"Bangun mas"
"Jam berapa ini"
"Jam tiga" Jelas Juminten terus beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Kamar mandinya berapa dalam rumah, tidak dalam kamar seperti di hotel. Bisa dalam rumah begitu saja dulu ketika mau membangun dicemooh banyak orang.
"Kamar mandi kok di dalam rumah itu apa ya tidak berbau ?", begitu bisik bisik orangyang akhirnya juga samapai ditelinga suami Juminten.
Suaminya membuntuti Juminten , tidak menuju kamar mandi yang sama tapi , menuju kamar mandi di belakang, di dekat dapur, dekat gudang sound. Selesai hajat seperlunya, berwudu, untuk melaksanakan sholat malam.
"Nawaitu usoli sunatan tahajudi rokataini imaman lillahi ta'ala, Allohu Akbar".
Kedua pasangan paruh baya itu melaksanakan sholat malam, secara berjamaah, setiap malam, kecuali kondisi capek, atau sakit. Kalau capek ya membaca kalinat dzikir saja kemudian tidur lagi.
"Kalau capek ketika bangun bacalah kalimat dzikir", kata Suami Juminten pada anak anak pada suatu hari.
"Mas kepalaku agak pening", kata Juminten setelah selesai sholat.
"Iya... buat istirahat lagi, baru jam empat kurang seperempat, paling kamucapek", jawab suamihnya sambil mengarahkan ke tempat tidur lagi. Tempat tidur itu memang tempat yang paling nyaman untuk istirahat, hampir separuh dari waktu hidup kita, itu berada di tempat tidur, oleh karena itu suami Juminten mendesain ruangan itu dengan sebaik baiknya. Sudah barang tentu disesuaikan dengan keuangan yang ada.
Di ruang tidur itu dipilihkan spring bad yang baik "Americana spring bed", ada ac, ada radio, meja belajar dan almari pakaian, juga ada kaca hias.
"Kamu itu kalau makan nasinya sedikit saja nggak usah diet, gemuk ya biar, tambah sexi. ( sambil tersenyum) Sayurnya yang banyak lipat 3 kali. Karena darah itu diproduksi dari makanan,
Kalau kamu makannya sedikit nanti darahnya sedikit akhirnya gampang pusing", Jelas suaminya panjang lebar.
"Agak capek mas kira kira".
Ya jangan capek capek, lakukanlan semua pekerjaan itu dengan senang hati.
"Nanti abis subuh pijetan ya mas, aku lama nggak pijet".
"Lha penjenengan nggak pijet lagi pada mbah Bagong itu mas?"
"Nggak , lha giman, kalau abis pijat itu trus merayu terus pinjam uang. Pertama saya kasih, lama lama pinjam lagi, dan tidak pernah kembali, lama-lama kok giris saya". Jawab suaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar