Selasa, 11 Januari 2022

Janmo limpat seprapat tamat

Kemarin saya mengikuti  diklat menulis  yang diadakan di SMP 1 Magetan, sekolah adiwiyata Provinsi  yang dinahkodai Bunda Titik Sudarti, S.Pd.,M.Pd.

Mengenai indahnya  SMP 1 Magetan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Artinya indahnya sekali,  setiap bulan selalu ada saja sesuatu  yang baru bagi sekolah  yang berbranding "sekolah berkebinekaan global  ini."

Saya memakai surjan lurik dengan blangkon ala Yogyakarta, adapun teman-teman  memakai busana  daerah lainya. 

Kalau memakai  pakaian seperti ini ingin rasanya  sebagai MC menyapa  dengan bahasa "Jawa rinenggo", sebagai ajang nguri-nguri kebudayaan Jawa.  
Kami diajari menulis best practices dengan model esay,  bukan laporan best praktis. 

Tulisan ini  akan dikumpulkan  menjadi buku  antologi yang siap diterbitkan  menjadi buku  ber-ISBN.

Luar biasa,   walaupun  hanya dalam waktu  2 hari  kepala  sekolah  hebat ini bisa menulis  best  praktis, janmo limpat seprapat tamat. Artinya  manusia  luar biasa  yang dalam  waktu  singkat  bisa menyelesaikan  pekerjaan.  

"Sat ...set ...was... wes". Itu ungkapannya.  Menurut  saya yang penting adalah kemauan. Kalau kemauannya tinggi  pasti semua  pekerjaan  dapat diselesaikan dengan baik. 

Kemauan tinggi identik dengan semangat. Ini harus selalu  dipupuk  dan dipelihara  agar dapat tumbuh dimanapun  berada.

Nara sumber  dari kegiatan  ini berasal dari Unesa.  Ada pak Anas, ada pak Harmanto dan lain-lain  yang memiliki  kepiawaian dalam menulis dan membimbing  guru untuk  menulis buku. 

"Bapak Ibu KS, disini saya hanya sharing  dalam menulis buku,  saya tidak "menggurui" apalagi "mendoseni". Kata Pak Harmanto dalam memulai sesi pembelajaran. 

Memang kata-kata  itu  pas sekali  disampaikan  oleh  orang dewasa  yang mengajar  orang dewasa.  Karena  orang  dewasa  itu tidak suka digurui  walaupun  sebenarnya juga tidak bisa. 

Oleh  karena  itu ada model pembelajaran  untuk  orang dewasa  yang disebut andragogi. Model ini jauh  dari yang namanya "menggurui"  atau "mendoseni".

Setelah itu peserta  mulai praktik  menulis.  Sebenarnya  intinya sederhana. Jadi ada judulnya,  nama penulis unit kerja kemudian menyertakan  email  pribadi. Setelah itu ada Pendahuluan,  pembahasan,  penutup  dan referensi. Selesai.

Tapi ada ilmu  yang menyertainya yaitu bagaimana menentukan judul yang baik,  bagaimana menulis Pendahuluan  yang baik, bagaimana pembahasan yang baik  bagaimana penutup  yang baik dan bagaimana tata cara menulis  referensi?

Semuanya  dibahas  tuntas dalam diklat  ini,  sehingga  wajar Bapak Ibu KS dapat menulis  dalam waktu dua hari,  sehingga  cocok dengan ungkapan ini ,"janmo limpat  seprapat  tamat".

Selamat berkarya,  karena  Allah dan Rosulnya juga orang-orang  beriman akan melihat hasil karya  kita. 

Magetan 12 Januari  2022

9 komentar: