Rabu, 26 Januari 2022

Aksi Nyata Guru Penggerak

Sepanjang  sejarah hidup saya  baru kali ini ada event safari duta baca literasi di Kab. Magetan.  

Acara ini merupakan  salah satu rangkaian dari peresmian gedung Literasi  yang  diberi nama Graha Pusat Literasi  yang berada di Plaosan.

Gedungnya megah , udaranya  sejuk dikelilingi  pemandangan alam yang magis. Disebelah  baratnya ada taman refugia. Taman bunga yang ditata  apik indah mempesona. 

Saya ikut  menyiapkan  pameran  stand  Disdikpora. Pameran ini kami isi dengan program unggulan Dikpora  yaitu  Guru Penggerak. 

Guru penggerak dan Pengajar  Praktik  menampilkan  aksi  nyata  berupa  deskripsi  aksi nyata dari modul  1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4.
Deskripsi itu  diketik  selanjutnya  dicetak  menjadi buku.  Disamping itu ada dalam bentuk  vidio yang disebut  juga literasi  digital.

Hasil dalam bentuk vidio dipresentasikan  dalam vidio elektronik,  semacam tv led berukuran 1 x 1.5 M.

Persiapan  kami sejak 26 Januari 2022, menata  stand  dan hasil karya  Bapak Ibu sehari penuh  masih belum selesai.  Kemudian kami lanjutkan  tgl 27 pagi hari. 

Setelah mengunjungi  spot SMP1 Magetan,  Bapak Bupati  berkenan  mengunjungi  stan Kami,  Disdikpora.
Tak lama kemudian  Bapak Kadin, Bapak Drs. Suwata, M.Si. beliau juga berkenan mengisi buku tamu. Bagi kami buku ini penting  untuk  evaluasi diri kami, Guru Penggerak .

Beliau bayak memberikan masukan  , motivasi dan harapan ke depan  tentang guru penggerak.   Guru  Pengajar Praktik  dan Guru  Penggerak  merasa senang  dengan  motivasi  untuk  kedepan lebih baik,  tentang  penyelenggaraan  pameran  dan juga mengenai  aksi nyata  ke depan akan lebih baik jika dikaitkan dengan profil pelajar Pancasila. 

Setelah itu  ada acara seremonial  penandatanganan MoU dengan sister school  dengan SMP di Tokyo Jepang lewat zoom meeting. 

Tak kalah menarik  setelah itu  bu Imma  Bintari  menyanyikan  lagu Kokoronotomo. Sebuah lagu jepang  yang ngehit tahun  1985.

Mengingatkan masa  lalu. Saat itu saya masih  duduk di bangku SPG  dan kost  di Jalan Bali Magetan  bersama mbak Tutik, mbak Yat dan dik Yayuk.  

Itu di rumah dik Yayuk,  saudara  sepupuku yang cantik dan baik hati  yang sekarang  tinggal  di Malang.  Seorang Dosen di Universitas  Wisnu  Wardana Malang. Kami sering menyanyikan lagu itu  walau tak tahu artinya. 

Ayo kita saksikan tolk  sow Bunda Literasi,  Bapak Bupati dan juga Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur. 

Bunda Kepala BKKBN Jawa Timur,  berharap anak-anak  tidak ada yang putus sekolah.

Pak Bupati, juga menyampaikan , "orang bodoh akan miskin,  orang miskin  itu akan bodoh. Mata rantai  ini harus diputus  dengan sekolah,  dengan pendidikan. Oleh karena itu  pendidikan  itu penting."

Apa yang disampaikan  Bapak Bupati  ini penting sekali,  artinya  kita jangan jadi orang bodoh kalau tidak mau miskin. Oleh  karena  itu  harus berusaha  keras memutuskan mata rantai  kemiskinan  dengan sekolah,  agar jadi orang pintar.

Bapak Bupati menambahkan,  "membangun sekolah, membangun rumah  sakit tidak mikir  rugi atau untung. Tidak ada ruginya,   karena  berkaitan dengan investasi  masa depan untuk  kepentingan  rakyat banyak."

"Bangun Sekolah itu penting,  sekolah itu harus nyaman,  ramah. KS di Magetan  harus sesuai dengan   visinya Pak Bupati."  

Pak Bupati  kalau abis kunjungan  pasti mampir  ke sekolah,  tidak mampir ke Kecamatan, yang ditanyakan  , "masalahnya apa?". Sarana prasarana  harus diperbaiki,  anak tidak boleh ada rasa takut  di sekolah.  Harus nyaman  dan menyenangkan.  

SMPN 1 Magetan  salah satu sekolah  yang mendeklarasikan sebagai  sekolah ramah anak.  Saya yakin  sebenarnya  semua sekolah di Magetan  mengarah ke sana. Step by step melengkapi sarana prasarana hingga  memenuhi  prasarat  sebagai sekolah  ramah anak.

Saya mengagumi sekolah ini.  Di setiap sudut yang saya lihat  tidak ada yang jelek, semuanya  bagus, berkelas, dan berkualitas.  

Dalam acara itu datang juga pemuda yang menamakan diri "forum Anak Magetan." Memakai selempang  hitam tertuliskan "Forum Anak Magetan, 4 hak Anak antara lain; Hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan,  dan hak partisipasi.  

Sebenarnya  apa yang disampaikan para nara sumber  semuanya  isi "mentes", sayangnya dari belakang  suara kurang jelas untuk di tangkap.

Acara dihadiri  juga Bapak Kepala Dinas, Kepala  BKKBN Provinsi  Jawa Timur,  Ndan ramil , Kapolsek Magetan  dan Bapak Asiten Bupati. Juga hadir di acara itu semua KS SMP se Kabupaten Magetan yang bertugas sebagai terima tamu.

Acara selesai  pukul 14. 46 ditutup dengan "Andaikan kau datang kembali", bu Ima Bintari menghibur  seluruh undangan yang hadir.

Berturut turut  para tamu undur diri meninggalkan gedung megah yang baru selesai dibangun  itu.

Saya melihat Bunda Titik seorang  figur yang paling sibuk, mendesain itu semua dengan apik, hingga saya mau minta foto bersamapun tidak berani. Hehe.

Selamat Bunda Titik,  acaranya  lancar,  sukses  dan menginspirasi,  menurut  saya ini yang terpenting dalam event  ini. Jadi tidak berhenti  sampai di sini,  tapi terus tumbuh  kreativitas baru  disemua jenjang sekolah untuk  bergerak maju dengan aksi nyata yang kita bisa.


Magetan,  27 Januari  2022

5 komentar:

  1. MasyaAllah tabarakallah... makin sukses pak Suparno & tim 👍🏻🇮🇩

    BalasHapus
  2. Terima kasih motivasinya Coach Mita

    BalasHapus
  3. Bagus sekali Bapak Suparno, semangat dan sukses selalu untuk Panjenengan.... 👍👍💪💪😊

    BalasHapus