Lebih-lebih dalam masa pandemi seperti sekarang ini kesehatan harganya mahal. Harta termahal yang kita punya adalah kesehatan. Untuk itulah salah satu upaya adalah senam pagi.
Dipandu oleh mbak Dinda instruktur senam dari Madiun. Irama lagu yang awalnya ringan lama lama cepat ritmenya sehingga untuk yang seuasia 50 tahun keatas harus memacu kerja jantungnya.
Dalam kondisi seperti ini tidak usah ngoyo, ikuti saja semampunya, pelan pelan pasti yang penting ikut gerak dalam irama pacaran sinar mentari pagi yang menghangatkan tubuh dan menyehatkan.
Terinspirasi artikelnya sahabatku Ndan Bambang Sukarno, yang intinya di usia tua itu harus berpijak pada SOS
Slower : lebih lambat (pelan pelan tapi pasti )
Older : lebih tua ( lebih bijaksana )
Smarter : lebih pintar (lebih pengalaman )
Ini kalau kita terapkan dalam kehidupan nyata memang cocok, realistis dan sehat. Di usia yang tidak muda lagi yang penting kita damai dalam kebahagiaan dan mematangkan pribadi kita. Sehingga kata bijaksana adalah yang paling tepat dalam menggambarkan kematangan ini.
Kemudian pengalaman ini harus mengajarkan pada kita untuk lebih pintar, setidaknya lebih pintar dari diri kita sendiri dari sebelumnya. Karena kalau bersaing dengan anak muda milineal kepintarannya sering kali kalah. Anak muda sekarang mampu melakukan exelerasi knowledge.
Anak muda milineal dengan sedikit belajar saja sudah bereksplorasi dalam kepahaman yang luas. Tinggal ada kemauan apa tidak. Sudah menjadi hukum alam yang mau dan sungguh sungguhlah yang akan mendapatkannya.
Kembali pada senam walaupun diusia tua, olahraga tetap penting, setidaknya dengan olahraga otot otot akan terlatih sehingga akan bertahan kuat lebih lama, juga melatih jantung, melatih keseimbangan tubuh. Yang penting bukan olahraga berat dan beresiko. Yang baik adalah jalan kaki atau senan aerobik ringan.
Pada usia tua kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh tidak bisa maksimal, demikian juga kemampuan paru paru menghirup oksigin juga tidak bisa maksimal sehingga mudah lelah. Jangankan olah raga melakukan aktivitas hidup keseharian saja mudah lelah. Tapi dengan latihan akan bertahan lebih lama.
Contoh, saya olah raga tenes meja, awalnya hanya kuat 2 game. Nafas sudah ngos ngosan, kalau berbicara kalimat nya tidak bisa utuh. Tapi setelah ditekuni secara rutin, lama lama kuat bermain 6 game. Inilah bahwa dengan olah raga kemampuan jantung, paru paru dan lain lain akan meningkat.
Berapa lamanya olah raga diusia tua?
Lamanya 30 menit per hari, atau 150 Menit atau dua jam setengah dalam seminggu. Bisa dilakukan saat pagi atau sore, tapi diusahakan dilakukan saat pagi hari.
Mari senyampang masih sehat, berolah raga dengan disiplin, semangat dan dengan kesadaran diri, tanpa disuruh, agar kita sehat dan kuat agar hidup terasa nikmat.
Magetan, 25 September 2020
Mantab sht sll pak
BalasHapusterima kasih Om, kapan dikirim Om
HapusJadi kepengen ke sekolah lagi. Skg masih zona merah. Guru dan siswa dilarang ke sekolah dulu karena korona
BalasHapusMagetan WFO Omjay, kalau muridnya BDR
BalasHapus