Kamis, 03 Februari 2022

Ikon sekolah (1)

Pada suatu saat saya ada acara menghadiri  undangan  di Disdikpora, saya menempati deretan bangku depan. Secara kebetulan  di sebelah  kanan saya Bunda Titik Sudarti,  M.Pd. yang saat itu sebagai Kepala sekolah baru  di SMP 1 Magetan.  

Saya ditanya  oleh beliau yang juga istri Bupati ini,  sebenarnya saya sudah tahu banyak tentang beliau. Beliau adalah alumni SMP 1 Maospati,  kakak kelas saya yang juga kakak kandung sahabat saya satu kelas waktu SMP. "branding sekolahnya  apa?". Saat itu  jawaban saya adalah visi misi sekolah, beliau paham  saya kurang paham tentang branding  sekolah. 

Akhirnya  Beliau mencontohkan  branding SMP1 Magetan,  sebagai sekolah  berkebhinekaan global. 

Sebenarnya saya paham apa arti kata branding  itu sendiri  , yaitu merek.  Kalau diterapkan  di sekolah  pengertiannya  menjadi  ciri khas suatu  sekolah , sahingga   begitu disebut  SMP1  Magetan  , orang  tahu, "oo sekolah berkebhinekaan global."

Di SMP 2 Karangrejo , sekokah dimana saya bertugas brandingnga  adalah,  "sekolah santun   inovatif  peduli" yang disingkat  SIP.

Pada kesempatan  ini saya tidak mengulas tentang  branding,  tapi  tentang  ikon. 
Ikon adalah satu hal yang menonjol  dan menjadi andalan yang ada si sekolah itu, bisa berupa  tanaman,  atau kesenian, atau olahraga  , ekstra kulikuler  atau prestasi akademik.

Sekolah A memiliki ikon prestasi akademik namun sekolah B mungkin saja mengandalkan kegiatan ekstra sebagai ciri khas yang menonjol.

Esperoka  ( SMPN 2 Karangrejo) mengangkat  kegiatan  ekstra  sebagai ciri khas yang menonjol  yaitu  drum band. 
Kami ingin  sekolah  ini memiliki  korsik  terbaik,  setidaknya  di sekolah wilayah  timur.  

Selama  masa pandemi  tidak ada kegiatan  ekstra kulikuler. Semua  sekolah se Indonesia  sama. 

Alhamdulillah  sejak  2 Januari  sekolah  diijinkan tatap muka  terbatas  dengan protokoler  kesehatan. 

Kami menyusun  strategi  untuk memulai  kegiatan  ekstra. Salah  satunya drum band. 

Dari daftar pilihan  ekstra  yang ditawarkan  , jumlah anak yang memilih  kegiatan  ini adalah  140 siswa.

Akhirnya  kami tahu,  minat terbesar anak-anak  adalah  di kegiatan  ini. Maka kami kembangkan kegiatan  ini. Kami cari pelatih terbaik  untuk "menukangi" kegiatan ini.
Klik tautan berikut  ini

Saya yakin  17 Agustus  nanti akan dapat  mempersembahkan karya terbaik  untuk  mengiringi  upacara  bendera.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar