudah dijamin oleh Allah. Lewat tangan tangan orang sholih yang digerakkan oleh Allah untuk membantu mereka.
Mereka mengadakan perjalanan bercinta dengan alam. Di mana dia berada itulah tempatnya. "Kandang langit kemul mega", itu peribahasa dalam bahasa Jawa. Perilaku seperti itu kalau dalam pewayangan dikatakan "tapa ngrame".
Menurut pak heru kunci sukses manusia itu ada 4, yaitu "sabar, ngalah, neriman, luman".
Mas Adi yang punya akun sinahu urip yang peduli terhadap orang orang yang berkelana seperti itu di akun fb nya selalu membuat konten di youtube seperti itu.
Kadang yang ditolong ODGJ , mereka dikasih makan, dipotong kukunya, dipotong rambutnya, dimandikan, dan diberi baju.
Dari apa yang dilakukan itu Dia memetik hikmah dalam kehidupan ini. Selalu ada pelajaran yang bisa diambil, walaupun dari menolong ODGJ, musafir dan lain lain.
Musafir seperti ini disebut juga ibnu sabil. Mereka berhak mendapatkan zakat.
Kadang kita memandang orang orang itu kotor, hina dan sebagainya. Kadang kita juga tumbuh pemikiran, lalu siapa yang menolong mereka kalau tidak kita. Mereka adalah manusia yang mungkin tersisih dari perhatian kita. Jadi kalau ketemu mereka tolonglah. Ajaklah bicara, dengan menolong mereka berarti memanusiakan manusia. Semoga pertolongan anda dicatat oleh Allah sebagai amal sholih yang Allah akan membalas jauh lebih besar.
Burung Irian burung Cenderawasih, cukup sekian dan terima kasih.
Magetan, 6 Oktober 2021
Alhamdulillah
BalasHapusAlhamdulillah dapt inspirasi baru lagi sabar,iklas,Nerima , ngalah dan luman...mantab
BalasHapusTerima kasih pak Marwan
BalasHapusTerima kasih menginspirasi Pak Parno
BalasHapusSama-sama Cak Inin
BalasHapussuper sekali
BalasHapusTerima kasih Mas
BalasHapusTerima kasih inspirasinya Pak KS
BalasHapusTerima kasih Mas Doktor Naim, hadir penjenengan menambah semangat saya
HapusMenginsoirasi sekali
BalasHapus