Hari ini beliau ngaji di Pojoksari, desa kelahiranku, di Masjid di mana dulu saya belajar ngaji, tidur, bermain di situ.
"Kita masih merasa sholat menjadi beban, karena ruhhnya lagi sakit, lanjut Ustadzah yang juga guru PAI SMP3 Magetan itu.
Pojoksari mengadakan pengajian dalam rangka menyehatkan ruhaniyahnya. Supaya kalau sholat itu ada rasanya. Kita ini makan kalau badan kita tidak sehat, makan itu tak ada rasanya.
Disamping menyehatkan ruh, pengajian ini juga menjadi sarana silaturahmi, ajang kerukunan semua warga Pojoksari yang senang datang ke pengajian. Hatinya tenteram, damai dan bahagia. Datang juga warga dari desa bulu yang bersebelahan dengan desa Pojoksari.
Tema pengajian hari ini mengulas tentang ayat Kursi.
Dari Abu Umamah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: “Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang menahannya untuk masuk surga melainkan kematian." (HR. An Nasâi)
Allah bercerita mengenai dzatnya di dalam ayat Kursi.
Bacaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255 yaitu sebagai berikut:
ٱلله لآ إله إلا هو ٱلحى ٱلقيوم لا تأخذه سنة ولا نوم له ما فى ٱلسموت وما فى ٱلأرض من ذا ٱلذى يشفع عنده إلا بإذنه يعلم ما بين أيديهم وما خلفهم ولا يحيطون بشىء من علمه إلا بما شآء وسع كرسيه ٱلسموت وٱلأرض لَا ا لْعَلِىُّ لْعَظِيمُ.
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang mengamati-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa menjaga keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al Baqoroh: 255)
ٱلله لآ إله إلا هو ٱلحى ٱلقيوم
Tidak ada ilah yang kita abdii kecuali Allah.
Kita mengabdi, kita menghamba Allah, kita budaknya Allah, kita ini setinggi apapun pangkatnya adalah budaknya Allah.
"Kita sering ketipu, nyambut gawe ra karun karuan gae nyenengne anak, nyenengne bojo."
Harusnya inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin.
Kalau dapat ilmu itu dipraktekkan, diamalkan agar ada berkahnya ilmu.
Kalau sedang membaca subhanalloh, kitab renungkan Allah itu Maha suci, tidak pernah salah, tidak pernah keliru dalam menempatkan hambanya pada posisi sekarang. Enak atau tidak enak.
Alhamdulillah, kalau kita membaca itu dirasakan, ya Allah dulu aku kena kovid tidak jadi mati. Keluargaku tidak ketularan.
Allahu akbar, ya Allah engkau maha besar, engkau membersamaiku. Kita yakin Allah menolong kita.
Kalau mau tidur baca doa tidur, bismika Allahuma ahya wa bismika aamuut.
"Orang itu kalau diberi masalah itu diberi surat cinta oleh Allah. Istri diambil orang, usaha bangkrut, anak beling. Kalau punya masalah kita dekat Allah. Kita diingatkan Allah. Biar kita istighfar, nangis, tahajut.
Bu Siti punya pengalaman ditipu orang dengan bisnis umroh milyaran rupiah. Tapi semuanya diselesaikan Allah dengan baik. Beliau menangis, merendahkan diri dan memohon kepada Allah, tidak kepada makhluk.
Bu Zukaika walaupun kadang mengkritik, jamaah, tapi tidak menjadikan jamaah sakit hati atau bagaimna. Suaranya jernih , merdu, walaupun sudah berusia 50 tahun ke atas tapi masih saja tampak cantik. Sehingga jamaah senang mendengarkan pengajian yang diberikan.
Allah tidak ngantuk tidak tidur,
Orang ngantuk itu karena capek. Allah tidak pernah capek. Allh itu boten sore, artinya mengawasi terus.
Orang itu kalau merasa diawasi Allah maka akan beribadah dengan baik, malu berbuat tidak baik, akhirnya jadi insan.
Milik Allah lah semua yang ada di langit dan di bumi. Kita itu hanya dititipi. Semakin dunia melekat ke kita semakin setres kita takut kehilangan.
Mahkota yang dikenakan seorang hamba di surga, satu permatanya lebih terang dari pada cahaya Matahari.
Satu hal yang berbeda di pengajian ini, jamaah dikasih snek, kemudian pulang disilahkan mengambil belanjaan yang disajikan dalam "warung gotong royong"
Hebatnya lagi walaupun jamaahnya sangat banyak, tapi tidak habis.
"Kenapa kamu tidak mengambil", tanyaku pada istriku yang mirip bu Siti Zulaika( baca: ge er ).
"Biar diambil yang lain" , jawabnya singkat.
Terimakasih bu Zulaika pengajiannya bagus banget. Semoga bisa ngaji lagi di tempat ini. Untuk sahabatku pembaca semua , silahkan datang di pengajian ini, jangan lupa Ahad Pon
Magetan, 6 Februari 2022
Alhamdulillah
BalasHapus