Senin, 13 Juli 2020

Ngelmu sangkan paraning dumadi



Pada suatu  hari Radèn Bima sowan ke pertapan Sukolimo. Tapi Sukoliman sepi  Pandito Durna yang dicari sedang marak sebo dikeraton Astina.

Maka Bima langsung menuju  ke Keraton yang  sedang diadakan paseban. Sesamapainya di keraton , setelah  menyampaikan tegur sapa dengan para nayaka yang hadir  Bima ditanya oleh Prabu Duryudono.

"Dimas kadange pun kakang yayi Bima, podo raharjo sak tekamu  dimas"

"Oleh  pangestune Duryudono kakangku,  tekaku slamet ora ono alangan sawiji wiji"
"Dimas  sawise asat  kringetmu,  lerem napasmu,  ono parigawe opo dimas tekamu nang  ngastino kene".

"Sejatine tekaku nang ngastino aku kepingen ketemu Durno Bapakku".

Bopo Durno,  meniko dimas Bima pingin panggih penjenengan. Penjenengan dangu piyambak Bopo.

"Putraku wong gagah,  wong jarot, kulup Bima , sliramu pingin ketemu  Bapak, ono pari gawe opo  ngger,  coba  maturo".

"Aku mau njujug  Sukolimo, sepi trus  njujug Ngestino.  Dene sowanku marang Durno Bapakku,  aku  njaluk diwedharake ngelmu  sangkan paraning dumadi ".
"Wo iku perkara gampang  ngger,  manggon  ono kitab  nduwur dewe, nanging ono pitukone ngger  kulub Bima. Lamun  siro iso mujudake kayu gung susuhe angin , bakal ingsun udaneni opo kang dadi panyuwunmu ".
Cerita diatas adalah dialog  dalam jagad pewayangan Bima ingin mencari ilmu sangkan paraning dumadi.
Sebelumnya  Bima  risau akan kehidupan ini,  dia ingin  mendapatkan ilmu yang paling penting dalam perjalanan hidup manusia. Sehingga hidupnya terarah menuju sempurna,  selamat dunia akhirat.
Akhirnya  Bima mencari  Kayu Gung susuhe angin, yang berada di gunung candramuka, Disana ketemu raksasa besar,  akhirnya Bima akan dimakan Raksasa tadi, tapi Bima bisa  mengalahkan,  dan ternyata raksasa tadi penjilmaan dewa Bayu.  Akhirnya  malah  diwejang arti dari kayu gung  susuhe angin.
Dalam penjelasannya, sang dewa mengatakan bahwa makna kata 'Kayu' berarti 'karep' atau keinginan. 'Gung' berarti besar. Sedangkan 'Susuhing Angin' adalah nafas manusia. Singkat kata bermakna: Keinginan yang kuat atau besar hanya bisa terkabulkan jika mampu menguasai nafas.

Keinginan mulia atau agung hanya bisa dicapai oleh mereka yang nafasnya terkendali. Nafas berkaitan dengan Prana atau life force atau aliran energi kehidupan.

Setelah pulang dari gunung Candramuka, Bima disuruh  mencari Tirto suci perwitasari.
Yang letaknya ditelenging samudra minangkalbu.

Dalam perjalanannya, ia bertemu Dewaruci yang persis dengan dirinya namun dalam ukuran kecil. Bima masuk ke badan Dewaruci melalui telinga kanan. Dalam tubuh Dewaruci, Bima samadi dengan pikiran dan perasaan yang bersih (Cipta Hening). Dalam samadi ini, Bima menerima Terang atau wahyu sejati yaitu manunggaling kawula Gusti, kesatuan manusia dengan Tuhan. Dalam jati diri terdalam, manusia bersatu dengan Tuhan. Kemanunggalan ini yang menjadikan manusia mampu melihat hidup yang sejati, atau dalam istilah kejawen, mati sakjroning urip, urip sakjroning mati.

Cerita ini menjadi  pembelajaran  bagi  manusia untuk nggayuh kemuliaan  harus  dengan tekat yang  kuat  dan mengendalikan diri.
Ilmu   sangkan paraning dumadi dalam islam termasuk ilmu tasawuf yang hanya di wedhar  oleh guru waskita, atau guru  torikoh hingga mencapai  syariat, tarikat, ma'rifat hakikat.  
Dununging ngilmu iku manggon ono pangudi, sopo sing ngudi ilmu yo iku kang kadunungan ngilmu.

Sumber bacaan: 
    www.google.com: 15 Juli 2020:09.30
    www. Kompasiana.com: 15 Juli 2020: 09.35
www.Roese74.blogspot.com: 15 Juli 2020: 09.45





12 komentar:

  1. joz, tapi yg aku kurang faham bahwa keinginan yg besar bisa terkabul jika bisa menguasai nafas,piye kwi mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha meniko ingkang nerangka kedah guru waskita mas. Baca juga catatan nyantri 2,3

      Hapus
  2. Keren pak, vrsi bahasa jawa ya/

    BalasHapus
  3. keren, cuman satasa ga ngerti sebagian bhsnya





    BalasHapus
  4. Sanget manteb....luar biasa...bapak....sangkan paraning dumadi...

    BalasHapus
  5. Sangkan paraning dumadi..
    Generasi sekarang jd sulit memahami nggih pak...
    Tapi tulisannya mantap...

    BalasHapus
  6. Sy bhs ibu madura...tak ngerti maksudnya haha ha

    BalasHapus
  7. Sy bhs ibu madura...tak ngerti maksudnya haha ha

    BalasHapus
  8. Hebat. Saya masih hrs belajar memahami bhs jawa...utk lebih memahami ceritanya

    BalasHapus