Sabtu, 05 Februari 2022

Majelis taman Suwargo

Ati resik laku becik, nggayuh ridho Allah. 

"Rosululloh pernah sholat dalam satu rokaat 5 juz, saking nikmatnya ketemu Alloh. Jadi bisa bertemu Allah itu adalah nikmat yang besar  kelak ketika di surgaNya." Itu antara lain yang disampaikan Ustadzah  Dra. Siti Zulaika,  M. Ag.

Saya melihat  pengajian beliau  pertama  kali tahun 94 di desa Klagen, 28 tahun yang lalu, tapi tetap saja cantik, suaranya lembut,  enak didengar.

Pernah istri saya di terminal Maospati   dibuntuti seseorang diajak naik ke mobilnya,  dikiranya Bu Ustadzah kondang itu. Tapi istri saya berulang  kali menyampaikan bahwa saya Siti  Nurhasanah,  bukan bu Siti Zulaikah. Memang mirip,  hehe. 

Hari ini beliau ngaji di Pojoksari,  desa kelahiranku,  di Masjid  di mana dulu saya belajar ngaji, tidur,  bermain di situ.

"Kita masih merasa sholat menjadi beban,  karena ruhhnya lagi sakit, lanjut  Ustadzah  yang juga guru PAI  SMP3 Magetan  itu.

Pojoksari  mengadakan pengajian dalam rangka menyehatkan ruhaniyahnya.  Supaya kalau sholat itu ada rasanya.  Kita ini  makan kalau badan kita tidak sehat, makan itu tak ada rasanya.
Disamping menyehatkan  ruh, pengajian ini juga menjadi sarana silaturahmi, ajang kerukunan semua warga Pojoksari yang senang datang ke pengajian. Hatinya tenteram, damai dan bahagia.  Datang  juga warga  dari desa bulu yang bersebelahan dengan desa Pojoksari.  

Tema pengajian hari ini mengulas tentang  ayat Kursi. 

Dari Abu Umamah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: “Barang siapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang menahannya untuk masuk surga melainkan kematian." (HR. An Nasâi)

Allah  bercerita mengenai  dzatnya di dalam ayat Kursi. 

Bacaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255 yaitu sebagai berikut:

ٱلله لآ إله إلا هو ٱلحى ٱلقيوم لا تأخذه سنة ولا نوم له ما فى ٱلسموت وما فى ٱلأرض من ذا ٱلذى يشفع عنده إلا بإذنه يعلم ما بين أيديهم وما خلفهم ولا يحيطون بشىء من علمه إلا بما شآء وسع كرسيه ٱلسموت وٱلأرض لَا ا لْعَلِىُّ لْعَظِيمُ.

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang mengamati-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa menjaga keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al Baqoroh: 255)

ٱلله لآ إله إلا هو ٱلحى ٱلقيوم

Tidak ada ilah  yang kita abdii kecuali Allah. 
Kita  mengabdi, kita menghamba Allah, kita budaknya Allah,  kita ini setinggi apapun pangkatnya  adalah budaknya Allah. 

"Kita sering ketipu,  nyambut gawe  ra karun karuan  gae nyenengne anak, nyenengne bojo."

Harusnya inna sholati  wanusuki  wamahyaya  wamamati  lillahi robbil alamin.

Kalau dapat  ilmu itu dipraktekkan,  diamalkan  agar ada berkahnya ilmu. 

Kalau sedang membaca subhanalloh,  kitab renungkan Allah itu Maha suci, tidak pernah salah, tidak pernah keliru  dalam menempatkan hambanya pada posisi sekarang.  Enak atau tidak enak.

Alhamdulillah,  kalau kita membaca  itu dirasakan,  ya Allah dulu aku kena  kovid  tidak jadi mati.  Keluargaku tidak ketularan.

Allahu  akbar,  ya Allah  engkau maha besar, engkau  membersamaiku. Kita yakin  Allah menolong kita. 

Kalau mau tidur  baca doa tidur,  bismika Allahuma  ahya  wa  bismika aamuut. 

"Orang itu kalau  diberi masalah  itu diberi  surat cinta oleh Allah.  Istri  diambil orang, usaha bangkrut,  anak beling. Kalau punya  masalah kita  dekat Allah. Kita  diingatkan Allah.  Biar kita istighfar,  nangis,  tahajut. 

Bu Siti  punya pengalaman  ditipu orang  dengan bisnis umroh   milyaran rupiah. Tapi semuanya diselesaikan Allah dengan baik. Beliau menangis,  merendahkan diri dan memohon kepada Allah, tidak kepada makhluk.

Bu Zukaika  walaupun  kadang mengkritik, jamaah,  tapi tidak menjadikan  jamaah sakit hati atau bagaimna.  Suaranya jernih  , merdu,  walaupun  sudah  berusia  50 tahun ke atas  tapi masih saja tampak cantik.  Sehingga  jamaah senang mendengarkan  pengajian yang diberikan.  

Allah tidak ngantuk  tidak tidur,  
Orang ngantuk  itu karena capek. Allah tidak pernah capek. Allh itu boten sore, artinya mengawasi terus.  

Orang itu  kalau merasa diawasi  Allah  maka akan beribadah dengan baik, malu berbuat tidak baik,  akhirnya  jadi insan.

Milik Allah lah semua yang ada di langit  dan di bumi.  Kita itu hanya dititipi. Semakin dunia melekat ke kita  semakin  setres  kita takut  kehilangan.  

Mahkota yang dikenakan seorang  hamba di surga,  satu permatanya lebih terang  dari pada cahaya  Matahari. 

Satu hal yang berbeda di pengajian ini, jamaah  dikasih snek, kemudian pulang disilahkan mengambil belanjaan yang disajikan dalam "warung gotong royong"
 
Hebatnya lagi walaupun  jamaahnya sangat banyak, tapi tidak habis.  

"Kenapa kamu tidak mengambil", tanyaku pada istriku yang mirip bu Siti Zulaika( baca: ge er ).
"Biar diambil  yang lain" , jawabnya singkat. 

Terimakasih bu Zulaika  pengajiannya  bagus banget. Semoga bisa ngaji lagi di tempat ini. Untuk sahabatku pembaca semua ,  silahkan datang di pengajian ini, jangan lupa  Ahad Pon

Magetan,  6 Februari  2022




1 komentar: